Aktivis Kritisi Sistem Kandang Baterai bagi Ayam Petelur

Reading time: 3 menit
sistem kandang baterai ayam
Aktivis Kritisi Sistem Kandang Baterai bagi Ayam Petelur. Foto: Animal Friends Jogja (AFJ).

Seperti halnya manusia, hewan ternak berhak untuk bebas bergerak dan hidup sejahtera. Oleh karena itu, aktivis hewan kritisi sistem kandang baterai hasil dari intensifikasi peternakan yang saat ini masih banyak peternak ayam gunakan. Sistem ini berupaya meningkatkan produktivitas telur tanpa memperhatikan kesejahteraan ayam itu sendiri.

Jakarta (Greeners) – Para aktivis organisasi nirlaba untuk perlindungan satwa, Animal Friends Jogja (AFJ) bersama relawan yang tergabung dalam Barisan Muda-Mudi Xayang Xatwa (BMXX), relawan koalisi Act For Farmed Animals (AFFA), dan Feed Not Bomb Solo memperjuangkan perlindungan bagi hewan yang ternak dalam Kampanye Indonesia Bebas Kandang (Cage Free Indonesia).

Kampanye tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran publik tentang kesejahteraan hewan ternak –khususnya ayam petelur. Kampanye ini juga berusaha menghapus sistem kandang baterai yang kejam di Indonesia.

“Dibilang kejam, karena ayam ditempatkan di dalam kerangkeng kandang yang kecil –bahkan lebih kecil dari kertas HVS A4. (Kandang) diisi satu hingga empat ekor ayam yang berdesakan tanpa bisa melakukan perilaku alamiahnya,” kata Sylvia Maharani, Manajer Kampanye Indonesia Bebas Kandang, kepada Greeners, Jumat, (26/03/2021).

sistem kandang baterai ayam

Para aktivis organisasi nirlaba untuk perlindungan satwa memperjuangkan perlindungan bagi hewan yang ternak dalam Kampanye Indonesia Bebas Kandang (Cage Free Indonesia). Foto: Animal Friends Jogja (AFJ).

Sistem Kandang Baterai: Ayam Petelur Menderita Sepanjang Hidupnya

Sylvia mengungkapkan bahwa ayam petelur harus berproduksi menghasilkan telur selama hidupnya. Setelah tidak berproduksi, ayam dipotong untuk dimakan dagingnya.

“Bisa dibayangkan selama hidupnya ayam merasakan penderitaan berdesak-desakan. Hal ini pasti menimbulkan stres dan frustasi. Ketika ayam mengalami frustasi, ayam bisa mematuk-matuk diri sendiri, atau ayam lainnya (feather pecking) hingga menimbulkan luka bahkan kematian,” ujarnya.

Selain itu, sistem kandang baterai juga mempersingkat waktu produktif ayam yang tidak sampai dua tahun. Sebagai kontras, Sylvia membandingkan pengalamanya saat observasi peternakan cage free di Jogja.

sistem kandang baterai ayam

Sistem kandang baterai mempersingkat waktu produktif ayam yang tidak sampai dua tahun. Foto: Animal Friends Jogja (AFJ).

Dia mereken, ayam cage free cenderung lebih sehat dan masa produktif lebih lama. Sebab, sambungnya, ayam tidak dituntut untuk bertelur setiap saat. Kondisi psikologis dan fisiologis juga akan berpengaruh terhadap daya tahan tubuh dan umur ayam.

Sistem kendang baterai ini jelas melanggar UU No. 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, pasal 6 yang berbunyi “…penetapan dan pengandangan dilakukan dengan sebaik-baiknya sehingga memungkinkan hewan dapat mengekspresikan perilaku alaminya; pemeliharaan, pengamanan, perawatan, dan pengayoman hewan dilakukan dengan sebaik- baiknya sehingga hewan bebas dari rasa lapar dan haus, rasa sakit, penganiayaan dan penyalahgunaan, serta rasa takut dan tertekan.”

Ayam Ras Petelur Indonesia Capai 281juta Ekor

Data sementara Badan Pusat Statistik yang dihimpun dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian jumlah Populasi Ayam Ras Petelur di Indonesia pada tahun 2020 mencapai 281.108.407.

Menurut Sylvia kebanyakan peternak di Indonesia masih memakai sistem kendang baterai, walaupun memang belum ada data pasti. Ia pun mengaku susah untuk memberikan edukasi dan informasi karena minimnya pengetahuan, kesadaran, dan rasa welas asih. Kebanyakan hanya memikirkan keuntungan daripada kesejahteraan makhluk hidup lain terlebih hewan.

“Cara penyadartahuan kepada peternak susah-susah gampang. Jika tidak kami berikan informasi kepada peternak bahwa permintaan telur bebas kandang ini tinggi dan nilai telur lebih mahal. Terbukti dengan banyaknya perusahaan besar yang berkomitmen menggunakan telur bebas kandang dari rantai pasokannya, seperti Nestle, Burger King, dan Sodexo. Jadi ketika permintaan telur bebas kandang semakin banyak, peternak juga akan tertarik untuk beralih ke peternakan bebas kandang baterai,” ujar Sylvia.

sistem kandang baterai ayam

Para aktivis dan relawan meluncurkan situs yang memberikan informasi tentang kejamnya sistem kerangkeng baterai di industri peternakan. Foto: Animal Friends Jogja (AFJ).

Baca juga: Studi Bioekonomi Udang: Awal dari Perikanan Berkelanjutan

Untuk mendukung upaya edukasi, para aktivis dan relawan meluncurkan situs www.kandangbateraikejam.com yang memberikan informasi tentang kejamnya sistem kerangkeng baterai di industri peternakan.

Situs tersebut juga menyediakan informasi bagi masyarakat –sebagai konsumen peduli– untuk bisa membantu mengakhiri sistem kerangkeng baterai.

“Saya percaya masyarakat Indonesia peduli dengan kesejahteraan hewan, untuk keberlangsungan lingkungan hidup dan kesehatan manusia juga. Peran serta dan dukungan masyarakat peduli akan dapat secara signifikan mengurangi penderitaan hewan, melindungi bumi dan menciptakan dunia yang lebih baik dan welas asih untuk semua,” ujar Odyssey Sanco alias Bandizt Shaggydog selaku direktur Animal Friends Jogja.

Penulis: Dewi Purningsih.

Top