Bahaya! Sampah Plastik Ditemukan di Perut Ikan Kali Brantas

Reading time: 2 menit
Serpihan plastik (terlihat seperti rambut berwarna hitam) ditemukan di lambung ikan Keting dan Rangkik yang hidup di Sungai Brantas, Jawa Timur. Foto: Ecoton

MALANG (Greeners) – Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) menemukan fakta yang mengejutkan ketika meneliti isi lambung ikan yang hidup di Sungai Brantas, Jawa Timur. Di dalam lambung ikan yang dibedah ternyata banyak ditemukan sampah plastik. Dikhawatirkan sampah plastik ini merupakan bagian dari sampah popok bekas yang memang banyak ditemukan di sepanjang aliran Sungai Brantas.

Menurut peneliti Ecoton, Andreas Agus, perilaku makan ikan memang cenderung memakan sesuatu yang ada di perairan. Dengan perilaku semacam ini dan banyaknya sampah popok bekas di sepanjang aliran Sungai Brantas akan mengancam kelestarian dan kesehatan ikan untuk dikonsumsi masyarakat.

“Temuan terbaru Ecoton pada Juli 2018 menunjukkan ikan Keting dan Rengkik mengonsumsi plastik di lambungnya,” kata Andreas, Rabu (25/07/2018).

BACA JUGA: KLHK Siapkan Permen Gerakan Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah 

Andreas mengungkapkan, dengan menggunakan mikroskopik makroskopis ditemukan fiber dan serpihan plastik dalam lambung ikan Rengkik dan Keting. Kedua ikan ini, kata Andreas, menjadi ikan favorit yang dikonsumsi masyarakat dan masih banyak dijumpai di Sungai Brantas.

Peneliti Spesialis Perilaku Makan Ikan ini menjelaskan jika Ecoton sejak awal Juli 2018 melakukan penelitian bedah lambung ikan dengan mengambil sampel di beberapa tempat. Ikan-ikan yang diteliti antara lain, bader, nila, keting, rengkik, jendil, dan dukang atau ikan muara.

BACA JUGA: Sampah di Empat Sungai Pasuruan Didominasi Popok Bayi 

Direktur Ecoton Prigi Arisandi menambahkan, mengacu pada Undang-undang Pengelolaan Sampah No. 18/2008, popok bayi bekas masuk dalam kategori residu sampah sehingga tidak bisa didaur ulang atau dimanfaatkan kembali sehingga penangannya harus di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Kewajiban pemerintah daerah untuk mengangkut popok-popok yang menggenangi Kali Brantas dan anak-anak sungainya untuk ditangani secara sanitary landfill,” ujar Prigi.

Prigi melanjutkan, dengan ditemukannya serpihan fiber dan serpihan di dalam lambung ikan bisa membahayakan bagi kesehatan manusia. Apalagi, ikan-ikan tersebut merupakan ikan yang banyak ditemui di Sungai Brantas dan menjadi favorit dikonsumsi masyarakat.

Selain bahaya bakteri E-Coli, kandungan senyawa kimia yang berasal dari paparan seperti sampah popok bekas, yang disebut Senyawa Pengganggu Hormon (SPH) berdampak terhadap kesehatan hewan dan manusia.

Penulis: HI/G17

Top