Balitkabi Siap Lepas Kedelai Tahan Kemarau Panjang

Reading time: 2 menit

Malang (Greenersmagz) – Tim pemulia kedelai Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi) Malang siap melepas varietas kedelai unggul baru yang toleran di musim kemarau atau di lahan kering. Varietas yang diberi nama Dering 1 ini sudah melewati masa riset selama enam tahun untuk menghadapi risiko kekeringan terhadap kedelai yang ditanam pada musim kemarau kedua Juni-Juli.

Kepala Balai Pemulia Kedelai, M. Muchlish Adie, mengatakan, sebanyak enam pemulia yang diketuai Suhartina memang tertantang menjawab risiko kekeringan terhadap kedelai yang ditanam pada musim kemarau, sekaligus untuk mengusahakan peningkatan produktivitas dan mempercepat swasembada kedelai. Pemulia lainnya adalah Purwantoro, Novita Nugrahaeni, Suyanto, dan Arifin.

Menurutnya, tim pemulia sudah menjalani sidang pelepasan calon varietas kedelai toleran kekeringan DV/2984-330 di Badan Benih Nasional Kementerian Pertanian pada 2 April 2012. “Pelepasan Dering 1 menambah jumlah varietas unggul kedelai menjadi 74 varietas,” kata M. Muchlish Adie, Rabu (29/08/2012).

Selama ini, ada dua varietas yang terbukti toleran kekeringan, yakni Wilis dan Tidar yang masing-masing dilepas pada 1983 dan 1987. Dan ada berbagai koleksi plasma nutfah kedelai toleran kekeringan yang ada di Balitkabi sebagai tetua dalam persilangan buatan program varietas kedelai.

Ketua pemulia kedelai, Suhartina mengatakan, penelitian terhadap varietas yang memiliki keunggulan toleran kekeringan sekaligus berumur genjah dan berdaya hasil optimal masih berpotensi dikembangkan. “Galur harapan DV/2984-330 merupakan persilangan tunggal varietas unggul Davros dan MLG 2984,” ujarnya.

Galur harapan DV/2984-330, kata Suhartina, mampu tumbuh dengan baik walau dalam kondisi kekeringan yang berbunga di umur 35 hari sampai dengan masa panen umur 81 hari. Hasil uji multilokasi di 16 lokasi yang kering seperti Probolinggo, Jombang, dan Mojokerto membuktikan galur harapan memiliki potensi hasil tertinggi mencapai 2,8 ton per hektare, dengan hasil rata-rata 2 ton per hektare.

Ia menyatakan, galur harapan mampu beradaptasi dan tumbuh baik setinggi 57 sentimeter meski tanpa pengairan atau dalam kondisi kekeringan. Sementara varietas kedelai umumnya berbunga pada umur 35 hari setelah tanam, yang bila tak mendapat pengairan secara cukup berpotensi menurunkan hasil panen.

Keunggulan lainnya yaitu tahan rebah dan jumlah polong per tanaman sekitar 38 polong, dengan kandungan protein 34,2 persen, kandungan lemak 17,1 persen, dan berat 100 biji rata-rata 10,7 gram. Selain itu, DV/2984-330 juga lebih toleran terhadap serangan hama ulat grayak (Spodoptera litura) dan hama pengisap polong (Riptortus linearis) serta toleran terhadap penyakit karat daun. (G17)

Top