BNPB: Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan Masih Belum Bisa Dipastikan

Reading time: 2 menit
Kebakaran lahan. Foto: pixabay.com

Jakarta (Greeners) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengaku masih belum bisa memastikan kapan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia akan dapat dipadamkan secara keseluruhan. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, menurut penyampaian BNPB pada Minggu (18/10) kemarin, kebakaran hutan yang sangat luas tersebar di tujuh provinsi, yakni Lampung, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, serta Kalimantan Timur.

Sebaran yang sangat luas inilah diakui Sutopo menjadi kendala dalam proses pemadaman. Selain itu, katanya lagi, tidak jarang pula pemadaman api terhambat lantaran terkendala oleh minimnya air seperti yang terjadi di daerah Rengat, Riau.

“Sebarannya sangat luas, belum lagi karakteristik tanah gambut yang kering serta cuaca yang juga kering. Angin yang kencang di permukaan pun menyebabkan penjalaran api berlangsung sangat cepat sehingga sulit untuk dipadamkan dalam waktu dekat. Meski sudah dibantu tiga negara tetangga, Singapura, Malaysia dan Australia, api belum bisa dipadamkan,” tuturnya saat dihubungi oleh Greeners melalui sambungan telepon, Jakarta, Senin (19/10).

Sementara itu, berdasarkan citra satelit Himawari, Sutopo menerangkan bahwa hingga saat ini sebaran kabut asap dengan sifat sedang (tidak terlalu pekat) kembali meluas hingga negara tetangga, yaitu Singapura dan Malaysia.

Untuk wilayah Kalimantan sendiri, saat ini masih dalam kondisi terkepung kabut asap yang menyebabkan jarak pandang berkurang. Begitu pun dengan yang terjadi di Sumatera dengan rincian kejadian sebagai berikut; pada pukul 10.00 WIB, jarak pandang di Pekanbaru 800 meter, Kerinci 100 meter, Jambi 500 meter, Palembang 5 kilometer, Pontianak 1,8 kilometer, Sintang 600 meter, Palangkaraya 800 meter, Muara Teweh 100 meter, dan Tarakan 500 meter.

Untuk titik hotspot, berdasarkan pantauan Satelit Terra Aqua, sekitar pukul 07.00 WIB, terdapat 1.085 lokasi hotspot di Sumatera, antara lain 108 di Jambi, 10 di Kepulauan Riau, 57 di Riau, 871 di Sumatera Selatan, dan 39 di Lampung. Sedangkan di Kalimantan terdapat 212 titik yang tersebar 36 di Kalbar, 11 di Kalsel, 156 di Kalteng, dan 9 di Kaltim.

“Pemerintah bersama dengan personel gabungan dari TNI, Polri, dan beberapa bantuan asing masih akan terus melakukan upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan, baik melalui operasi udara, maupun operasi darat,” jelasnya.

Untuk kualitas udara di Pekanbaru, lanjut Sutopo, masih berada dalam kategori tidak sehat. Lalu, Jambi dan Palangkaraya berapa pada kategori berbahaya, sementara Palembang dan Pontianak dengan kategori sangat tidak sehat.

Penulis: Danny Kosasih

Top