Charging Station Kendaraan Listrik Hadir di Mal

Reading time: 2 menit
Peluncuran charging station di mal Pacific Place Jakarta. Foto: Greeners/Ramadani Wahyu

Jakarta (Greeners) – Pemerintah menargetkan mengaspalnya 15 juta unit kendaraan listrik (2,19 juta mobil listrik dan 13,4 juta motor listrik) tahun 2030. Kehadiran stasiun pengisian (charging station) dan penukaran baterai sangat penting mendongkrak daya beli kendaraan listrik. Baru-baru ini charging station pun hadir di mal ternama di Jakarta.

Pengamat transportasi dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna mengatakan, ketersediaan fasilitas EV charging station sangat memengaruhi minat masyarakat membeli kendaraan listrik.

“Kalau terbatas pasti masyarakat tak mau ambil risiko dan lebih memilih mengurungkan niatnya beli kendaraan listrik,” katanya kepada Greeners, Kamis (19/1).

Menurutnya infrastruktur EV charging station menjadi salah satu hal penting. Ia meminta, pemerintah juga mendorong banyaknya investasi pembangunan charging station di Indonesia.

Tak hanya itu, ia mendorong pembangunan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU). Hal ini akan mempercepat ekosistem kendaraan bersih di Indonesia.

Jumlah SPKLU dan SPBKLU

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) November 2022, sudah ada sebanyak 439 SPKLU di seluruh Indonesia. Sementara terdapat 966 unit SPBKLU yang sudah terpasang di lebih dari 100 titik lokasi di beberapa provinsi di Indonesia.

Pembangunan SPKLU dan SPBKLU merupakan implementasi dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 Tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

Hadirkan Charging Station di Mal

Secara terpisah, perusahaan multinasional Shell Indonesia menghadirkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Shell Recharge pertama di pusat perbelanjaan (mal) Pacific Place, Jakarta. 

Vice President Marketing Shell Mobility Dian Kusumadewi mengatakan, pertumbuhan kendaraan listrik secara global meningkat pesat seiring dengan komitmen pada energi bersih, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, kebutuhan infrastruktur pendukung seperti SPKLU sangat mendesak.

“Ini juga sejalan dengan strategi Powering Progress yang dicanangkan Shell secara global untuk bertransformasi menjadi bisnis energi dengan net-zero emission di tahun 2050,” kata dia di Jakarta, Kamis (19/1).

Ia menambahkan, peluncuran SPKLU Shell Recharge di Pacific Place merupakan salah satu terobosan untuk mendekatkan pada masyarakat.

“Masyarakat bisa menikmati fasilitas pengisian daya Shell Recharge dengan mudah sambil berbelanja atau menghabiskan waktu bersama di mal,” imbuhnya.

Foto: Greeners/Ramadani Wahyu

Enam Titik Pengisian

Terdapat tiga fasilitas pengisian daya Shell Recharge dengan enam titik pengisian yang dapat mengisi daya kendaraan listrik hingga 11 kWh dalam waktu 1 jam. Di Pacific Place, tepatnya berada di area self-service valet lantai P2.

Pelanggan cukup membayar biaya self-service valet with EV charging sebesar Rp 35.000 per jam di luar tarif parkir normal. Shell Recharge di Mall Pacific Place beroperasi mengikuti waktu operasional mal, setiap hari pukul 10.00 WIB – 22.00 WIB.

Managing Director Mobility Shell Indonesia Ingrid Siburian menyatakan, penambahan jaringan SPKLU Shell Recharge di Pacific Place ini bagian dari destination charging.

Nantinya, Shell Indonesia akan membangun SPKLU Shell Recharge di berbagai destinasi. “Bisa saja ruang publik seperti taman yang tujuannya mendekatkan pada masyarakat,” kata dia.

Sebelumnya, Shell Indonesia telah memiliki tiga EV charging di Jakarta, yakni di Shell Pluit Selatan, Shell Jagorawi, dan Shell Antasari. Secara global, Shell telah menargetkan pengoperasian lebih dari 500.000 titik pengisian daya pada tahun 2025.

Penulis : Ramadani Wahyu

Editor : Ari Rikin

Top