Sebaran Potensi Energi Bersih: Tantangan Pengembangan EBT

Reading time: 2 menit
Warung Energi Tawarkan Energi Baru Bagi Warga di Penjuru
Sebaran Potensi Energi Bersih: Tantangan Pengembangan EBT. Foto: Deposit Photos.

Sektor energi menyumbang cukup besar dalam menghasilkan emisi di Indonesia yaitu sekitar 450-500 juta ton. Dengan demikian, sektor energi di Indonesia mesti beralih dari energi fosil ke Energi Baru Terbarukan (EBT) yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Akan tetapi, luas dan beragamnya kondisi daerah di Tanah Air membuat penyebaran potensi energi bersih menjadi tantangan dalam pengembangan EBT.

Jakarta (Greeners) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ariffin Tasrif, menyebut potensi energi bersih sebagai sumber EBT di Indonesia sangat besar.

Hanya saja, potensi tersebut tersebar di beberapa wilayah yang sulit secara akses. Menurutnya, untuk mengoptimalisasi sumber energi tersebut masih perlu dukungan salah satunya dari segi sarana.

“Lokasi-lokasinya ini umumnya pada daerah yang jauh. Untuk itu perlu adanya dukungan sarana yaitu jaringan yang harus kita siapkan. Ini suatu keharusan yang memang kita lakukan kedepan,” ujar Ariffin dalam webinar bertema Indonesia Energy Transition: Opportunity and Challenges, Senin, (8/3/2021).

Ariffin Tasrif

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ariffin Tasrif, menargetkan pada 2050 EBT bisa menyuplai sekitar 31 persen dari kebutuhan energi atau sekitar 200 gigawatt. Foto: Kementerian ESDM.

Pemerintah Petakan Potensi Energi Bersih

Ariffin menyebut target EBT di Indonesia suplai EBT sebagai sumber listrik di Indonesia baru mencapai sekitar 70 gigawatt. Dia menargetkan pada tahun 2050 EBT bisa menyuplai sekitar 31 persen dari total kebutuhan energi atau sekitar 200 gigawatt.

“Itu dengan asumsi per-tahunnya tumbuh 5 persen per tahun untuk 30 tahun mendatang. Tapi saya meyakini suplai akan jauh lebih besar,” katanya.

Dia menyebut saat ini pemerintah tengah memetakan sumber-sumber energi bersih. Peta tersebut nantinya bisa menjadi pijakan untuk pembangunan fasilitas EBT.

“Sumbernya kita petakan. Jadi kita ada petanya dan sedang kita detailkan potensinya berapa. Kita optimalkan sumber dari daerah tersebut,” jelasnya

Potensi energi bersih sebagai sumber EBT di Indonesia sangat besar. Foto: Shutterstock.

Menteri ESDM Beberkan Tantangan Lain Pengembangan EBT

Lebih jauh, Ariffin memastikan pihaknya akan tetap menyiasati agar EBT bisa menjadi komitmen bersama dalam mencapai target emisi dan bauran energi. Meski hal tersebut tidak mudah mengingat ada beberapa tantangan lain dalam pengembangan EBT.

Dia mengatakan adanya permintaan energi juga menurun akibat adanya pandemi Covid-19. Padahal, pemerintah memiliki program 35.000 Megawatt. Alhasil akan terjadi kelebihan energi.

Dia menambahkan, dunia juga tengah bergerak mengimplementasikan EBT yang lebih ramah lingkungan. Menurutnya, hal tersebut juga perlu menjadi perhatian mengingat akan ada persaingan untuk mendapatkan investasi dan pendanaan.

“Kalau semua negara berinvestasi di sektor energi terbarukan maka yang akan jadi kompetisi adalah pendanaan. Untuk merealisasikan proyek EBT dengan skala besar butuh dana tinggi. Kompetisi ini yang harus kita antisipasi agar bisa membuat investor tetap masuk ke Indonesia,” pungkasnya.

Penulis: Muhamad Ma’rup

Top