Gerakan Indonesia Bersih Diluncurkan, Luhut: Saatnya Kampanye Peduli Sampah!

Reading time: 2 menit
Gerakan Indonesia Bersih
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pada peluncuran Gerakan Indonesia Bersih di Jakarta Car Free Day, Minggu (28/04/2019). Foto: greeners.co/Dewi Purningsih

Jakarta (Greeners) – Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenkomar) bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meluncurkan Gerakan Indonersia Bersih (GIB). Gerakan ini sebagai bentuk ajakan kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia agar setiap individu bisa bersama-sama untuk lebih peduli mengurangi produksi sampah dan mengelola sampah dengan baik.

“Dalam kegiatan ini, kami mengajak Indonesia untuk peduli bersih, peduli sampah, bukan hanya satu kelompok, satu suku, satu agama, satu ras, apalagi politik, tapi seluruh Indonesia harus peduli bahaya sampah. Untuk itu jangan lagi berbicara yang lalu, kampanye politik sudah selesai, sekarang saatnya kampanye sampah. Jadi ayo sekarang kita bersatu lagi, untuk Indonesia bersih, Indonesia sehat,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pada peluncuran Gerakan Indonesia Bersih di Jakarta Car Free Day, Minggu (28/04/2019).

Luhut mengatakan bahwa Presiden telah menyatakan agar gerakan ini dibuat secara masif di seluruh daerah di Indonesia dengan implementasi sesuai peraturan daerah masing-masing dengan mengacu kebijakan peraturan pusat.

BACA JUGA: ADUPI Gugat Kebijakan Pembatasan Sampah Plastik, KLHK: Tidak Perlu Khawatir! 

Pemerintah, kata Luhut, sudah satu tahun ini mempersiapkan GIB dimana salah satunya membuat kebijakan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan (PLTSa).

“Kita sudah setahun lebih memulai Gerakan Indonesia Bersih, tapi secara nasional baru hari ini kita canangkan. Salah satu GIB yang sudah kita buat adalah waste to energy (sampah untuk energi, Red.) pada 12 kota di seluruh Indonesia. Saat ini yang sudah jadi ada di Bantar Gebang. Namun, apakah ini bisa dilakukan oleh pemerintah saja? Tentunya tidak, harus dilakukan oleh semua orang. Harus diingat, sampah kalau tidak ditangani dan tidak ada perubahan dari perilaku kita akan menyebabkan dampak yang berbahaya, seperti mikroplastik,” ujar Luhut.

Dalam sambutannya, Luhut juga menyinggung soal mikroplastik dan dampaknya terhadap kesehatan manusia.

“Kalau mikroplastik ini di badan ibu-ibu atau mas-mas semua, berbahaya sekali. Salah satunya kalau mikroplastik masuk ke janin nanti anaknya bisa kontet (kerdil). Tidak mau, kan, anaknya menjadi kontet dan generasi masa depan Indonesia anak-anaknya kontet? Jadi mari perangi sampah plastik dengan mengurangi penggunaan plastik, kelola sampah dengan benar, buang sampah pada tempatnya jadi tidak ke laut sampahnya,” kata Luhut.

BACA JUGA: Indonesia Darurat Sampah, Pembangunan PLTSa di Kota-Kota Lain Terus Didorong 

Sementara itu, Direktur Pengelolaan Sampah KLHK Novrizal Tahar mengatakan bahwa program-program untuk GIB sudah mulai dijalankan. KLHK sendiri telah mengarahkan semua kementerian dan lembaga untuk menerapkan eco-office.

“Tanggal 26 kami dengan Kemenkomar mengundang seluruh biro umum kementerian dan lembaga, kita berbicara bagaimana melakukan eco-office di kantornya, menjadi arahan nanti semua di kementerian kalau rapat itu harus less waste. Itu sudah di briefing dan menjadi sebuah keharusan. Selain itu, nanti di setiap kantor akan ada bank sampahnya juga, pemilahnya dan sebagainya. Jadi praktik eco-office dan less waste, kalau bisa zero waste, akan menjadi masif di seluruh kementerian dan lembaga,” ujar Novrizal.

Penyanyi dan pencipta lagu Titiek Puspa juga turut memeriahkan peluncuran GIB. Ia membawakan lagu “Sampah Sayang” dimana liriknya mengajak pentingnya Indonesia bersih di masa yang akan datang.

“Apa kita ingin anak cucu kita memakai tanah yang sudah terkontaminasi dengan segala macam kotoran-kotoran? Mulai sekarang buang sampah pada tempatnya supaya kita tenang melihat cucu cicit kita hidup di alam yang sehat dan gemilang,” ajaknya.

Sebagai informasi, pada peluncuran GIB ini diperkenalkan maskot untuk komunikator visual semua kegiatan, aksi dan program terkait GIB. Maskot-maskot tersebut yakni Amboi udang pembersih (Lysmata amboinensis) udang ini suka sekali bersih-bersih, Meta Ikan Kepe-kepe (Butterfly Fishes) sejenis ikan yang biasanya menjadi penanda kesehatan terumbu karang, dan Gurano Hiu Paus yang ramah dan bijaksana dan senang menolong hewan laut lain yang kesusahan.

Penulis: Dewi Purningsih

Top