Ozie: Dari Bu Tejo hingga Bude Jo, Konsisten Hadirkan Solusi

Reading time: 2 menit
ozie
Ozie: Kesadaran Menjaga Lingkungan Berawal Dari Rumah. Foto: Istimewa.

Berperan sebagai Bu Tejo dalam film pendek berjudul Tilik, nama Siti Fauziah mulai menjadi perhatian. Ozie, begitu panggilan akrabnya, hadirkan persona Bu Tejo yang pedas dalam berkata –membuat karakter tersebut membekas bagi para penonton. Yang terbaru, Ozie menyalurkan talentanya untuk membantu kampanye gaya hidup ramah lingkungan.

Jakarta (Greeners) – Tak lama usai berakting sebagai Bu Tejo, Ozie terlibat dalam beberapa proyek seni peran bertema lingkungan. Salah satunya memeraknkan Bu Pujo dalam penolakan galon sekali pakai.

Kini, dia tengah terlibat dalam proyek video pendek kampanye peduli lingkungan. Berperan sebagai Bude Jo, dia meminjamkan suaranya untuk kampanye pemilahan sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Bagi Ozie, menyanggupi proyek kampanye lingkungan bukan tanpa alasan. Mengelola lingkungan merupakan bagian dari kehidupannya sebagai ibu rumah tangga.

“Saya ibu rumah tangga dan mengelola rumah bagian dari aktivitas dan kegiatan saya sehari-hari. Hal paling berdekatan dengan saya mengelola lingkungan, salah satunya sampah,” ujar Ozie kepada Greeners, Jumat (12/2/2021).

Setiap Pihak Punya Andil Menjaga Lingkungan  

Ozie mengaku kerap kesal jika di sekitarnya ada orang yang membuang sampah sembarangan. Pasalnya sejak kecil, orang tua Ozie kerap membiasakannya untuk membuang sampah tempatnya. Hal tersebut pula yang membuatnya  “agak kenceng” mengajarkan anak tentang persoalan lingkungan.

Lebih jauh, warga Yogyakarta yang asli dari Blitar ini menekankan pentingnya memandang persoalan sampah secara luas. Membuang sampah di sembarang tempat, sambungnya, adalah bagian dari pengrusakan dari lingkungan. Dia mengungkapkan hal ironi yang kerap terbayangkan terkait sampah.

ozie

Ozie menekankan produsen atau perusahaan juga harus memiliki kesadaran peduli lingkungan. Foto: Istimewa.

“Saya membayangkan kalau kita mati dikubur di tanah. Tidak mau saja kalau makamnya bersebelahan dengan tumpukan sampah. Agak ironi. Jadi kita sekarang jangan memperparah situasi (sampah),” terangnya.

Ozie mengatakan setiap pihak punya andil yang sama untuk lebih bijak mengelola lingkungan termasuk sampah. Menurutnya, semua harus berperan sesuai kapasitasnya. Jangan sampai ada pihak yang menyalahkan pihak lain perihal menjaga lingkungan.

“Kita tumbuh bersama kalau temenku bercandanya suka ‘yok dewasa yok’. Jadi menjaga lingkungan ini memulai kesadaran dari diri sendiri,” katanya.

Baca juga: 14 Pilihan Makanan untuk Pengidap Diabetes: Ayo, Jaga Pola Makan!

Ozie berharap Produsen Peduli Terhadap Kemasan Produk

Ozie menekankan produsen atau perusahaan juga harus memiliki kesadaran peduli lingkungan. Menurutnya, persoalan sampah tidak hanya berhenti di skala mikro yaitu rumah tangga. Perusahaan, lanjut dia, juga bertanggung jawab mengingat telah memproduksi kemasan yang berakhir menjadi sampah.

Dia mendukung produsen yang sudah mulai menggunakan produk daur ulang atau aktivitas ramah lingkungan lain. Dia berharap langkah tersebut bisa berdampak positif untuk produsen skala besar atau kecil.

“Perusahaan harus punya kebijakan mengambil peran setelah produknya turun ke masyarakat. Perusahaan harus bertanggung jawab agar produk tersebut kembali lagi ke mereka jadi feedbacknya ada,” pungkasnya.

Penulis: Muhamad Ma’rup

Top