KLH Dan Rumah Perubahan Adakan Program School for Climate Change

Reading time: 2 menit

Jakarta (Greeners) – Isu perubahan iklim semakin hari menjadi isu yang sangat penting dimana posisi geografis Indonesia menjadi rentan terhadap dampak perubahan iklim, seperti kenaikan temperatur, perubahan intensitas dan periode hujan, pergeseran musim hujan/kemarau, dan kenaikan muka air laut. Hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya kejadian bencana terkait perubahan iklim, seperti kekeringan, banjir, longsor, dan bencana lainnya.

Melihat pentingnya isu perubahan iklim tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) bekerja sama dengan “Rumah Perubahan” pimpinan Rhenald Kasali mengadakan program School for Climate Change atau Sekolah Perubahan Iklim. Program ini sendiri telah diluncurkan pada Pekan Lingkungan Indonesia pada 30 Mei 2013 di Jakarta oleh Menteri Lingkungan Hidup, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA.

School for Climate Change merupakan pelatihan pengelolaan lingkungan yang yang dilatarbelakangi oleh banyaknya respon positif yang bermunculan sejak diadakan pertemuan dengan para tokoh lingkungan seperti Emil Salim, Sarwono Kusumaatmadja, Rahmat Witoelar serta para praktisi dan akademisi yang peduli terhadap perlindungan dan pengelolaan lingkungan.

“Tujuan program ini adalah menyediakan forum peningkatan kapasitas bagi para pengambil keputusan. Hal ini diperlukan untuk memberi dorongan akan pentingnya pertimbangan lingkungan dan perubahan iklim diintegrasikan ke dalam proses pengambilan keputusan di lembaga pemerintah dan di dunia usaha,” kata Deputi III KLH Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim, Arief Yuwono dalam sambutan pembukaan acara tersebut Selasa (24/09) di Jakarta.

Arief dalam siaran pers KLH yang diterima Greeners mengatakan School of Climate Change, akan diikuti oleh berbagai kalangan dari dunia usaha, partai politik, akademisi, LSM, dan tokoh masyarakat, sehingga wadah ini dapat menjadi pendorong pembangunan yang pro poor, pro job, pro growth dan pro environment.

Dalam program pertama School for Climate Change tersebut ditandai dengan acara talkshow bertema “Green Communities: Challenges and Opportunities” yang ditujukan kepada perwakilan pemerintah, swasta, LSM dan masyarakat dalam dialog interaktif dengan para narasumber.

Talkshow ini dihadiri tokoh lingkungan seperti Ir. Sarwono Kusumaatmadja, mantan Menteri Lingkungan Hidup yang memaparkan urgensi dari partisipasi institusi pemerintah dan swasta dalam meningkatkan ketahanan dan kapasitas adaptasi atas perubahan iklim. Pembicara lainnya adalah Kuky Permana, yang menyampaikan topik terkait upaya industri dalam menyusun strategi mengelola lingkungan serta evaluasinya.

Pertemuan ditutup dengan kunjungan singkat untuk melihat berbagai aktifitas kegiatan di Rumah Perubahan. Seluruh rangkaian acara ini diharapkan akan menghasilkan ide-ide besar dan mampu mewujudkan sinergi dari semua pihak untuk memahami tantangan serta peluang pengendalian dampak perubahan. (G02)

Top