Menteri Siti Tolak Bantuan Singapura Atasi Kebakaran Hutan

Reading time: < 1 menit
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar. Foto: greeners.co

Jakarta (Greeners) – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, menolak tawaran bantuan dari Singapura terkait penanganan kebakaran hutan dan lahan yang menimpa Indonesia. Demikian dinyatakan oleh Siti di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta pada Jumat (18/9).

Menteri Siti menyatakan bahwa ia menghargai bantuan yang ditawarkan oleh Negeri Singa tersebut. Namun, ia menilai bahwa pemerintah Indonesia masih dapat menangani masalah kebakaran lahan dan hutan. “Harus dipikirkan apakah kita benar-benar butuh?” katanya.

Singapura yang menjadi salah satu negara yang terkena dampak asap kebakaran hutan dan lahan dari Indonesia menawarkan sebuah pesawat sinop, satu buah pesawat water bombing dengan kapasitas 5 ribu liter dan satu tim pemantau dan penilai kebakaran hutan.

Menurut Siti, saat ini pemerintah menggunakan 24 pesawat yang digunakan untuk water bombing. Jumlah tersebut akan menjadi 25 pesawat karena akan datang tambahan satu pesawat pada hari Minggu (20/9) ini.

Siti menilai 25 pesawat water bombing yang digunakan oleh pemerintah saat ini sudah cukup. Namun ia menekankan bahwa keputusan menerima bantuan dari negara lain merupakan keputusan negara. “Keputusan untuk menerima atau tidaknya bantuan itu keputusan negara, harus berkoordinasi dengan Menlu dan juga Presiden,” ujarnya.

Dari 25 pesawat yang ada, empat di antaranya diperuntukkan untuk menangani hujan buatan. Sedangkan sisanya adalah pesawat untuk water bombing, sepuluh buah pesawat berukuran 3.200-4.300 liter air dan sebelas pesawat berkapasitas 500 liter air.

Ia juga menyebutkan bahwa sampai saat ini, pemerintah telah menghabiskan 36,2 juta liter air untuk memadamkan kebakaran lahan dan hutan. Sedangkan untuk hujan buatan, telah disiapkan 279 ton garam untuk modifikasi cuaca.

Penulis: TW

Top