NU dan Muhammadiyah Mendeklarasikan Pengurangan Sampah Kantong Plastik

Reading time: 2 menit
pengurangan sampah
Perwakilan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah membacakan deklarasi pengurangan sampah kantong plastik pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia di gedung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Selasa (05/06/2018).

Jakarta (Greeners) – Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mendeklarasikan komitmen pengurangan sampah kantong plastik pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia di gedung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Deklarasi ini diharapkan menjadi pemicu umat serta anggota dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Muhammadiyah bisa mengimplementasikan pengurangan sampah kantong plastik ini.

“Inisiatif NU dan Muhammadiyah untuk mencanangkan gerakan penggunaan kantong belanja guna ulang diharapkan menjadi pemicu berkembangnya gerakan masyarakat untuk mengurangi sampah kantong plastik,” ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya Beracun (PSLB3) Rosa Vivien Ratnawati di Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa (05/06/2018).

Vivien mengatakan, masalah sampah terkait dengan perubahan pola pikir maka dari itu KLHK mengajak NU dan Muhammadiyah untuk menyebarluaskan gerakan ini melalui khotbah atau ceramah keagamaan. “Menurut saya masalah sampah ini bagaimana untuk mengubah mindset umatnya, dalam hal ini yang paling ampuh dan patut berbicara ialah melalui NU dan Muhammadiyah ini,” katanya.

Menurut Vivien, anggota wanita Muhammadiyah yang tergabung dalam Aisyiyah saja beranggotakan 93.236 orang, selain itu ada 34 Pimpinan Wilayah Aisyiyah, 446 Pimpinan Daerah Aisyiyah, 2.621 Pimpinan Cabang Aisyiah dan 7.154 Pimpinan Ranting Aisyiah.

“Kita mendorong supaya umat ini bisa membawa tas sendiri kalau belanja ke pasar, tidak memakai tas kresek. Dari jumlah umat yang dimiliki NU dan Muhammadiyah diharapkan memiliki gaung yang luar biasa,” kata Vivien.

BACA JUGA: Eco Iftar, MUI dan Greenpace Ajak Masjid Kurangi Sampah Plastik

Terkait gerakan pengurangan sampah, Fitria Ariyani selaku Direktur Bank Sampah Nusantara Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) NU mengatakan bahwa NU memiliki program Ngaji Sampah yang dilakukan setiap satu bulan sekali. Kegiatan ini membahas satu materi yang berkaitan dengan lingkungan hidup.

“Ngaji Sampah ini dilakukan di pusat NU dan disiarkan secara langsung (live streaming) ke NU yang ada di daerah. Kita mengenalkan kepada masyarakat NU di seluruh Indonesia bahayanya sampah lalu cara mengelola sampah. Seperti bulan lalu kami memilih tema tentang bank sampah, di situ kami menjelaskan kepada lembaga kajian NU apa itu bank sampah dan aktivitas apa saja yang dilakukan bank sampah. Rencananya setelah Lebaran kami akan mengambil tema tentang sampah plastik,” ujar Fitria.

Fitria mengatakan deklarasi ini merupakan suatu pembuktian NU di bidang lingkungan yang memiliki anggota sekitar 90 juta orang di seluruh Indonesia dan memastikan bahwa semua lembaga di bawah NU ikut mensosialisasikan pengurangan kantong plastik sampai ke tingkat bawah.

BACA JUGA: Hari Lingkungan Hidup Sedunia, KLHK Soroti Pengendalian Sampah Plastik

Hal senada juga dinyatakan oleh Koordinator Lingkungan Pimpinan Pusat Aisyiyah, Hening Parlan. Menurut Hening, pengurangan sampah kantong plastik menjadi satu program penting yang dilekatkan dengan program kembali ke alam dan akan di teruskan dengan berbagai kegiatan untuk menjadi budaya Islami.

“Nanti akan dilaksanakan gerakan Green Idul Fitri bulan Juli nanti dengan memberikan surat edaran kepada pimpinan wilayah dan daerah Aisyiyah. Green Idul Fitri ini di rancang dengan basis keluarga, dimana setiap keluarga akan melakukan gerakan pengurangan sampah plastik, tidak menggunakan sedotan plastik, membawa botol serta tempat makan non plastik, dan banyak lagi,” kata Hening.

Penulis: Dewi Purningsih

Top