Operasi Pencarian Pendaki Asal Swiss di Semeru Diperluas

Reading time: 3 menit
Pemandangan semeru dari Pos Kalimati yang menjadi tempat terakhir para pendaki untuk camping. Foto diambil Juni 2013. Foto: greeners.co/HI

MALANG (Greeners) – Tim Pencarian dan Penyelamatan (Search and Rescue) memperluas orientasi pencarian pendaki asal Swiss, Lionel Du Creaux yang dilaporkan hilang ke Pos Ranupane 7 Juni 2016. Du Creaux sebelumnya mendaki bersama rekannya Alice pada 3 Juni 2016. Mereka terpisah dan Alice ditemukan guide di kawasan Arcopodo setelah bermalam dua hari dua malam.

Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) John Kennedie menginformasikan, berdasarkan laporan terakhir yang masuk pada Senin, 13 Juni 2016, tim SAR gabungan masih belum menemukan Du Creaux hingga saat ini. Sekitar 80 personel sudah dikerahkan menyisir ke berbagai titik sejak 8 Juni 2016.

Informasi yang diterima John Kennedie, operasi SAR pada Senin, 13 Juni 2016, OSC (On Scene Commander) Kalimati yang sejak awal terbagi menjadi tiga SRU (Search and Rescue Unit) memperlebar orientasi pencarian. SRU 1 dan 2 menyisir ke areal bawah Sumber Mani. Sedangkan SRU 3 ke arah Blank kiri Arcopodo. Masing-masing memperluas areal penyisiran.

“OSC Tawon Songo yang terbagi menjadi enam SRU juga terus bergerak menyisir kawasan yang sebelumnya ditemukan petunjuk-petunjuk,” ujarnya, Senin (13/06/2016).

BACA JUGA: Mendaki ke Semeru Tanpa Izin, Warga Swiss Belum Kembali

OSC Tawon Songo, SRU 1 dan 2 memperlebar areal pencarian di Gunung Boto ke arah Air Terjun Punuk dan Tempuk. Sedangkan SRU 3 (fliying camp di Gunung Pakis) menyisir ke Ranu Pakis dengan radius 2 kilometer ke kanan dan ke kiri. Sementara SRU 6 menyisir dari Wonorenggo (Candipuro) ke arah Gunung Papak, sedangkan SRU 4 dan 5 dalam posisi standby.

Sejak Open SAR digelar 9 Juni 2016, beberapa petunjuk ditemukan oleh kedua OSC. Petunjuk yang diduga kuat mengarah kepada keberadaan Du Creaux berada di jalur penyisiran OSC Tawon Songo. Baik berupa jejak kaki, patahan ranting, sobekan raincoat, dan tambatan tali.

Dari laporan yang diterima TNBTS, berikut laporan operasi SAR dua hari lalu. Pada 11 juni 2016, tim potensi SAR yang melakukan kegiatan SAR berjumlah 75 personel. Untuk OSC Kalimati terbagi menjadi 3 tim SRU. Pada hari itu, ketiga SRU bersama-sama ke puncak Mahameru lalu menyebar menjadi tiga SRU.

SRU 1 puncak menyisir ke arah Arcopodo dan sekitarnya, SRU 2 puncak ke batas vegetasi dan sekitarnya, dan SRU 3 puncak ke Sumber Mani. Dari penyisiran ketiga SRU ini hasilnya nihil, namun tim menemukan beberapa jejak sepatu, sol sepatu, tisu, kacamata, dan daypack. Setelah dikonfirmasi ke Alice, rekan Du Creaux yang turut mendaki bersama pada 3 Juni lalu, diakui berkas-berkas tersebut milik Du Creaux saat di puncak.

BACA JUGA: Penyisiran Pendaki Asal Swiss yang Hilang di Semeru Dibagi Dua

Sementara itu, OSC Tawon Songo terbagi menjadi 4 SRU. SRU 1 dan 2 menyisir dari bawah (Pos Aru) menuju Pal A dan B areal Gunung Boto, di sini posisi jejak ditemukan dan hilang. Pencarian kemudian diperlebar areal orientasinya.

SRU 3 fliying camp di bawah Blank Merah menyisir ke arah kiri saat ada jejak ditemukan mendekati areal Gunung Boto. SRU 4 menyisir dari bawah Sumberringin ke atas menuju Gunung Tompe (mengikuti aliran sungai). Hasil kegiatan SRU Tawon Songo juga nihil. Penemuan berupa jejak dan patahan ranting tetapi rata-rata hilang di seputaran blank/jurang, ada penemuan potongan/sobekan bagian bawah raincoat warna biru-hitam, setelah dikonfirmasi ke Alice ternyata bukan milik Du Creaux.

Operasi SAR pada Minggu, 12 Juni 2016, pergerakan SAR melalui OSC Kalimati sebanyak 3 tim SRU kembali menyapu dari arah atas puncak, menyebar ke batas vegetasi, Arcopodo dan Sumber Mani. Meski masing-masing SRU memperlebar orientasi 1 kilometer hasilnya masih nihil.

Di hari yang sama, pergerakan OSC Tawon Songo bertambah menjadi 6 SRU dari sebelumnya berjumlah empat. SRU 1 dan 2 menyisir areal Gunung Boto dan menemukan jejak dan patahan ranting. Setelah diorientasi 300 meter kanan dan kiri hasilnya nihil.

SRU 3 fokus penyisiran areal Besuk Tompe sampai Ranu Kuning dengan hasil nihil. SRU 4 menyisir ke arah barat Watu Klosot sampai Keting juga hasilnya nihil. SRU 5 menyisir sungai ke arah air terjun Watu Jaran sejauh 5 kilometer dengan orientasi 100 meter kanan-kiri tetapi hasilnya juga nihil. SRU 6 menyisir dari Sumber Ringin sampai mendekati Gunung Tompe sejauh 5 kilometer tetapi hasilnya nihil.

Petunjuk terakhir yang ditemukan tim berupa sobekan kain kanfas/polar sekitar jurang deket Gunung Boto. Dari petunjuk ini, tim SAR hari ini kembali menyisir dengan melebarkan areal penyisiran terutama dari OSC Tawon Songo.

Penulis: HI/G17

Top