Surabaya akan Bangun Kebun Raya Mangrove Pertama di Indonesia

Reading time: 2 menit
kebun raya mangrove
Ilustrasi. Foto: greeners.co

Jakarta (Greeners) – Pemerintah kota Surabaya berencana mendirikan sebuah kebun raya di kawasan mangrove di Surabaya. Walikota Surabaya, Tri Rismaharini saat ditemui pada peluncuran gerakan Jaga Bhumi beberapa waktu lalu mengatakan, saat ini dirinya tengah menyiapkan setidaknya 4.450 hektare lahan untuk nantinya akan ditanami mangrove tersebut.

“Nantinya Kebun Raya tersebut akan menjadi Kebun Raya Mangrove pertama di Indonesia,” terangnya, Jakarta, Selasa (06/06).

Setiap tahunnya, kata risma, kawasan konservasi tersebut akan ditanami 250 ribu bibit mangrove sampai akhirnya luasan lahan 4.450 hektare itu terpenuhi. Menurut Risma, mangrove dipilih karena tanaman pantai ini memiliki banyak fungsi, salah satunya merupakan tempat biota laut tinggal dan mencari makan.

BACA JUGA: Luncurkan Gerakan Jaga Bhumi, Megawati Ajak Masyarakat Peduli Alam Indonesia

“Wilayah ini kan oleh Walikota sebelumnya dialihfungsikan. Sudah banyak dibangun rumah tinggal dan lainnya. Nah sekarang saya kembalikan lagi fungsinya. Apalagi mangrove merupakan tembok pertahanan alami dari air laut pasang,” katanya lagi.

Saat ini, rencana tersebut ada pada poin perkembangan menuju tahap penyusunan master plan. Risma berharap Kebun Raya Mangrove ini dapat mengembalikan fungsi pantai Surabaya karena lokasi Kebun Raya Mangrove tersebut rencananya akan diambil dari sebagian kawasan konservasi Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya).

“Pengelolaannya akan ada di bawah Pemerintah Daerah. Lipi tidak ikutan. Tidak ada anggaran khusus juga dan targetnya tidak lama. Kita hanya membangun jogging track dan beberapa fasilitas saja kok,” tambahnya.

Di sisi lain, Direktur Konservasi Tanah dan Air, Dirjen BPDAS-PS Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan M. Firman mengatakan bahwa saat ini luas mangrove di dunia yaitu 15 juta hektar. Di Indonesia sendiri terdapat 3,4 juta hektare, namun 1,8 juta atau 54% di antaranya mengalami degradasi.

BACA JUGA: Dua Abad Kebun Raya Bogor, Ini Kontribusinya Bagi Lingkungan

Meski demikian, sebagai negara yang memiliki ekosistem mangrove terluas di dunia, Indonesia terus berupaya menjaga kelestarian hutan mangrovenya. Menurut dia, saat ini dibutuhkan rehabilitasi mangrove secara terus-menerus, minimal 50.000 hektare setiap tahun. Sayangnya kemampuan anggaran pemerintah hanya sekitar 500 hektare setiap tahun.

Berbagai kepentingan seperti tambak, pemukiman, perkebunan, industri dan infrastruktur pelabuhan, terangnya, seringkali mengorbankan keberadaan mangrove. Padahal mangrove adalah benteng alami dari abrasi. Bahkan bencana tsunami bisa diredakan jika vegetasi mangrove terjaga baik.

“Secara ekonomi, mangrove juga menjadi lokasi pemijahan berbagai satwa komersial seperti ikan, udang, dan kepiting. Mangrove juga menyimpan karbon lebih banyak daripada hutan daratan sehingga perannya pada mitigasi perubahan iklim global sangat penting,” tutupnya.

Penulis: Danny Kosasih

Top