Bunga Krisan atau Chrysanthemum sp merupakan sejenis tumbuhan berbunga yang banyak publik tanam sebagai flora penghias. Ia pakar ketahui berasal dari dataran Cina, namun populer sebagai tanaman identitas (bunga nasional) bagi warga Negeri Sakura.
Chrysanthemum sp tergolong sebagai tanaman bersuku Asteraceae atau kenikir-kenikiran. Selain menyebar ke hampir seluruh negara di dunia, flora yang satu ini juga memiliki beragam spesies.
Melansir berbagai sumber, setidaknya ada 50 spesies krisan yang berhasil ahli identifikasi. Sebagian besar spesies tersebut mempunyai warna yang cantik, wangi, serta berkhasiat bagi kesehatan.
Karena itu, jangan heran jika varietas bunga krisan sering masyarakat budidayakan. Ia memiliki nilai ekonomis tinggi karena bisa kita manfaatkan sebagai penghias pekarangan, dekorasi dan lainnya.
Sejarah dan Peta Persebaran Bunga Krisan
Pada dasarnya, hampir seluruh spesies Chrysanthemum sp berasal dari kawasan Asia Timur. Namun, historiografi pembudidayaannya pertama kali justru dilakukan di Cina sejak 3.000 tahun SM.
Sekitar tahun 1753, Karl Linnaeus seorang botanis asal Swedia memperkenalkan bunga krisan ke negara-negara Barat. Setelah itu, Robet Fortune membawanya kembali ke Inggris pada abad ke-18.
Sejak kehadirannya di Inggris, nama bunga ini mulai banyak publik perbincangkan. Ia populer sebagai flora komersial yang diekspor hingga benua Eropa dan Amerika.
Di Amerika Serikat, krisan atau Serunai masyarakat jadikan sebagai penghias mode bagi kaun hawa. Ia juga berfungsi sebagai pelengkap dekorasi rumah, hotel, dan simbol kekuatan hubungan cinta.
Jepang adalah penghasil Serunai (mereka menyebutnya ‘Kiku’) terbesar di dunia. Bunga ini masuk pada abad ke-8 SM, serta sering digunakan sebagai penghias rambut/mahkota bagi sang ratu.
Eksistensi bunga krisan di Indonesia baru awam ketahui pada abad ke-17. Tumbuhan ini banyak tertanam di Provinsi Jawa Barat, terutama di kawasan Cisarua, Bandung hingga Lembang.
Morfologi, Karakteristik dan Ciri-Ciri Bunga Krisan
Secara morfologi ciri-ciri tanaman krisan dapat kita lihat melalui bentuk akar, batang, daun, dan bunganya. Agar tidak salah mengidentifikasi flora yang satu ini, berikut jabaran singkatnya.
- Akar: Bunga krisan umumnya memiliki akar serabut. Ia juga mempunyai sistem perakaran yang dangkal, sehingga baik jika kita tanam pada tanah gembur, subur serta memiliki drainase baik.
- Batang: Warna batang Chrysanthemum sp biasanya hijau kecokelatan. Ia memiliki corak warna kemerah-merahan dengan karakteristik berkayu. Di alam liar, tanaman yang satu ini dapat tumbuh hingga ketinggian 100 cm.
- Daun: Daun serunai berwarna hijau muda sampai hijau tua. Bentuk daun tersebut beraneka ragam sesuai jenis atau varietas Chrysanthemum sp yang kita kembangkan.
- Bunga: Variasi warna bunga krisan sangat banyak, mulai dari merah, pink, kuning, dan lainnya. Tipe pemeliharaaanya pun terbagi atas dua macam, yakni tipe standar dan tipe spray.
Perlu Anda ketahui, pertumbuhan tanaman krisan paling baik kita lakukan di daerah berketinggian 800 mdpl lebih. Mereka menyukai pH tanah 5,5 – 6 dengan tingkat kesuburan sedang.
Jika ingin menanamnya di dalam pot, usahakan pH media antara 6,2 – 6,7. Kisaran suhu yang cocok untuk tanaman ini antara 20 – 26 Celsius saat siang hari, serta 16 – 18 Celsius pada malam hari.
Kegunaan dan Manfaat Bunga Krisan
Berkat tampilannya yang indah, krisan publik identikkan sebagai kiasan romansa. Bahkan, seorang pria yang ingin mengajak kekasihnya menikah tak jarak membawa bunga tersebut sebagai hadiah.
Di luar kegunaannya tersebut, manfaat bunga krisan nyatanya dapat kita rasakan bagi kesehatan. Tanaman yang satu ini populer sebagai campuran teh di negara Tingkong, Korea, dan Jepang.
Menurut penelitian, krisan mengandung vitamin B dan antioksidan layaknya polifenol, flavonoid, lutein, dan zeaxanthine. Karena itu, ia bermanfaat untuk meredakan beragam penyakit seperti:
1. Sakit Tenggorkan dan Demam
Dalam berbagai penelitian, dapat kita ketahui bahwa Chrysanthemum sp mengandung beberapa senyawa yang memiliki sifat antibakteri, antijamur serta antiradang.
Sebab itu, tumbuhan yang satu ini sangat bermanfaat untuk meredakan sakit tenggorokan dan demam. Ia bekerja sebagai pereda infeksi dan mengurangi peradangan dalam tubuh manusia.
2. Penyakit Kulit dan Osteoporosis
Berkat kandungan nutrisi dan antioksidannya yang tinggi, bunga krisan ampuh meremajakan serta mencegah penyakit kulit. Ia membantu tubuh meredakan peradangan, mencegah flek dan penuaan.
Pada pendetia osteoporosis, senyawa antioksidan seperti fenolik dan flavonoid memang sangat dibutuhkan. Kandungan tersebut efektif menjaga kekuatan serta menambah kepadatan tulang.
3. Tekanan Darah Tinggi dan Jantung
Chrysanthemum sp kaya akan kandungan kalium serta antioksidan, karena itu mengonsumsi teh bunga tersebut sangat baik untuk penderita tekanan darah tinggi dan jantung.
Selain itu berbagai studi juga menunjukkan bahwa Kiku dapat menurunkan tekanan darah, mencegah terjadinya hipertensi, serta melancarkan aliran darah di jantung dan seluruh tubuh.
Taksonomi Bunga Chrysanthemum
Penulis : Yuhan Al Khairi