Burung Kuntul, Burung Air yang Mampu Seberangi Benua

Reading time: 5 menit
burung kuntul
Burung Kuntul, Burung Air yang Mampu Seberangi Benua. Foto: Shutterstock.

Berasal dari keluarga Ardeidae, Burung Kuntul tergolong sebagai salah satu hewan air yang memiliki ukuran tubuh besar. Leher dan kaki satwa ini juga sangat panjang, sampai-sampai masyarakat kerap menyamaratakannya dengan hewan Bangau (Ciconiidae).

Jika dilihat secara seksama, koloni kuntul dan bangau memang terlihat agak mirip. Kedua badan fauna tersebut diselimuti bulu berwarna putih, serta sama-sama mempunyai paruh berukuran panjang.

Habitat mereka juga cukup mirip, meski begitu nyatanya kedua hewan ini datang dari keluarga yang berbeda. Di Indonesia sebutan ‘bangau’ biasanya untuk kelompok burung dari keluarga Ciconiidae.

Sedang dalam dialek Melayu, istilah ‘bangau’ jamak untuk kelompok burung berkeluarga Ardeidae dan Ciconiidae. Terlepas dari sebutannya, burung yang satu ini terbilang sangat mengagumkan.

Mau tahu apa saja keunikan serta fakta menarik terkait burung kuntul? Simak ulasannya berikut ini.

Morfologi dan Ciri-Ciri Kuntul berdasarkan Jenisnya

Tahukah Anda jika burung kuntul mempunyai jenis yang sangat beragam? Ya, berbagai spesies hewan tersebut bahkan bisa teridentifikasi berdasarkan ciri fisik dan morfologinya.

Melansir hasil penelitian Miftahul Jannah, dkk. dari Universitas Lambung Mangkurat, setidaknya ada tiga jenis Ardeidae yang bisa kita temukan di Desa Sungai Rasau, Kab. Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

Ketiga spesies kuntul tersebut adalah Burung Kuntul Kecil (Egretta garzetta), Kuntul Besar (Egretta alba), dan Kuntul Karang (Egretta sacra). Ketiganya pun memiliki ciri fisik yang berbeda, seperti:

1. Burung Kuntul Kecil

Egretta garzetta memiliki bulu-bulu badan dan ekor berwarna putih, pada bagian kepalanya terdapat ciri khas berupa jambul yang juga berwarna putih serta paruh yang berwarna hitam.

Tidak cuma paruh bagian kaki hewan ini juga berwana hitam, lengkap dengan jari-jarinya yang tampak berwarna kuning. Secara umum, burung kuntul kecil memiliki tubuh ramping dengan tinggi 60 cm.

Saat berkembang biak, bulu unggas yang satu ini terlihat lebih putih dan bersih. Bagian tengkuknya berbulu tipis panjang, lengkap dengan bulu punggung serta dada yang berjuntai.

2. Burung Kuntul Besar

Mirip seperti kuntul kecil, spesies Egretta alba juga memiliki bulu badan dan ekor berwarna putih. Paruh hewan tersebut berwarna kehitaman, dengan leher yang melengkung membentuk huruf ‘S’.

Menurut berbagai sumber, ukuran tubuh kuntul besar bisa mencapai 95 cm. Saat tidak berkembang biak kulit mukanya terlihat berwarna biru kehijauan, tidak berbulu dengan paha merah dan kaki hitam.

Sedang ketika berkembang biak muka, iris dan paruh fauna ini berubah jadi kekuningan, dengan kaki dan tungkai berwarna hitam, serta mengeluarkan suara yang rendah pada saat terancam.

burung kuntul

Menurut berbagai sumber, ukuran tubuh kuntul besar bisa mencapai 95 cm. Foto: Shutterstock.

3. Burung Kuntul Karang

Di antara kedua spesies di atas kuntul karang diketahui ahli memiliki ukuran tubuh yang paling kecil, yakni sekitar 58 cm. Jenis unggas yang satu ini terdiri dari dua warna, yaitu putih dan abu-abu arang.

Tubuhnya pun tampak cukup ramping, dengan jambul pendek dan dagu keputihan. Bagian tungkai hewan tersebut berwarna kehijauan dan relatif pendek, dilengkapi paruh pucat serta kaki yang hijau.

Selain ketiga spesies tersebut, ada pula spesies Burung Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis). Jenis yang satu ini terbilang cukup populer, ia sering ditemukan berada di area persawahan untuk mencari makan.

Ciri-ciri kuntul kerbau dapat terlihat dari ukurannya yang kecil (terkecil dari spesies kuntul-kuntulan) yakni berkisar 50 cm saja. Di luar musim kawin, bulunya tampak putih dengan sapuan jingga di dahi.

Sedangkan pada saat berkembang biak, warna hewan tersebut berubah dengan ciri corak jingga pupus di kepala, leher serta bagian dada.

burung kuntul kecil

Jenis unggas yang satu ini terdiri dari dua warna, yaitu putih dan abu-abu arang. Foto: Shutterstock.

Habitat, Persebaran dan Makanan Burung Kuntul

Salah satu keunikan dari spesies burung air ini adalah mereka cenderung berkumpul di satu kawasan pada saat tidak berbiak, seperti di lahan-lahan basah, daerah pantai dan terumbu karang.

Kawasan ini merupakan daerah peralihan antara lingkungan teresterial dan lautan, yang umumnya menjadi tempat hidup vegetasi khas berupa tumbuhan yang toleran terhadap perubahan salinitas.

Di tempat tersebut koloni burung kuntul saling berkompetisi untuk mendapatkan makanan. Panganan fauna tersebut biasanya terdiri dari ikan, katak dan hewan invertebrata lainnya.

Hanya kuntul kerbau lah yang hidup dengan memakan serangga. Spesies yang satu ini juga tidak terlalu bergantung pada lahan berair sehingga mampu bertahan hidup di mana saja.

Bila kita tinjau dari peta persebarannya, unggas berkaki jenjang ini dapat kita temukan mulai dari dataran India hingga Indonesia, seperti Sulawesi, Nusa Tenggara, Riau, Sumatera Selatan dan Jawa Barat.

Di Jawa Tengah dan Timur juga sempat hidup kelompok Ardeidae. Meski begitu, para ahli percaya hewan-hewan tersebut datang bukan untuk berbiak namun sekedar mencari makan.

burung kuntul

Salah satu keunikan dari spesies burung air ini adalah mereka cenderung berkumpul di satu kawasan pada saat tidak berbiak. Foto: Shutterstock.

Status Konservasi, Manfaat dan Keunikan Burung Kuntul

Data tidak menyebutkan secara pasti, berapa jumlah populasi burung kuntul yang ada di Indonesia. Namun, jenis kuntul kerbau sendiri telah terdaftar sebagai satwa yang dilindungi oleh negara.

Ketetapan tersebut tertuang pada UU No. 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem. Lalu, diperkuat dalam PP RI No. 7/1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa.

Oleh sebab itu, tidak boleh sembarangan memburu fauna ini di habitatnya, ya. Meski sering awam sering menganggapnya mengganggu, nyatanya hewan tersebut memiliki segudang manfaat dan keunikan, seperti:

1. Tergolong sebagai Hewan yang Pintar

Pada tahun 2005 silam, ilmuwan asal Kanada bernama Dr Louis Lefebvre melakukan penelitian berupa metode pengukuran IQ, yang berkaitan dengan kebiasaan makan hewan.

Berdasarkan penelitian tersebut, Lefebvre percaya bahwa jenis burung kuntul merupakan salah satu fauna bersayap yang paling pintar di antara spesies lainnya.

2. Memiliki Stamina dan Daya Tahan Tubuh Kuat

Anda mungkin bertanya-tanya, bagaimana bisa spesies Ardeidae berpindah dari satu daerah yang jauh ke daerahnya lainnya hanya untuk mencari makan dan berkembang biak?

Jawabannya terletak pada stamina dan daya tahan tubuhnya yang kuat. Menurut penelitian, burung ini dapat terbang sejauh 4.000 km dan berpindah dari satu benua ke benua lainnya di dunia, lho!

3. Bermanfaat sebagai Pengontrol Hama

Bagi para petani, keberadaa burung kuntul (terutama kuntul kerbau) sebenarnya bisa kita manfaatkan. Sebab, satwa tersebut kerap memangsa tikus dan keong yang merupakan hama pertanian.

Maka dari itu, salah satu manfaat hewan bertubuh langsing ini adalah sebagai penyeimbang atau pengendali hama serangga maupun hewan kecil lainnya di area persawahan dan juga lahan basah.

Taksonomi Burung Kuntul

taksonomi burung kuntul

Referensi

M. Rheza Rizki Syahputra, dkk., Universitas Udayana 

Miftahul Jannah dan Hardiansyah, Mahrudin Universitas Lambung Mangkurat

Penulis: Yuhan Al Khairi

Editor: Ixora Devi

Top