Manfaat Tanaman Senggugu untuk Pengobatan Tradisional

Reading time: 2 menit
Senggugu
Foto: shutterstock.com

Tanaman Senggugu (Clerodendron serratum (L.)Spr.) biasanya ditemukan di hutan sekunder, padang alang-alang, dan tepi jalan. Namun, tumbuhan ini juga sering ditanam di pekarangan rumah. Seduhan kulit akar tanaman senggugu digunakan secara turun temurun untuk menjernihkan suara, mengeluarkan lendir dari hidung, dan pengobatan sinusitis.

Ia tumbuh liar di tempat terbuka atau agak terlindung. Seluruh bagian tanaman dapat digunakan untuk mengobati penyakit. Daunnya dapat digunakan untuk mengobati penyakit maupun untuk mengobati luka, bisul, borok berair, rematik, dan cacingan. Selain mengobati sinusitis, akar dari tanaman ini juga bermanfaat untuk mengobati wasir. Mengingat banyaknya manfaat senggugu, besar kemungkinan tanaman ini memiliki aktivitas antibakteri.

Baca juga: Kencur, Segudang Manfaat di Dapur dan Khasiat Tanaman Obat

Senggugu merupakan tanaman perdu tegak yang memiliki tinggi 1 sampai 3 meter, batangnya berongga dan berbongkol besar. Pada bagian akar berwarna abu kehitaman. Akar senggugu mengandung glikosida fenol, manitol dan sitosterol (IPTEKnet, 2009). Selain itu, terkandung pula flavonoid, triterpenoid, tanin, kuinon, dan saponin. Nama lokal senggugu antara lain singgugu (Sunda), srigunggu, sagunggu (Jawa), kertase, pinggir tosek (Madura), sinar baungkudu (Batak Toba), tinjau handak (Lampung). Dalam bahasa Cina, senggugu disebut San tai hong hua (IPTEKnet, 2009).

Daun senggugu bersifat tunggal, tebal, dan kaku. Tangkainya pendek, berhadapan, berbentuk bundar telur sampai lanset dengan ujung dan pangkal berbentuk runcing. Sementara, tepinya bergerigi tajam, pertulangan menyirip, kedua permukaan berambut halus, panjang 8 sampai 30 sentimeter, lebar 4 hingga 14 sentimeter, dan berwarna hijau. Daun senggugu memiliki rasa pahit, pedas, dan sejuk. Daunnya mengandung kalium, sedikit natrium, dan alkaloid.

Senggugu

Foto: shutterstock.com

Bunga senggugu majemuk dalam malai yang panjangnya 6 sampai 40 sentimeter, warnanya putih keunguan, keluar dari ujung-ujung tangkai. Buahnya buni, bulat telur, saat muda berwarna hijau dan hitam setelah tua. Senggugu diduga tumbuhan asli Asia tropic dan diperbanyak dengan biji (IPTEKnet, 2009).

Di daerah Imogiri, Yogyakarta, senggugu digunakan untuk pengobatan tradisional gurah. Caranya dengan menumbuk kulit akar dan menyeduhnya menggunakan air. Kemudian ramuan diteteskan ke hidung untuk menjernihkan suara. Dikutip dari buku “Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia” cara mengobati rematik mem senggugu adalah menumbuk daun segar dengan daun muda, lalu diremas halus dengan sedikit kapur untuk dipakai sebagai salep atau obat gosok.

Taksonomi Senggugu

Penulis: Sarah R. Megumi

Top