Ikan Buntal Pisang, Beracun Namun Bergizi Tinggi

Reading time: 2 menit
Ikan Buntal
Ikan Buntal atau Tetraodon lunaris. Foto: shutterstock.com

Ikan buntal pisang atau Tetraodon lunaris merupakan salah satu jenis ikan omnivore. Ia hidup di laut, muara sungai, dan perairan tawar. Ikan ini menyebar hampir di seluruh perairan Indonesia termasuk di Pulau Jawa.

Berdasarkan penelitian Ginanjar Pratama, Institut Pertanian Bogor (2015), ikan buntal pisang diketahui memiliki racun yang tinggi pada jaringan otot dan kulitnya. Namun, nelayan di Kabupaten Cirebon mengonsumsi daging ikan ini. Menurut mereka ikan ini beracun pada bagian jeroannya dan bukan pada daging atau kulitnya.

Baca juga: Ikan Tenggiri Kaya Protein Berkualitas Tinggi

Racun dari ikan buntal pisang dikenal dengan nama tetrodotoksin. Senyawa tersebut larut dalam air, tidak berwarna, tidak berbau, stabil oleh panas, dan tidak akan terdegradasi oleh proses pemasakan (Him 2007). Racunnya sendiri bersifat neurotoksin atau menyerang sistem saraf dan belum ada penawar racunnya (Nieto et al., 2012).

Ikan buntal sendiri merupakan ikan yang mempunyai nilai gizi tinggi. Di Jepang, ikan ini sangat digemari sebagai menu masakan yang mempunyai cita rasa lezat dan sangat bergizi. Salah satu yang digunakan berjenis Takifugu rubripes. Ikan buntal ini memiliki beberapa kandungan gizi yang sangat berguna bagi tubuh manusia di antaranya asam amino, asam lemak, mineral, dan zat gizi lain.

Ikan Buntal

Ikan Buntal atau Tetraodon lunaris. Foto: shutterstock.com

Kelompok ikan ini pun ada yang hidup di perairan tawar. Pada umumnya mereka menyukai daerah perairan yang tenang dan berlumpur (Kottelat et al. 1993). Ikan buntal pisang termasuk ke dalam Ordo Tetraodontiformes. Nama Tetraodontiformes berasal dari morfologinya yang terdiri dari dua gigi besar pada rahang atas dan bawah.

Ikan buntal pisang memiliki bentuk badan membulat. Mulut kecil dengan moncong tumpul. Ikan ini memiliki 4 buah gigi seri, yaitu dua buah gigi di rahang atas menyatu dan sisanya berada di rahang bawah menyatu. Gigi tersebut menyerupai paruh burung kakak tua (Kottelat et al. 1993). Ikan buntal pisang berwarna kuning kecokelatan dari ujung kepala. Sementara bagian punggung (dorsal) sampai sirip ekor dan berwarna putih di bagian perut (ventral) serta ujung sirip ekor.

Ikan ini memiliki satu sirip punggung, satu sirip ekor, satu sirip dubur, dan sepasang sirip dada. Gurat sisinya terlihat dari bagian anterior mata sampai ke dorsal dan berakhir di pangkal ekor (Yusfiati, 2006). Ikan buntal merupakan jenis ikan omnivora yang dapat memakan segala. Makanan ikan ini antara lain sejenis rumput laut (spermatophyte), bunga karang (sponge), kepiting, polychaeta, pelechypoda, hydroid, dan alga (Yusfiati 2006).

Taksonomi Ikan Buntal

Penulis: Sarah R. Megumi

Top