Jamur Cookeina, Cawan Kecilnya Berwarna Merah Menyala

Reading time: 2 menit
Tidak hanya di kayu, fungi ini dapat tumbuh di buah-buahan yang membusuk. Foto: Shutterstock

Jenis fungi makroskopis ada banyak, fungi-fungi tersebut biasanya mempunyai ukuran besar sehingga dapat terlihat secara langsung oleh mata. Salah satu fungi makroskopis yang paling terkenal adalah jamur Cookeina, spesies unik yang berasal dari daerah tropis.

Cookeina sejatinya adalah nama genera dari kelompok jamur Sarcoscyphaceae. Mereka ahli golongkan ke dalam divisi Ascomycota, yang biasanya memiliki tampilan unik seperti cawan.

Secara klasifikasi, genus Cookeina sendiri membawahi setidaknya 10 jenis jamur. Spesiesnya menyebar luas ke berbagai daerah, terutama di negara-negara beriklim tropis dan subtropis.

Salah satu spesies Cookeina yang paling populer adalah Cookeina sulcipes. Fungi ini memiliki fitur cawan kecil serta berwarna merah, karena itu sering pula disebut sebagai red cup fungi.

Morfologi dan Ciri-Ciri Jamur Cookeina Sulcipes

Spesies C. sulcipes tumbuh secara individual atau berkelompok. Mereka berkembang baik di atas permukaan pohon, yang ditemukan pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut.

Jamur berbentuk cawan ini memiliki diameter sekitar 2–4 cm dengan tinggi 3–6 cm. Tangkai atau stipe-nya terlihat kurus, dengan tingkat ketebalan antara 3–4 mm dan panjang 1–4 cm.

Bagian dalam cawan terlihat berwarna merah mengilap, sedangkan permukaan luarnya agak pudar. Askospora berbentuk silinder atau elips, dengan dimensi 25–33 × 14–18 mikrometer.

Secara umum, warna jamur Cookeina akan memudar saat terkena sinar matahari. Beberapa spesies bahkan menjadi pucat atau keputihan, hingga permukaan cawan terlihat transparan.

Hujan memiliki peran penting dalam proses persebaran spora. Air yang tertampung di dalam cawan membuat permukaannya menipis, sehingga ketika pecah spora keluar dan menyebar.

Habitat dan Peta Persebaran Jamur Cookeina

Jamur Cookeina tidak tergolong fungi terestrial. Mereka bisa saja kita temukan di atas tanah, namun biasanya jamur tersebut tumbuh pada permukaan kayu yang tertimbun di dalamnya.

Tidak cuma kayu, fungi ini juga dapat berkembang biak pada buah-buahan yang membusuk. Mereka banyak ditemukan di sekitar hutan, terutama di daerah beriklim basah atau lembap.

Indonesia merupakan salah satu daerah distribusi spesies C. sulcipes. Jamur ini menyebar ke berbagai kawasan mulai dari Amerika Tengah, Meksiko, Karibia, Amerika Selatan dan Afrika.

Di negara tetangga seperti Malaysia, populasi kelompok Cookeina juga terhitung berlimpah. Bukan cuma C. sulcipes, ada pula C. tricholoma yang permukaan cawannya terlihat berbulu.

Kelompok fungi Ascomycota mempunyai peran penting dalam upaya pelestarian lingkungan. Mereka merupakan agen pengurai organisme yang membantu meningkatkan kualitas tanah.

Kegunaan dan Manfaat Jamur Cookeina

Beberapa spesies jamur Cookeina dapat dikonsumsi, sedangkan yang lainnya tidak. Melansir berbagai sumber, C. sulcipes yang ditemukan di Malaysia kerap digunakan sebagai makanan.

Jamur ini juga berguna sebagai umpan ikan, dengan cara menggosok permukaan jamur pada kail pancing. Namun, manfaat kesehatan atas jamur ini sebenarnya perlu diteliti lebih lanjut.

Tidak banyak literatur yang membahas terkait hal ini. Sehingga bagi masyarakat yang awam terhadap jenis-jenis jamur, sangat tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya secara langsung.

Sejauh yang kami ketahui, jamur baru dapat dikonsumsi apabila sudah masak. Artinya jamur tersebut tidak lagi memiliki warna merah cerah, tetapi lebih terlihat pucat atau kecokelatan.

Selain itu, perhatikan baik-baik bentuk dari fungi tersebut. Beberapa jenis Cookeina terlihat mirip dengan kelompok Sarcoscypha, yang notabene-nya tergolong sebagai jamur beracun.

Taksonomi Spesies Cookeina Sulcipes

Penulis : Yuhan al Khairi

Top