Markisa, Buah dengan Sari Melimpah

Reading time: 3 menit
Markisa, Buah dengan Sari Yang Melimpah
Pohon Markisa. Foto: shutterstock

Markisa merupakan buah yang paling banyak dibudidayakan untuk diambil sarinya. Buah tropis dan sub tropis ini juga dimanfaatkan sebagai sirup, jus, yogurt, roti, dan susu. Rasa asam dan manisnya membuat banyak konsumen menyukai buah yang terkenal dengan sebutan passion fruit ini.

Mulanya, ia berasal dari daerah tropis Amerika Selatan, tepatnya di Brazil, Venezuela, Kolumbia, dan Peru. Di Indonesia, terutama penduduk di wilayah dataran tinggi Goa, Malino, Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara, banyak menanam buah dengan biji berselaput kuning ini (Sunarjono, 1997). Daerah lain yang juga menghasilkan adalah Sumatera Barat dan Jawa Barat, tetapi jumlah dan skala usahanya masih kecil. Sedangkan sentra produksi terbesar berada di Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan.

Baca juga: Delima, Si Buah Manis Kaya Khasiat

Di sini, markisa ditanam di antara ketinggian 700-1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl). Dengan rata-rata curah hujan minimal 1.200 mm/tahun, kelembapan antara 80-90 persen, dan suhu antara 20-300 derajat celcius. Ia juga dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, terutama pada lahan yang gembur, cukup bahan organik, pH 6,5-7,5 dan berdrainase baik (Tarigan & Karsinah, 2012).

Karena termasuk pohon yang hidup menahun (perennial), ia dapat menjalar hingga 20 meter atau lebih. Secara morfologi, batang tanamannya berkayu tipis, bersulur, dan bercabang timpang tindih. Tiap helai daun bercaping tiga dan bergerigi, serta berwarna hijau mengkilap (Rukmana, 2003). Semua jenisnya mengalami penyerbukan silang oleh lebah madu. Namun, penyerbukan sendiri juga masih dapat berlangsung (Sunarjono, 1997).

Markisa, Buah dengan Sari Melimpah

Markisa matang dibelah dua. Foto: Shutterstock

Ada sekitar 400 jenis markisa yang teridentifikasi, 50 hingga 60 jenis di antaranya dapat dimakan. Empat jenis markisa yang dibudidayakan di sini, yaitu markisa ungu (Passiflora edulis), markisa kuning (Passiflora edulis f. flavicarpa), markisa erbis (Passiflora quadrangularis), dan markisa konyal (Passiflora ligularis).

Tiap jenis yang ada di Indonesia memiliki warna dan bentuk berbeda. Markisa ungu (Passiflora edulis), misalnya, buah mudanya berwarna hijau. Sedangkan saat masak berwarna ungu tua dengan kulit yang agak tipis dan keras. Umumnya, buah berbentuk bulat sampai lonjong dengan sari buah berwarna kuning oranye.

Pada tipe kuning (Passiflora edulis f. flavicarpa) buah muda berwarna hijau dan saat masak berwarna kuning muda dengan kulit yang tebal dan agak keras. Buahnya berbentuk bulat agak lonjong atau oval dengan sari buah berwarna kuning.

Baca juga: Tin, Buah Surgawi Kaya Gizi

Markisa konyal (Passiflora ligularis) muda berwarna ungu dan berwarna kuning tua saat masak. Markisa jenis ini berbiji keras, berjumlah banyak, dan berwarna coklat kuning. Selaput biji ligularis mengandung cairan yang manis. Buahnya berbentuk bulat agak lonjong atau oval dengan sari buah berwarna putih, rasanya asam manis dengan aroma seperti jambu biji.

Passiflora quadrangularis atau markisa erbis menghasilkan buah paling besar dibanding semua jenis tanaman genus Passiflora. Erbis juga disebut sebagai markisa sayur karena berwarna kuning kehijauan dan berbiji hitam. Sayangnya, buah ini hanya ditanam di dataran rendah dan tidak dibudidayakan secara komersial (Sunarjono, 1997).

Di samping bercita rasa dan beraroma unik, buah ini kaya sumber pro-vitamin A, niacin, riboflavin, dan vitamin C. Kulit buahnya juga bermanfaat sebagai pakan ternak (Ahmad, 1999). Hampir setengah dari hasil komersial dimanfaatkan untuk produksi sari buah (Verheij & Coronel (1997).

Penulis: Sarah R. Megumi

Top