Kakap Merah, Ikan Berprotein Tinggi yang Jadi Komoditas Perikanan

Reading time: 2 menit
Ikan Kakap Merah
Ikan Kakap Merah. Foto: shutterstock

Ikan kakap merah merupakan salah satu jenis ikan laut yang bernilai ekonomis tinggi dan potensial untuk dibudidayakan. Di Indonesia terdapat beberapa jenis ikan kakap, di antaranya ikan kakap merah (Lutjanus sanguine) dan ikan kakap yang umum (Lates calcarifer).

Menurut Jurnal Oseana (1994) dikutip dari oseanografi.lipi.go.id, habitat ikan kakap merah berada di perairan teluk dan pantai. Terkadang juga ditemukan di daerah muara sungai atau estuari. Beberapa jenis di antaranya terdapat pada habitat perairan yang sedikit berkarang. Mereka termasuk ikan buas yang memakan ikan-ikan kecil dan krustase.

Baca juga: Belentung, Amfibi yang Gemar Bersembunyi

Secara morfologi, ikan kakap merah mempunyai badan yang memanjang dan dapat mencapai ukuran 200 sentimeter. Umumnya, rentang tubuhnya sekitar 25 hingga 100 sentimeter dengan bentuk tubuh gepeng. Batang sirip ekor dan mulutnya lebar yang sedikit serong dengan gigi-gigi halus.

Bagian bawah pra-penutup insang berduri kuat dan di atasnya terdapat cuping bergerigi. Warna ikan kakap merah sangat bervariasi, misalnya, di bagian atas berwarna kemerahan atau merah kekuningan dan bawahnya merah keputihan. Tubuhnya memiliki garis-garis kuning kecil diselingi corak merah pada bagian punggung di atas garis rusuknya.

Ikan Kakap Merah

Ikan Kakap Merah. Foto: shutterstock

Penyebaran kakap merah di Indonesia sangat luas dan hampir menghuni seluruh perairan pantai nusantara. Daerahnya meliputi pantai utara Jawa, sepanjang pantai Sumatera, bagian timur Kalimantan, Sulawesi Selatan, Arafuru Utara, Teluk Benggala, pantai India, dan Teluk Siam (Ditjen Perikanan, 1990).

Secara umum ikan kakap memiliki laju pertumbuhan yang relatif lebih tinggi dibandingkan ikan laut lainnya. Ikan jenis ini merupakan komoditas perikanan yang mempunyai prospek pendukung perkembangan budidaya di masa datang. Ikan kakap merah tergolong ikan demersal atau yang makan dan hidup di dasar laut. Selain menggunakan pancing, para nelayan menjaring ikan merah ini dengan rumpon, jaring insang, dan pukat (Ditjen Perikanan, 1990).

Baca juga: Ular Pelangi, Reptil dengan Sisik Berkilau Indah

Ikan kakap merah merupakan salah satu spesies yang mengandung protein tinggi. Di samping bagian kepala, dagingnya banyak dimanfaatkan dalam bentuk irisan tanpa tulang. Fillet diproduksi untuk diekspor dan dijual ke supermarket atau pasar semi modern. Sedangkan kepalanya biasanya dijual ke rumah makan padang yang menyediakan masakan gulai kepala kakap atau dijual ke pelelangan dan pasar tradisional (Haetami, 2008).

Taksonomi Ikan Kakap Merah

Penulis: Sarah R. Megumi

Top