Kalacemeti, Monster Dari Kegelapan Gua

Reading time: 4 menit

greeners_animal_Instinct_kalacemeti_full2

Monster Pemangsa

Kalacemeti merupakan salah satu hewan pemangsa yang mempunyai penampilan sangat menakutkan. Tubuhnya yang berkulit keras, dilengkapi dengan capit dengan duri-duri panjang dan tajam dengan cambuk yang melengkung untuk mencari mangsa memberi kesan seperti monster yang berbahaya. Mereka selalu menunggu mangsa dan sangat jarang untuk aktif berburu atau membuat jebakan seperti laba-laba pada umumnya. Jika ada mangsa yang mendekat, semacam rambut-rambut halus di kakinya (trichobothria) mampu menangkap perubahan angin dan perubahan kimia lingkungan sekitarnya. Untuk lebih meyakinkan keberadaan mangsanya, Kalacemeti menggunakan sepasang kaki terdepan yang telah mengalami penyesuaian menjadi semacam antena untuk mengetahui keberadaan mangsa.

Dia memangsa binatang seperti jangkrik, kecoak, dan serangga lainnya. Di beberapa gua, penulis sempat melihat mereka sedang memangsa jangkrik maupun kecoak gua.

 

Keanekaragaman

Di Indonesia, saat ini hanya dikenal sekitar 14 jenis yang tersebar dari Sumatera hingga Papua dari berbagai suku dan marga dan berbagai ukuran dari yang kecil hingga sebesar telapak tangan. Di Indonesia dikenal ada tiga suku yaitu Charontida, Charinidae dan Phrynidae dengan berbagai suku. Saat ini banyak jenis baru yang masih menunggu untuk dideskripsi dan kebanyakan mempunyai sebaran yang sangat terbatas khususnya jenis-jenis yang hidup di gua.

Tantangan terbesar saat ini adalah keberadaan jenis-jenis di dalam gua maupun hutan-hutan di Indonesia belum banyak diketahui. Beberapa pulau di Indonesia masih menyisakan pertanyaan karena belum ada catatan maupun koleksi spesimen dari pulau-pulau terpencil. Sedangkan ancaman dan tekanan terhadap kelestariannya semakin nyata akibat perambahan hutan, penambangan kapur maupun aktifitas manusia lain yang memanfaatkan sumberdaya alam secara sembarangan.

Di Indonesia sama sekali belum banyak jenis dari kelompok Arachnida yang masuk dalam daftar lindungan. Beberapa jenis arachnida seperti kalajengking, laba-laba tarantula banyak dikenal diperdangkan dan juga menjadi salah satu komoditi ekspor.
Perdagangan sebagai salah satu ancaman keberadaan beberapa jenis Arachnida khususnya kala cemeti sampai saat ini belum banyak menjadi perhatian khusus. Hal ini mengingat minimnya pengetahuan dan minimnya ahli kelompok arachnida yang dapat ditemukan di Indonesia.

Selain ancaman perdagangan, ancaman penebangan hutan juga dapat mengganggu  jenis-jenis yang ditemukan hidup di hutan-hutan seperti salah stu jenis yang ditemukan di hutan Ujung Kulon. Selain itu, meningkatnya aktifitas penambangan kapur di beberapa kawasan karst dapat meningkatkan potensi rusaknya habitat kala cemeti yaitu gua-gua karst yang banyak tersebar di hampir semua pulau di Indonesia.

Semoga kedepan keberadaan dan keanekaragaman kalacemeti semakin terungkap dengan dilakukannya kegiatan penelitian tentan jenis-jenisnya di Indonesia sekaligus menggali perannya bagi lingkungan dan ekosistem secara lengkap. (G02)

*Penulis adalah Peneliti arachnologi dan biologi gua Pusat Penelitian Biologi LIPI

Top