Mengenal Hylobates lar, Primata Asia yang Dilindungi di Indonesia

Reading time: 2 menit
Hylobates lar (ungko lengan putih sumatra). Foto: Inaturalist
Hylobates lar (ungko lengan putih sumatra). Foto: Inaturalist

Ungko lengan putih yang juga dikenal dengan nama ilmiah Hylobates lar merupakan salah satu primata dari famili Hylobatidae. Distribusinya meliputi Indonesia (Sumatra), Semenanjung Malaysia, Myanmar, Thailand, hingga bagian selatan China.

Secara umum, H. lar memiliki lima subspesies yang dapat dibedakan secara morfologi dari perbedaan warna rambutnya. Kelima subspesies tersebut adalah:
1. Hylobates lar vestitus
2. H. l. lar
3. H. l. carpenteri
4. H. l. entelloides
5. H. l. yunnanensis

Namun, hanya subspesies Hylobates lar vestitus yang dapat kita temukan di Indonesia. Primata ini termasuk satwa yang dilindungi di Indonesia menurut Peraturan Menteri LHK no. 106 tahun 2018. Melansir IUCN Red List, status konservasinya adalah terancam (endangered) dengan tren populasi yang menurun. Populasi di habitat aslinya terancam oleh perburuan ilegal, kerusakan habitat, serta alih fungsi lahan untuk pembangunan infrastruktur.

Taksonomi hylobates lar (ungko lengan putih sumatra). Foto: Greeners

Taksonomi hylobates lar (ungko lengan putih sumatra). Foto: Greeners

Hylobates lar Memiliki Banyak Variasi Warna Rambut

Kera kecil ini memiliki variasi warna rambut dari putih kecokelatan, hitam, hitam kecokelatan, hingga kemerahan. Bagian tangannya dan kakinya berwarna putih, begitu juga dengan wajahnya yang dikelilingi lingkaran berwarna putih.

Sama seperti kerabatnya yang lain, owa ungko lengan putih ini juga bergerak sebagian besar dengan cara brakiasi atau berayun dari pohon ke pohon. Oleh sebab itu, mereka memiliki lengan yang lebih panjang daripada kakinya. Selain itu, mereka juga memiliki bantalan tulang yang keras di bokongnya yang berguna sebagai bantalan duduk.

Tubuh jantan berukuran panjang sekitar 43 hingga 58,4 cm dan betinanya berukuran 42 hingga 58 cm. Di samping itu, bobot tubuh jantanya biasanya sedikit lebih berat dari betina, yakni 4,9 kg sampai 7,6 kg sedangkan betina sekitar 4,5 kg hingga 6,8 kg.

Arboreal dan Monogami

H. lar termasuk satwa frugivore, yakni satwa yang makanan utamanya adalah buah-buahan. Selain buah, mereka juga memakan daun (muda, tua), tunas, dan serangga. Seperti owa lainnya, mereka juga bersifat monogami (keluarga terdiri dari dua hingga enam individu) dan teritorial terhadap wilayah jelajahnya. Aktif pada siang hari dan selalu berda di atas pohon (arboreal).

Habitat Owa Ungko Lengan Putih

Primata ini mendiami hutan hujan dataran rendah dan subpegunungan hingga ketinggian 1,200 mdpl, hutan cemara, dan hutan rawa gambut. Dalam satu hari, rata-rata mereka melakukan perjalanan 1,5 km dengan area jelajah mencapai 54 hektar.

 

Penulis: Anisa Putri S

Editor: Indiana Malia

Top