Parrot Waxcap, Jamur Cantik yang Berlendir

Reading time: 2 menit
Jamur ini umumnya tumbuh di padang rumput yang miskin nutrisi. Foto: Shutterstock

Parrot waxcap atau jamur burung beo (Gliophorus psittacinus) merupakan jamur indikator kualitas padang rumput. Jamur yang berasal dari famili Hygrophoraceae ini memiliki warna yang sangat bervariasi dan cukup mencolok. Memiliki nama ilmiah sinonim Hygrocybe psittacina var. psittacina, Agaricus psittacinus Schaeff, Hygrophorus psittacinus (Schaeff.) Fr, dan Hygrocybe psittacina (Schaeff.) P. Kumm.

Pertama kali ahli mikologi Jerman Jacob Christian Schaeffer deskripsikan pada tahun 1762 dengan nama ilmiah Agaricus psittacinus. Kemudian di tahun 1871 taksonominya pindah ke dalam genus Hygrocybe oleh ahli mikologi jerman lainnya, Paul Kummer. Namun, penelitian DNA terbaru telah menemukan jamur ini termasuk dalam genus Gliophorus, tapi dianggap sebagai sinonim dari Hygrocybe.

Penamaan genus Gliophorus berasal dari bahasa Yunani glia- yang berarti lem, dan bahasa Latin –phorus dari bahasa Yunani –phoros yang berarti bantalan. Hal ini mengacu pada tudungnya yang berlendir. Sementara nama psittacinus yang artinya burung beo dalam bahasa Yunani, mengacu pada warna jamur ini yang bervariasi seperti burung beo.

Tudungnya Berwarna-warni

Tudung jamur parrot waxcap berbentuk lonceng mengambang yang awalnya berwarna hijau dengan nuansa kuning, oranye, atau ungu. Berdiameter 2 hingga 4 cm ketika dewasa, terkadang warnanya berubah menjadi lebih kuning, dengan semburat oranye atau ungu dengan ditutupi lendir.

Bagian lamellanya tebal dan berlilin, berwarna hijau di dekat tangkai dan kuning ke arah tepian tudung. Seiring dengan bertambahnya usia jamur, warna hijau akan memudar.

Sementara bagian batangnya ramping dan lurus, berwarna hijau di dekat tudung dan menjadi kuning di bagian bawahnya. Batang tersebut padat dengan daging buah yang berwarna pucat. Diameter batangnya 4 hingga 8 mm dan tinggi 4 hingga 6 cm. Sedangkan sporanya berwarna putih, berbentuk ellipsodial, halus, berukuran 7,5-9,5 x 4-6µm.

Parrot Waxcap Menyukai Daerah Dingin

Umumnya tumbuh di padang rumput yang miskin nutrisi, area pembukaan hutan dan tepian jalan yang teduh. Dianggap saprobik pada akar rumput dan tanaman padang rumput yang telah mati. Biasanya muncul di bulan Agustus hingga November atau awal Desember. Paling banyak ditemukan di Inggris barat, sebagian daratan Eropa terutama daerah yang lebih dingin, hingga Amerika Utara

Konsumsi Berlebih Picu Gangguan Pencernaan

Beberapa pihak berwenang menyatakan jamur ini dapat dimakan, tetapi yang lainnya menyatakan tak dapat dimakan. Di samping itu, konsumsi jamur parrot waxcap lebih dari 20 buah dalam satu kali makan dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Meskipun begitu, kebanyakan orang memang menghindari konsumsi jamur ini karena tampilannya yang berlendir dan lengket.

Taksonomi Parrot Waxcap

Penulis : Anisa Putri

Editor : RIK

Top