Pohon Senggani, Flora Liar yang Bermanfaat bagi Kesehatan

Reading time: 3 menit
pohon senggani
Pohon Senggani, Flora Liar yang Bermanfaat bagi Kesehatan. Foto: Shutterstock.

Pohon Senggani (Melastoma candidum) adalah sejenis tanaman perdu yang berasal dari famili Melastomataceae. Meski masyarakat kerap menganggap flora ini sebagai gulma atau tumbuhan pengganggu, nyatanya tanaman berordo Myrtales ini justru memiliki segudang khasiat bagi kesehatan manusia.

Bila kita lihat dari habitatnya, senggani umumnya berkembang biak di kawasan lereng gunung, semak-semak, serta tanah lapang yang tidak terlalu gersang hingga ketinggian 1.650 mdpl.

Tumbuhan ini membutuhkan cahaya matahari yang cukup untuk berkembang secara sempurna, serta sering pula menjadi tanaman penghias untuk kawasan wisata dan jalan raya.

Di berbagai daerah, pohon senggani publik kenali dengan banyak sebutan seperti Senduduk dan Cengkodok (Melayu), Harendong (Sunda), Kluruk (Jawa), dan Kemanden (Madura).

Karakteristik dan Ciri-Ciri Pohon Senggani

Secara morfologi, pohon senggani sejatinya cukup mudah untuk kita cirikan. Mereka tergolong sebagai perdu, yang memiliki batang pendek dan tumbuh tak jauh dari permukaan tanah.

Bagian batangnya sendiri tumbuh tegak setinggi 1,5-5 m dengan percabangan simpodial. Memiliki corak warna cokelat, terdapat helaian daun berbentuk jorong atau bundar telur pada tangkainya.

Letak daun tersebut biasanya berhadapan dan saling bersilang. Helai daun senggani terdominasi warna hijau, tergolong tunggal, serta dapat tumbuh sepanjang 2-20 cm dan lebar antara 1-8 cm.

Apabila kita perhatikan, ujung dan pangkal daun terlihat agak runcing. Bagian tepinya cukup rata, dengan permukaan berambut pendek yang jarang dan kaku.

Jika kita sentuh permukaan daun pohon senggani akan terasa kasar. Ia mempunyai tiga tulang daun yang melengkung, dengan panjang petiolus berkisar 5-12 mm.

Kandungan Kimia pada Tanaman Senggani

Melansir jurnal Universitas Muhammadiyah Malang, berbagai bagian pada pohon senggani nyatanya menyimpan kandungan kimia aktif yang bisa dimanfaatkan untuk beragam kebutuhan.

Menurut penelitian, bagian daun cengkodok memiliki kandungan saponin, flavonoid, dan tanin terhidrolisis. Sedang bunganya mengandung kaempferol, antosianin, tanin, asam lemak dan sterol.

Pada spesies Melastoma malabathricum, bagian bunganya yang berwarna ungu kemerahan bahkan diduga mengandung antosianin. Sehingga bagian ini dapat kita manfaatkan sebagai pewarna alami.

Begitu pula dengan buahnya, antosianin yang terkandung di dalam buah senggani dapat diekstraksi menjadi pewarna buatan alami menggunakan pelarut yang bersifat polar.

pohon senggani

ntosianin yang terkandung di dalam buah senggani dapat diekstraksi menjadi pewarna buatan alami menggunakan pelarut yang bersifat polar. Foto: Shutterstock.

Kegunaan dan Manfaat Pohon Senggani

Tidak cuma pewarna, berkat bentuknya yang unik dan memiliki karakteristik tahan air, akar pohon senggani juga sering masyarakat gunakan sebagai ornamen aquarium atau aquascape.

Namun dari beberapa penelitian yang kami baca, manfaat Yeh mu tan (senggani dalam aksara Cina) justru banyak untuk kesehatan maupun olahan obat tradisional, misalnya:

Manfaat Pohon Senggani bagi Kesehatan:

  • Berkhasiat sebagai penurun panas, penghilang rasa sakit, peluruh urin, pereda pembengkakan, memperlancar aliran darah, serta peredam pendarahan.
  • Akarnya dapat sebagai jamu sehabis persalinan, serta ampuh mengobat sakit gigi.
  • Daunnya bermanfaat untuk mengatasi diare, disentri, tonikum, keputihan, penyakit cacar, dan berguna untuk wanita setelah bersalin.
  • Mampu mengatasi ganguan pencernaan (dispepsia), hepatitis, keputihan, sariawan, mimisan, wasir berdarah, haid berlebihan, pendarahan rahim di luar waktu haid, pembekuan dalam darah (thromboangitis), dan memperlancar air susu ibu.
  • Ekstrak metanol daun senggani mempunyai aktivitas anti bakteri terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Bacillus ereus.
  • Senyawa naringenin, kaempferol, serta kaempferol-3-Od-glukosida yang terdapat dalam bunga senggani mempunyai khasiat sebagai antioksidan.

Menambah daftar panjang di atas, daun muda pohon senggani juga biasa publik manfaatkan sebagai lalapan. Jika direbus, daun tersebut juga berguna mengobati rematik dan radang sendi.

Tidak sampai di situ, menurut pakar daun pohon ini juga berguna bagi budi daya ulat sutra karena berfungsi sebagai pakan. Bijinya yang pahit juga bisa dikonsumsi dan berkhasiat bagi kesehatan.

Pemanfaatan Akar Senggani untuk Aquascape

Walau tumbuh secara liar di kaki bukit dan pinggiran jurang, ternyata pohon senggani memiliki nilai ekonomis yang lumayan. Bagi para aquascaper, akar flora ini berguna sebagai ornamen hiasan.

Ada dua jenis akar senggani yang umumnya dijual di pasaran, yakni dalam bentuk mentah (belum berbentuk rangkaian, biasa penjual perdagangkan per ikat) atau berupa model aquascape bonsai (sudah berbentuk rangkaian).

Berdasarkan hasil penelusuran kami, harga akar senggani mulai dari Rp3 ribu sampai Rp50 ribu. Keistimewaan akar ini terletak pada warnanya yang cokelat tua dan tidak terlalu cerah.

Ukurannya yang relatif kecil turut mempermudah perangkaian akar tersebut menjadi aquascape. Belum lagi, daya tahannya terbilang kuat karena bisa bertahan hingga enam bulan di dalam air.

Taksonomi Pohon Senggani

Taksonomi Senggani

Referensi:

Rika Tri Wardani, Universitas Muhammadiyah Malang

Yuliana Safitri, Universitas Muhammadiyah Malang

Andi Irdam Hidayat, Universitas Islam Negeri Alauddin

Laman Dinas Pertanian Banten

Penulis: Yuhan Al Khairi, Sarah R. Megumi

Top