Pohon Beringin, Dianggap Invasif namun Berkhasiat Obat

Reading time: 2 menit
Pohon beringin mampu beradaptasi di berbagai kondisi habitat. Foto: Inaturalist

Pohon beringin, waringin, caringin, atau Weeping Fig memiliki nama ilmiah Ficus benjamina. Berasal dari famili Moraceae yang anggotanya secara umum memiliki banyak manfaat, di antaranya sebagai sumber makanan, bahan bangunan, ataupun obat-obatan. Berkerabat dengan Artocarpus elasticus, Artocarpus anisophyllus, Ficus consociate, Ficus qlandulifera, Ficus lepicarpa, dan lainnya.

Pohon beringin merupakan tanaman asli dari Asia Tenggara dan sebagian Australia yang telah banyak tumbuh di Indonesia. Selain itu, pohon beringin juga mampu beradaptasi di berbagai kondisi habitat, sehingga di beberapa negara pertumbuhannya tidak terkendali dan dianggap sebagai tanaman invasif.

Pohon beringin juga masyarakat kenal memiliki umur yang panjang, mereka dapat hidup antara 20 hingga 50 tahun lamanya.

Morfologi dan Ciri-ciri Umum

Batang pohon ini tumbuh besar berdiameter 100-190 cm dan tinggi mencapai 25 meter. Tumbuh tegak, berbentuk agak bulat, berwarna cokelat kehitaman dengan tekstur permukaan batang cukup kasar.

Selain itu, pada batangnya muncul banyak akar gantung atau akar udara. Akar tersebut berguna untuk membantu proses respirasi tanaman, seiring waktu akar gantung tersebut akan tumbuh panjang mencapai tanah untuk kemudian berfungsi menyerap nutrisi dan air tanah.

Daun beringin bertangkai pendek dan tunggal, tepiannya rata dengan ujung yang runcing, berukuran panjang 3-6 cm dengan lebar 2-4 cm dan berwarna hijau mengkilap. Selain itu, bunganya juga tunggal yang keluar dari ketiak daun. Kelopaknya berbentuk corong dengan mahkota bulat dan berwarna kuning kehijauan.

Buah beringin atau buah buni yang berdaging tebal, berbentuk bulat panjang berukuran 0,5-1 cm. Saat masih muda buah buni akan berwarna hijau dan berubah menjadi merah saat sudah matang. Selain itu, bijinya juga berbentuk bulat dengan warna putih dan bertekstur keras.

Habitat dan Distribusi Pohon Beringin

Pohon ini biasanya tumbuh di hutan-hutan tropis, baik dataran rendah ataupun dataran tinggi hingga 600 meter di atas permukaan laut. Mereka juga mampu tumbuh di tempat yang sulit air seperti pegunungan kapur atau karst. Di samping itu, distribusi tanaman ini telah menyebar luas di luar daerah asalnya, mereka telah terdistribusi hingga Amerika dan di banyak pulau wilayah Pasifik.

Kandungan dan Manfaat

Pohon beringin biasanya masyarakat manfaatkan sebagai tanaman hias, tanaman peneduh di taman-taman kota, serta sebagai tanaman konservasi air. Hal ini karena akarnya dapat menyimpan cadangan air dengan baik.

Sementara itu, bagian pohon beringin juga dapat masyarakat manfaatkan sebagai bahan obat-obatan. Melansir dari berbagai sumber, pohon ini mengandung senyawa flavonoid, dan bagian akar dari pohon ini mengandung senyawa flavonoid paling tinggi daripada bagian yang lain. Selain itu, pohon ini juga mengandung senyawa saponin dan polifenol.

Oleh karena itu, pohon beringin dapat masyarakat manfaatkan untuk mengobati influenza, demam, amandel, nyeri sendi, radang saluran pernapasan, malaria, disentri, radang usus akut, dan kejang pada anak-anak, bahkan dapat juga mengobati ataupun mencegah kanker.

Taksonomi Pohon Beringin

Penulis : Anisa Putri

Editor : Ari Rikin

Top