Buah Kawista, Varietas Jeruk Langka yang Kaya Khasiat

Reading time: 3 menit
Foto: Shutterstock

Kawista adalah sejenis tanaman berbuah yang berasal dari India. Ia berkerabat dengan tumbuhan Maja, serta sama-sama tergabung dalam suku jeruk-jerukan (Rutaceae). Walau kaya manfaat, budi daya buah kawista ahli ketahui mulai ditinggalkan oleh masyarakat.

Pohon kawista terbilang sangat kuat, ia tahan terhadap semua kondisi lingkungan serta serangan hama. Di Tanah Air, tumbuhan ini dapat kita jumpai di kawasan Pulau Jawa dan Nusa Tenggara.

Sebab begitu lekat dengan daerah beriklim kering, Limonia acidissima (nama binomial kawista) dapat kita temukan pula di negara Sri Lanka, Myanmar, kawasan Indocina, sampai Malaysia.

Menurut penelitian pakar, berbagai anatomi buah kawista dapat kita manfaat untuk beragam keperluan. Karena itu meski langka, pengembangbiakkan flora ini sangat ahli rekomendasikan.

Morfologi dan Habitat Pohon Buah Kawista

Pohon kawista dapat tumbuh hingga setinggi 9 m. Ia hidup di daerah kering sampai ketinggian 450 mpdl. Jika kita perhatikan, kulit batang pohon ini memang terlihat agak kasar dan berduri.

Durinya pendek dan lurus dengan panjang 2 – 5 cm. Daun pohon tersebut berwarna hijau gelap berukuran 3 – 5 inchi. Jika tersentuh oleh tangan, permukaan daun kawista cenderung terasa kasar.

Buah kawista berbentuk bulat dengan diameter 2 – 5 inchi. Bagian kulitnya relatif keras dan berkayu dengan corak putih keabu-abuan. Bunganya kecil dan banyak, berwarna pucat atau merah-hijau.

Menurut orang yang pernah memakannya, daging buah kawista berwarna cokelat serta berbau harum. Permukaan dagingnya agak lengket, dengan cita rasa yang manis namun sedikit asam.

Perlu Anda ketahui, salah satu sentra pembiakkan kawista di Indonesia adalah Kabupaten Rembang. Ia beradaptasi dengan lingkungan sekitar yang cukup kering dengan karakteristik tanah berpasir.

Berkat distribusinya yang luas, julukan spesies L. acidissima di sejumlah daerah terbilang beragam. Ia warga Jawa kenal sebagai Kawis dan Kinca, serta populer dengan nama Bila dan Kabista di Madura.

Kandungan dan Manfaat Pohon Buah Kawista

Merujuk jurnal Universitas Muhammadiyah Semarang, kandungan protein dan karbohidrat buah kawista ahli ketahui cukup tinggi. Ia menyimpan manfaat vitamin B dan C, thiamin, serta riboflavin.

Buah yang disebut sebagai Olifantsappel bagi masyarakat Belanda ini juga mengandung senyawa kumarin (dari akar), pektat polisakarida, antimikroba (dari kulit aku), hingga larvasida.

Selain berguna untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, pohon kawista – terutama bagian kayunya – jamak publik manfaatkan sebagai bahan bangunan rumah dan peralatan pertanian.

Di Aceh buah kawista akrab dengan sebutan Batok. Ia awam gunakan sebagai campuran bumbu rujak serta bahan baku sirup. Begitu pula di Rembang, buah ini tersohor sebagai perisa minuman.

Sedangkan di kawasan Bima dan Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), buah beraroma khas ini umum khalayak manfaatkan sebagai bahan baku cemilan, seperti rujak, selada buah, dan sebagainya.

Khasiat Buah Kawista untuk Kesehatan

Pada dasarnya, buah kawista dapat kita konsumsi secara langsung tanpa proses pengolahan. Namun dalam dunia medis, buah yang satu ini juga kerap ahli jadikan suplemen maupun olahan teh herbal.

Khasiatnya tidak main-main, menurut berbagai sumber buah kawista berguna untuk meredakan gangguan pencernaan. Ia juga efektif sebagai obat asma, flu, sembelit, diabetes, hingga stroke.

1. Buah Kawista sebagai Pereda Diare

Menurut penelitian yang BMC Complementary and Alternative terbitkan, ekstrak buah Wood-apple (kawista dalam bahasa asing) mentah ampuh mengobati gangguan pencernaan seperti diare.

Bagian ini pakar ketahui memilki sifat antibakteri yang bisa membantu melawan diare akibat infeksi bakteri. Sebab itu, mengonsumsi buah pohon kawista secara rutin sangat disarankan oleh pakar.

2. Mencegah Peradangan pada Usus

Sebuah penelitian yang ahli lakukan terhadap sekelompok tikus menunjukkan, bahwa kawista mentah bermanfaat sebagai pencegah peradangan usus, seperti penyakit crohn dan kolitis.

Dalam penelitian tersebut, kawanan tikus yang pakar jadikan objek menderita penyakit kolitis. Hasilnya, ekstrak buah tersebut efektif mengurangi peradangan pada bagian usus tikus.

3. Menstabilkan Kadar Gula Darah

Mirip seperti percobaan sebelumnya, Journal of Ethnopharmacology mempublikasikan bahwa buah kawista efektif menurunkan gula darah. Karena itu, ia sangat baik dikonsumsi penderita diabetes.

Namu perlu Anda ingat, hindari mengonsumsi buah-buahan (berjenis apapun) secara berlebihan. Selain mencegah timbulnya efek samping, langkah ini penting untuk menjaga keseimbangan asupan.

Taksonomi Varietas Limonia Acidissima

Penulis : Yuhan Al Khairi

Top