Rayap Tanah, Spesies Terbanyak yang Tersebar di Indonesia

Reading time: 2 menit
Rayap Tanah
Rayap Tanah. Foto: shutterstock

Rayap merupakan serangga sosial yang terdapat di daerah tropis. Di Indonesia, hewan kecil yang termasuk ke dalam Ordo Isoptera ini terdiri lebih kurang 200 jenis. Lima di antaranya tercatat sebagai perusak kayu dan bangunan.

Insekta ini juga diklasifikasikan ke dalam enam famili yang meliputi Mastotermitidae, Kalotermitidae, Hodotermitidae, Rhinotermitidae, Serritermitidae, dan Termitidae. Rayap tanah atau Macrotermes termasuk ke dalam famili Termitidae subfamili Macrotermitinae. Rayap jenis Macrotermes gilvus Hagen berpengaruh terhadap tanaman karena koloninya dapat mengganggu perakaran dan mengakibatkan pohon tumbang. Spesies tersebut merupakan rayap tanah yang banyak tersebar di Indonesia.

Baca juga: Itik Tegal, Unggas Lokal Khas Indonesia

Berdasarkan berbagai kajian ilmiah, rayap menyukai tempat-tempat lembap. Faktor lingkungan yang memengaruhi perkembangan populasinya meliputi curah hujan, suhu, dan kelembapan. Hal tersebut saling berinteraksi dan berdampak satu sama lain. Kelembapan dan suhu merupakan faktor yang secara bersama-sama mengontrol aktivitas rayap. Perubahan kondisi lingkungan juga menyebabkan perubahan perkembangan, aktivitas, dan perilaku mereka.

Sarang rayap berada di dalam tanah dan dapat meliputi area seluas 1,5 hingga 2 hektare. Rumah sekundernya terdapat di 90 meter dari sarang pusat. Rayap ini biasanya membangun markas pada tanah yang mempunyai kadar liat dan debu cukup tinggi atau kadar pasir yang rendah. Bila muncul di atas tanah rayap akan membuat saluran-saluran penghubung yang terbuat dari tanah.

Rayap Tanah

Rayap Tanah. Foto: shutterstock

Rayap hidup dalam kelompok sosial dengan sistem kasta yang berkembang sempurna. Publikasi mengenai rayap sebagai serangga sosial dan pembagian kasta di dalam koloninya telah ditulis oleh E.O Wilson (1971) dalam buku The Insect Societies. Di dalam setiap koloni rayap terdapat tiga kasta, yaitu kasta reproduktif, prajurit, dan pekerja (Nandika dkk., 2003). Ciri-ciri kasta prajurit M. gilvus hagen memiliki kepala yang berwarna cokelat tua.

Kasta reproduktif terdiri dari ratu dan raja, prajurit, dan pekerja. Di dalam koloni terdapat polimorfisme atau perbedaan fentotip pada kasta prajurit dan pekerja. Pada kasta prajurit dikenal kasta prajurit mayor dan minor. Sementara pada kasta pekerja dikenal kasta pekerja mayor dan minor (Miura & Matsumoto, 1995).

Baca juga: Ikan Gabus, Karnivor yang Mengandung Protein Potensial

Suatu koloni terbentuk dari perkawinan sepasang laron (alates) yang terbang keluar (swarming) dari sarang induk. Setelah berkopulasi (kawin), ratu akan menghasilkan telur yang jumlahnya bisa mencapai ribuan untuk memperbesar koloni baru (Prasetiyo dan Yusuf, 2005). Nimfa yang menetas dari telur pertama dari seluruh koloni yang baru akan berkembang menjadi kasta pekerja. Kasta pekerja jumlahnya jauh lebih besar dari seluruh kasta yang terdapat dalam koloni rayap.

Waktu keseluruhan yang dibutuhkan dari keadaan telur sampai dapat bekerja secara efektif sebagai kasta pekerja pada umumnya adalah 6 hingga 7 bulan. Umur kasta pekerja dapat mencapai 19 sampai 24 bulan. Nimfa muda akan mengalami pergantian kulit sebanyak delapan kali, sampai berkembang menjadi kasta pekerja, prajurit, dan calon laron (Nandika dkk., 2003).

Taksonomi Rayap Tanah

Penulis: Sarah R. Megumi

Top