Ikan Gabus, Predator Buas Pencegah Penyakit Kanker

Reading time: 3 menit
Ikan Gabus
Ikan Gabus, Predator Buas Pencegah Penyakit Kanker. Foto: Shutterstock

Selain dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuat makanan, Ikan Gabus (Channa striata) juga sering masyarakat pelihara sebagai ikan hias. Namun kita perlu berhati-hati, sebab di habitatnya hewan yang satu ini tergolong sebagai karnivor aktif, agresif dan juga buas.

Secara umum, spesies ikan berfamili Channidae ini termasuk sebagai satwa predator. Mereka biasa hidup di perairan tawar layaknya sungai, payau hingga area perairan rawa.

Di Indonesia sendiri, peta persebaran gabus atau Ikan Kutuk terbilang luas. Mereka banyak hidup di wilayah Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, sampai Papua.

Sedangkan, secara global, fauna berkulit tebal ini tersebar mulai dari barat Pakistan, selatan Nepal, India, Bangladesh, Sri Lanka, Tiongkok bagian selatan hingga Asia Tenggara.

Mengenal Ikan Kutuk dan Habitatnya

Melansir jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pertahanan RI, habitat asli ikan gabus sebenarnya berada di perairan dangkal seperti sungai dan rawa dengan kedalaman 40 cm.

Di area tersebut mereka lebih memilih sudut-sudut yang gelap, berlumpur, berarus tenang serta wilayah berbatuan untuk bersembunyi dan juga sebagai tempat tinggal.

Namun untuk tempat perkembangbiakkan, ikan dengan daging berwarna putih ini lebih memilih wilayah perairan berumput serta memiliki semak belukar untuk menyimpan benih mereka.

Perlu kita catat, berkat persebarannya yang sangat luas spesies ikan gabus juga memiliki banyak nama, seperti Aruan/Haruan di Banjarmasin, Bogo di Sidoarjo, dan Bayong di Banyumas.

Bagi masyarakat Betawi, hewan yang satu ini bernama Kocolan. Sedang, masyarakat Jawa mengenalnya sebagai ikan kutuk, di Sunda sebagai Rajong, dan di Aceh sebagai Bace.

Morfologi dan Ciri-Ciri Ikan Gabus

Para ahli sepakat bahwa Asia Tenggara merupakan pusat penyebaran ikan gabus. Di wilayah ini, setidaknya ada sepuluh spesies Channa striata dengan ciri-ciri dan morfologi yang berbeda.

Meski begitu, bukan berarti kesepuluh spesies ini tidak memiliki ciri yang seragam. Umumnya, fauna tersebut memiliki ciri warna cokelat-hitam di bagian atas dan cokelat muda-keputihan di perutnya.

Di bagian sisi samping tubuh, terlihat adanya corak berupa coretan tebal (namun agak kabur) dengan warna yang menyerupai atau mirip seperti lingkungan hidup mereka.

Tidak cuma menjadi ciri khas, warna tubuh samping ikan kutuk berguna sebagai kamuflase sekaligus untuk menghindari serangan musuh yang ada di sekitar habitatnya.

Bagian mulut ikan gabus terlihat besar dengan gigi-gigi yang tajam. Sirip punggungnya memanjang, dengan bagian sirip ekor yang membulat pada bagian ujungnya.

Bentuk kepala mereka agak pipih, dengan sisik-sisik besar di bagian atas yang tampak seperti ular. Berkat tampilannya tersebut, banyak peneliti menyebut hewan ini sebagai ‘Snake Head.’

Ikan Gabus

929 Bentuk kepala mereka agak pipih, dengan sisik-sisik besar di bagian atas yang tampak seperti ular. Berkat tampilannya tersebut, banyak peneliti menyebut hewan ini sebagai ‘Snake Head.’ Foto: Shutterstock.

Manfaat Ikan Gabus bagi Kesehatan

Sudah jadi rahasia umum, banyak orang mengonsumsi ikan gabus karena rasanya yang nikmat. Mereka memiliki daging yang tebal, serta berkhasiat tinggi bagi kesehatan manusia seperti:

1. Mempercepat Penyembuhan Luka

Manfaat mengonsumsi ikan kutuk sebagai penyembuh luka sudah masyarakat ketahui sejak dahulu kala. Kadar albumin yang tinggi pada daging ikan tersebut mendukung khasiat ini.

Albumin adalah protein utama dalam darah yang hati produksi. Protein ini berfungsi sebagai pengatur tekanan darah dan menjaga cairan yang ada di dalamnya tidak bocor ke jaringan lainnya.

2. Mencegah Terjadinya Gangguan Hati

Salah satu risiko jika seseorang kekurangan zat albumin adalah terjadinya gangguan hati. Penyakit ini terlihat dengan berlebihnya cairan di rongga perut seseorang atau biasa disebut asites.

Seperti yang telah saya sebutkan, ikan gabus sendiri mempunyai kandungan albumin yang tinggi. Oleh sebab itu, rutin mengonsumsi ikan tersebut dapat mencegah risiko gangguan hati.

3. Membantu Pembentukan Otot Tubuh

Selain rutin berolahraga, asupan protein yang mumpuni juga penting untuk membentuk massa otot manusia. Kandungan ini bisa kita dapatkan dari berbagai macam makanan, salah satunya ikan bogo.

Kandungan protein yang terdapat pada ikan tersebut terbilang sangat tinggi. Sebagai gambaran, mengonsumsi 100 g ikan kutuk sama dengan 25,2 gram asupan protein bagi tubuh manusia.

4. Baik untuk Orang dengan Gangguan Pencernaan

Meski cukup tebal, daging ikan kutuk mempunyai struktur yang lebih mudah untuk kita cerna. Protein kolagen yang terkandung di dalam ikan tersebut juga lebih rendah ketimbang protein lainnya.

5. Mengurangi Risiko Penyakit Kanker

Manfaat ikan gabus bagi kesehatan terakhir adalah membantu mengurangi risiko penyakit kanker. Hal ini mengacu pada hasil penelitian Universitas Airlangga dan Universitas Loma Linda California.

Pada penelitian tersebut, para ahli mendapati Channa striata mengandung zat-zat Allisin, seperti Allil Sulfida dan Furostanol Glicosida. Selain itu, ikan ini juga memiliki asam amino yang sangat lengkap.

Allil sulfida sendiri adalah zat aktif yang mampu mengurangi resiko penyakit kanker. Penyakit ini tergolong sangat ganas karena mampu merekonstruksi siklus sel di dalam tubuh seseorang.

 

Taksonomi Ikan Gabus

Referensi:

Nurbakti Listyanto dan  Septyan Andriyanto dalam Media Akuakultur

Veryl Hasan, Universitas Airlangga 

Mukti Hasanal, Universitas Muhammadiyah Semarang

Laman Dinas Perikanan Kutai Barat

Penulis: Yuhan Al Khairi, Sarah R. Megumi

Top