Rice, Our Primary Food; Past, Present, and Future

Reading time: 6 menit

Kebanyakan orang Indonesia merasa belum makan, jika mereka belum makan nasi, padahal mereka sebenarnya sudah makan roti, kentang, bahkan ayam goreng. Nasi sebagai makanan pokok sudah sedemikian dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia.

Artikel ini diterbitkan pada edisi 02 Vol. 3 Tahun 2008

 

Padi, yang berasal dari familia Poaceae merupakan jenis tanaman pangan berbiji dengan hasil panen kedua terbesar di dunia setelah gandum. Tanaman padi termasuk ke dalam jenis rumput-rumputan, dengan daun sempit yang memanjang runcing, dan tumbuh dengan ketinggian sekitar 60-180 cm (sekitar 2-6 kaki). Dari 20 spesies padi yang diketahui di dunia, hanya dua yang dibudidayakan sebagai tanaman pangan, yaitu padi Asia (Oryza sativa) dan padi Afrika (Oryza glaberrima). Dari kedua spesies padi tersebut, terdapat sekitar 50.000 varietas padi. Akan tetapi, hanya beberapa ratus varietas yang telah dibudidayakan. Jika diolah dengan teknik-teknik modern menggunakan pupuk, irigasi, dan bahkan pestisida kimiawi, padi Asia dapat menghasilkan panen yang lebih banyak daripada padi Afrika. Sementara itu, dengan menggunakan teknik-teknik tradisional, padi Afrika diketahui lebih produktif daripada padi Asia sekalipun kondisi lingkungan di Afrika lebih buruk daripada Asia.

Negara-negara Asia menghasilkan sekitar 90% dari 576 juta ton beras yang ditumbuhkan di seluruh dunia pada tahun 2002.
Biasanya, Cina dan India memproduksi sekitar 50% beras dunia, dan merupakan produk agrikultur yang sangat penting di lebih dari 50 negara lainnya. Menurut FAO, pada tahun 2000 Thailand mengekspor beras lebih banyak daripada negara-negara lain, yaitu 6.6 juta ton beras atau sekitar 26% dari total produksi beras dunia, sedangkan India mengekspor 1.5 juta ton atau sekitar 1.1%. Sementara itu, negara-negara yang termasuk negara pengimpor beras antara lain Nigeria, Filipina, Iran, Saudi Arabia, Brazil, Senegal, Jepang, dan Indonesia. Kenyataan ini sangat bertolak belakang dengan kondisi alam Indonesia yang kaya dan sebenarnya sangat mendukung budidaya tanaman padi.

Sekam beras (bekatul), yang merupakan lapisan kedua (lapisan aleuron) pelindung biji beras setelah lapisan terluar yang keras (biasa dijadikan dedak), terdiri atas lapisan jaringan fibrosa yang mengandung protein, vitamin B tiamin, riboflavin, niasin, minyak, dan mineral seperti besi, fosfor, dan kalium. Oleh karena itu, beras coklat diketahui lebih bergizi daripada beras putih. Biji bagian dalam yang berwarna putih merupakan endosperma atau cadangan makanan bagi embrio. Endosperma ini mengandung pati, karbohidrat yang digunakan sebagai sumber energi bagi proses perkecambahan.
Selain menjadi sumber makanan pokok di banyak negara, beras juga merupakan komponen penting beras kencur, param, arak dan air tajin. Dalam bidang industri pangan, beras juga dapat diolah menjadi tepung beras. Lapisan aleuron yang memiliki kandungan gizi tinggi, diolah menjadi tepung rice bran. Untuk kepentingan diet, beras dijadikan sebagai salah satu sumber pangan bebas gluten dalam bentuk berondong.

Dari segi budaya, beras juga merupakan bagian integral yang menjadi ciri budaya Austronesia, khususnya bagian barat. Istilah Austronesia lebih mengacu pada aspek kebahasaan atau linguistik. Pembedaan padi, gabah, merang, jerami, beras, nasi, atau ketan, merupakan salah satu ciri melekatnya “budaya padi” pada masyarakat pengguna bahasa Austronesia. Dengan demikian beras juga telah menjadi bagian dari budaya Austronesia, bahkan sejumlah relief di candi-candi Jawa juga memperlihatkan aspek “budaya padi” masyarakat setempat pada masa itu.

Beberapa teori mengungkapkan bahwa beras pertama kali dibudidayakan pada tahun 10.000 SM di Asia. Bukti-bukti arkaelogis lain menunjukkan bahwa beras mulai ditanam di Thailand pada tahun 4.000 SM. lalui tersebar ke Cina, Jepang, dan Indonesia. Pada masa 400 SM, beras dibudidayakan di Afrika dan Timur Tengah. Invasi tentara-tentara Alexander the Great pada masa 330 SM mungkin berpengaruh pada masuknya beras ke Yunani dan daerah sekitar Mediterania. Beras diperkenalkan pada koloni-koloni Amerika pada awal tahun 1600-an, dan produksi komersialnya dimulai pada tahun 1685.

Top