Tarsius, Penghuni Malam Yang Butuh Perhatian

Reading time: 3 menit

Unik dan menarik, itulah hal pertama yang dilihat ketika memasuki hutan di kawasan Sulawesi.  Hutan-hutan di Sulawesi memiliki potensi keanekaragaman hayati yang cukup besar. Pulau Sulawesi memiliki luasan hutan urutan ke empat di Indonesia, yaitu dari Pulau Papua, Kalimantan, dan Sumatera.

Oleh : Agustinus Wijayanto (Pemerhati Konservasi dan Hidupan Liar).

 

Kawasan hutan Sulawesi disebut kawasan Wallacea yang merupakan daerah kepulauan utama Indonesia di bagian timur dengan luas kira-kira 338.494 km². Selain Sulawesi, kawasan Wallacea meliputi Kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara.

Bagaimana kawasan ini disebut Wallacea? Adalah Alfred Russel Wallace sebagai penjelajah dan naturalis berkebangsaan Inggris yang pada abad 19an telah mengidentifikasi kekhasan fauna di kedua sisi dari garis tersebut. Kawasan Wallacea dipisahkan dari paparan Sunda oleh Garis Wallace, yang memisahkan biogeografi alam Indo-Malaya dan Australasia.

Kawasan ini banyak terdapat hewan unik yang tidak ada di belahan dunia lain. Jenis satwa seperti monyet, kuskus, babi rusa, anoa, burung maleo, tarsius, menjadi penghuni kawasan yang unik ini.

Kawasan hutan Sulawesi Utara yang merupakan bagian dari kawasan Wallacea, secara khusus pada kawasan konservasi memiliki hutan yang relatif muda dan terdiri dari berbagai tipe komunitas tumbuhan dan satwa khas Sulawesi Utara, mulai dari dataran rendah ke pegunungan dan hutan lumut.

Matahari baru saja beranjak tidur dan mulailah kehidupan malam bergulir. Ciiiit…ciiitttt….ciittt, suara itu terdengar saat memasuki kawasan hutan di Sulawesi Utara.Ternyata bunyi berasal dari satwa kecil pemalu bernama tangkasi atau bernama latin Tarsius spectrum Pallas, 1778. Tangkasi merupakan panggilan makhluk itu oleh masyarakat di Sulawesi Utara.

Satwa memiliki suara itu yang membuat makin penasaran untuk menelusurinya.  Termasuk dalam primata dari genus Tarsius dari famili Tarsiidae.  Tepatnya Tarsius spectrum, satwa kecil yang memiliki mata tajam dan lebar. Satwa ini memiliki penyebaran yang luas, semua jenis yang hidup, sekarang hanya ditemukan di pulau-pulau di Asia Tenggara, termasuk di daratan Sulawesi, termasuk di Sulawesi Utara, tempat dimana saya berada saat ini.

Top