Walabi Abu, Spesies Kanguru Papua yang Terancam Punah

Reading time: 2 menit
Hewan berkantung ini masih satu keluarga kanguru dan ada di Papua. Foto: Shutterstock

Nama walabi tentu sudah tidak asing lagi di telinga orang Indonesia. Hewan berkantung ini tergolong sebagai salah satu keluarga kanguru, yang dapat kita temukan di Pulau Papua.

Akan tetapi, tak banyak yang mengetahui bahwa spesies walabi ada berbagai macam. Salah satu yang paling populer sekaligus menggemaskan, ialah walabi abu atau Thylogale brunii.

Spesies T. brunii dikenal juga sebagai dusky pademelon atau kanguru kehitaman. Mereka merupakan satu dari 30 spesies macropoda, yang tergabung ke dalam ordo Diprotodontia.

Melansir berbagai sumber, kata ‘brunii’ sendiri diambil dari nama pelukis Belanda, Cornelis de Bruijn. Lewat lukisannya, Bruijn memperkenalkan walabi abu ke publik pada tahun 1711.

Morfologi dan Ciri-Ciri Walabi Abu

Ciri fisik walabi abu berbeda dengan kanguru Australia atau walabi pada umumnya. Bobot tubuh mereka mencapai 3-10 kg, dengan panjang tubuh (termasuk ekor) berkisar 90 cm.

Diameter tubuh hewan ini hanya mencapai 50 cm saja. Berkat ciri-cirinya tersebut, dusky pademelon terlihat sangat unik, sampai-sampai dijuluki sebagai kanguru terkecil di dunia.

Bagaimana tidak, kanguru Australia sendiri umumnya memiliki bobot 50-80 kg. Jangkauan lompatannya bisa mencapai 2-3 kali lipat dusky pademelon, yang hanya mencapai 22 cm.

Seperti namanya, bulu T. brunii tampak kehitaman atau putih keabu-abuan. Mereka pakar golongkan sebagai kanguru tanah, yang hidup secara terestrial di hutan dataran rendah.

Usut punya usut, walabi abu bukanlah satu-satunya jenis kanguru tanah yang ada di Papua. Hewan ini berkerabat dengan T. stigmata, yang mempunyai warna bulu kuning kecokelatan.

Habitat dan Distribusi Walabi Abu

Spesies T. brunii menyebar mulai dari selatan dan tenggara Papua Nugini hingga Kepulauan Aru dan Kai di Provinsi Papua. Populasinya terpusat di Port Moresby dan daerah Trans-Fly.

Khusus di wilayah Port Moresby, populasi dusky pademelon ahli yakini sudah punah. Status konservasinya memang sangat mengkhawatirkan, sehingga tergolong sebagai satwa langka.

Menurut IUCN Red List, status konservasi walabi abu berada di level vulnerable atau rentan. Tren populasinya juga terus menurun, pakar sinyalir akibat perburuan liar serta deforestasi.

Habitat asli dusky pademelon adalah hutan kering subtropis/tropis dan padang sabana. Kini, ia dibiakkan di Taman Nasional Wasur (Merauke) dan Taman Nasional Lorentz (Mimika).

Bagi masyarakat Papua, walabi abu populer dengan sebutan walabi Pulau Aru. Sedangkan di Papua Nugini, mereka masyarakat juluki sebagai kutwal (atau kotwal) dalam bahasa Kalam.

Kepunahan Spesies Kanguru Papua

Fenomena kepunahan kanguru Papua sebenarnya tidak terjadi pada walabi abu saja. Bagi spesies lain, angka populasinya juga mengkhawatirkan bahkan terus merosot setiap tahun.

Contohnya saja kanguru mantel emas atau Dendrolagus pulcherrimus. Status konservasinya berada di level terancam kritis, sebab ilmuwan sinyalir hanya tersisa 10-15 individu saja.

Habitat kanguru Papua memang lebih kompleks daripada kanguru lainnya. Mereka tersebar mulai dari kawasan pantai, hutan-hutan dataran rendah, bahkan sampai puncak Jayawijaya.

Ini membuat kanguru Papua rentan pada ancaman, baik dari kondisi habitat atau predator. Ancaman utama walabi abu adalah ular piton, burung hantu besar, hingga burung elang.

Sedangkan bagi masyarakat awam, mereka merupakan daging yang lezat sekaligus hewan peliharaan. Kondisi ini bahkan diperparah oleh rusaknya habitat walabi abu di alam liar.

Taksonomi Spesies Thylogale Brunii

Penulis : Yuhan al Khairi

Top