Wisteria, Tanaman Hias Khas Jepang Berusia 100 Tahun Lebih

Reading time: 3 menit
Biji bunga ini tidak dapat masyarakat konsumsi karena beracun. Foto: Freepik

Sakura bukan satu-satunya tumbuhan hias yang berasal dari Jepang. Negara tersebut juga memiliki flora identitas lain, seperti wisteria. Tanaman yang dikenal juga sebagai bunga fuji itu terbilang sangat cantik, sebab mampu menghasilkan warna kelopak yang beragam.

Seperti namanya, bunga fuji adalah jenis tanaman berbunga yang berasal dari famili Fabaceae. Spesiesnya tergabung dalam genus Wisteria, sehingga memiliki nama ilmiah W. floribunda.

Bunga fuji bukanlah satu-satunya spesies yang berasal dari genus tersebut. Sejauh ini ada 10 spesies yang berhasil ahli temukan dari seluruh dunia, termasuk wisteria Cina (W. sinensis).

Secara klasifikasi dapat diketahui bahwa bunga fuji tergolong sebagai tanaman berbiji. Bijinya itu tak bisa dikonsumsi karena beracun, sehingga memicu terjadinya mual-mual hingga diare.

Morfologi dan Ciri-Ciri Wisteria

Wisteria adalah jenis tanaman pemanjat berkayu yang melilit dedaunan. Tumbuhan ini rata-rata berkembang biak hingga sepanjang 2–9 meter, tetapi bisa pula mencapai 30 meter lebih.

Batangnya tampak ramping berwarna cokelat, serta memiliki bulu lebat saat muda. Bulu-bulu itu akan segera gugur ketika dewasa, diameternya pun berkembang hingga mencapai 38 cm.

Daunnya memiliki ukuran 20–30 cm, tergolong majemuk, dengan jumlah selebaran berkisar 13–17 helai. Daun tersebut berbentuk telur dengan tepi bergelombang dan ujung yang runcing.

Sedangkan bunganya tak cuma menghasilkan warna ungu yang cerah. Beberapa individu juga mempunyai corak warna yang menarik, seperti putih, merah muda, bahkan kebiruan.

Bunga fuji dapat kita tandai dari penampilannya yang terjumbai dalam tandan. Panjang tandan tersebut sekitar 30–91 cm, bunganya 1,5–1,7 cm, sedangkan tangkai bunga antara 1,5–1,8 cm.

Buahnya yang beracun berbentuk polong dengan permukaan kulit berbulu (beludru). Panjang biji tersebut mencapai 11–19 cm, di dalamnya tersimpan biji bulat pipih sebanyak 3–6 buah.

Habitat dan Distribusi Wisteria

Bunga fuji merupakan tanaman asli dari Negeri Sakura, sehingga disebut juga sebagai wisteria Jepang. Ini diperkenalkan tahun 1830 ke Amerika Serikat, dan menjadi sangat populer di sana.

Selain cantik, sebagian masyarakat mengenal bunga fuji sebagai bunga yang romantis. Bibitnya jamak diperjualbelikan sebagai tumbuhan hias, sebab tergolong gampang dibudidayakan.

Bunga fuji muda dapat bertahan hidup di area terbuka dengan sinar matahari langsung. Namun ketika dewasa, pohonnya dapat kita pindahkan ke tempat berkanopi yang lebih teduh.

Habitat tumbuhan ini juga tidak memiliki kriteria tertentu. Mereka dapat tumbuh di berbagai jenis tanah dan kelembapan, sehingga bisa tertanam di tepi hutan, pinggir jalan, hingga area taman.

Salah satu lokasi terbaik melihat bunga fuji ialah Ashikaga Flower Park, Jepang. Selain indah, pohon fuji yang berada di taman bunga tersebut disinyalir telah berusia sekitar 144 tahun.

Flora berordo Fabales ini memang mempunyai usia yang sangat panjang. Mereka juga bersifat invasif, seperti yang terjadi di daerah pertengahan Atlantik dan tenggara Amerika Serikat.

Kegunaan dan Manfaat Wisteria

Warga Jepang sangat menghormati pohon fuji. Selain karena keelokannya, pohon ini tergolong sebagai salah satu tumbuhan tertua yang dijabarkan dalam kumpulan puisi kuno Man’yoshu.

Selain itu, taman bunga wisteria sendiri menjadi atraksi menarik bagi wisatawan. Ribuan orang datang untuk melihat keindahannya, sehingga bermanfaat bagi pendapatan daerah setempat.

Ashikaga Flower Park berada di Prefektur Tochigi. Kawasan ini dipenuhi oleh turis lokal dan mancanegara pada pertengahan April hingga pertengahan Mei, tepatnya saat bunga fuji mekar.

Pada rentang waktu tersebut, wisatawan akan melihat hamparan bunga fuji yang merambat di rangka logam. Bentuknya seperti terowongan dengan panjang lintasan mencapai 80 meter.

Sampai saat ini belum dapat dipastikan apakah buah pohon fuji memiliki khasiat obat atau tidak. Karena mengandung racun, buah tersebut tidak direkomendasikan untuk diolah dan dimakan.

Taksonomi Spesies Pohon Fuji

Penulis : Yuhan al Khairi

Top