Di Balik Cantiknya Produk Mode dari Material Hewani

Reading time: 4 menit
produk mode

Ilustrasi: pixabay.com

5. Ekstrak

Selain untuk memperoleh produk luarnya, beberapa hewan juga diburu karena kandungan tertentu di dalam tubuhnya. Misanya luwak, yang memiliki minyak yang dapat menjadi bahan dasar wewangian. Senyawa ini dikenal sebagai civet yang dihasilkan oleh sebuah kelenjar dekat dengan alat genitalnya.

Contoh lainnya adalah muntahan ikan paus yang dikenal dengan nama ambergris. Muntahan yang awalnya berbentuk lendir berbau feses ini, jika bereaksi dengan air laut akan berubah bentuk menjadi sebuah batu. Kemudian seiring dengan berjalannya waktu, batu tersebut akan mengeluarkan wangi yang manis. Biasanya, ambergris digunakan sebagai fiksatif pada parfum.

Perlu diketahui bahwa selain melanggar hak dan kesejahteraan hewan, penggunaan produk-produk hewani dalam industri mode juga berkontribusi besar pada kerusakan lingkungan. Misalnya, jumlah energi yang dibutuhkan untuk mengolah bulu asli hewan saja lebih besar 20 kali lipat dari yang diperlukan untuk memproduksi pakaian dengan bulu palsu. Selain itu, proses penggunaan bahan-bahan kimia untuk mengawetkan bulu juga dapat mencemari air.

Oleh karena itu, sebagai konsumen kita perlu bijaksana dalam memilih produk fesyen yang kita pakai. Kekejaman terhadap hewan mungkin akan berhenti jika publik berhenti membeli dan menggunakan produk-produk hewani. Sebagai gantinya, kita bisa menggunakan bahan-bahan tanpa melibatkan hewan dan ramah lingkungan.

Penulis: Ayu Ratna Mutia

Top