Gencarkan Jalan Kaki dan Bersepeda, Kalahkan Polusi Udara

Reading time: 2 menit
Gencarkan Jalan Kaki dan Bersepeda, Lawan Polusi Udara
Gencarkan jalan kaki dan bersepeda untuk mengalahkan polusi udara. Foto: Pexels.

Jalan kaki dan bersepeda merupakan pilihan mobilitas ramah lingkungan. Sayangnya, sarana dan prasarana bagi pedestrian dan pesepeda yang tidak mumpuni membuat masyarakat Indonesia yang memilih opsi ini begitu langka. Padahal, selain memberikan kesempatan untuk berolahraga, dua kegiatan ini juga mampu meningkatkan kualitas lingkungan.

Masalah polusi udara merupakan satu contoh permasalah lingkungan dewasa kini. Sektor transportasi menjadi salah satu penyebab polusi udara terjadi, khususnya di perkotaan. United Nation Environment Programme menulis sarana transportasi bertanggung jawab atas hampir seperempat emisi karbon dioksida dalam penggunaan energi global.

Lembaga yang bergerak di bidang lingkungan itu mengatakan, permintaan keseluruhan untuk aktivitas transportasi (bagi penumpang dan barang) tumbuh pesat. Mereka memperkirakan angka ini akan meningkat dua kali lipat antara tahun 2005 dan 2050. Selain itu, armada kendaraan global akan berlipat ganda tiga atau empat kali lipat dalam beberapa dekade mendatang. Sebagian besar pertumbuhan ini akan terjadi di negara berkembang. Namun, peningkatan teknologi seperti kendaraan hemat bahan bakar dan sumber tenaga alternatif belum berkembang cukup pesat untuk mengatasi konsekuensi pertumbuhan ini.

Maka dari itu, untuk mengurangi masalah polusi udara yang kian pelik, berjalan dan bersepeda dapat menjadi solusi. Berjalan membantu melindungi dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan sumber daya alam, seperti membuat udara menjadi lebih bersih dan mengurangi kebisingan lalu lintas. Selain itu, berjalan merupakan salah satu contoh kegiatan yang sangat efisien dalam penggunaan ruang dan energi perkotaan.

Baca juga: Alat ini Menyaring Microfiber Berbahaya dari Mesin Cuci

Mulai Jalan Kaki dan Bersepeda dengan Langkah Kecil

Berjalan kaki dan bersepeda sama-sama dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dari kendaraan bermotor. Jika Anda berjalan kaki untuk kebutuhan harian minimum yang disarankan untuk kesehatan yang baik, yakni 60 menit per hari, Anda akan menempuh jarak sekitar 3 mil atau 4,82 kilometer. Jika Anda berjalan kaki untuk mengurangi mobilitas menggunakan mobil, Anda telah menghemat 2 kilogram emisi karbon. Bila Anda melakukannya selama setahun, itu berarti penghematan emisi karbon sebanyak 730 kilogram.

Dalam bersepeda, Anda tidak membutuhkan bensin dan karena itu, tidak ada emisi kendaraan yang berbahaya atau asap yang dilepaskan ke udara saat seseorang mengendarai sepedanya. Memilih untuk menggunakan sepeda beberapa kali seminggu untuk bepergian adalah salah satu cara termudah untuk menurunkan jejak karbon bagi lingkungan.

Tired Earth mengatakan, bersepeda sejauh 10 kilometer akan menghemat 1.500 kg emisi gas rumah kaca setiap tahun. Selain itu, bersepeda selama jam sibuk berkontribusi dalam pengurangan emisi pun juga mengurangi kemacetan dan meningkatkan arus lalu lintas.

Melihat dampak kegiatan ini untuk lingkungan, menjadi solusi yang sesuai bila kita perlahan mengubah kebiasaan mobilitas kita. Selain itu, diperlukan juga keamanan dan teknologi penunjang keselamatan pejalan kaki dan pesepeda agar masyarakat dapat melakukan bagiannya dalam mengurangi masalah lingkungan, tanpa harus mengancam nyawa mereka.

Penulis: Ida Ayu Putu Wiena Vedasari

Editor: Ixora Devi

Top