Kulit Kaktus Jadi Alternatif Produk Kulit Ramah Lingkungan

Reading time: 2 menit
Kulit kaktus bisa menjadi alternatif kulit berkelanjutan dan ramah lingkungan di dunia mode. Foto: Inhabitat

Eksistensi alternatif kulit vegan yang bersumber dari bahan-bahan alami kini semakin populer dalam industri mode. Melihat dampaknya yang sangat merusak lingkungan, peralihan penggunaan kulit hewan dan kulit imitasi berbasis plastik ke kulit dari nabati ini memang sangat dunia butuhkan.

Beberapa sumber memperkirakan, lebih dari 2,29 miliar hewan dikorbankan untuk produksi bahan kulit setiap tahunnya. Kulit vegan dapat produsen gunakan sebagai alternatif untuk menghilangkan penggunaan kulit hewan yang merupakan bagian utama dari industri kulit tradisional.

Kulit berbahan dasar vegan biasanya terbuat dari nanas, apel, miselium, gabus, jamur, hingga dari tanaman kaktus yang mulai populer pada saat ini. Bahkan, perusahaan mobil ternama yakni Mercedes-Benz, menggunakan alternatif kulit dari kaktus untuk interior mobil listrik terbarunya.

Beberapa produsen juga menggunakan kaktus sebagai alternatif kulit sepatu, tas, pakaian, furnitur, hingga bahan strap jam tangan.

Manfaat dan Penggunaan 

Penggunaan kulit berbasis bio dapat mencegah polusi limbah plastik dan mengurangi emisi gas rumah kaca yang berasal dari produksi plastik. Hal ini dapat mengurangi penggunaan limbah plastik hingga 42 % dan mengurangi penggunaan air hingga 20 %.

Produksi kulit vegan salah satunya kaktus secara signifikan lebih ramah lingkungan dan aman bagi manusia karena tidak menggunakan bahan kimia beracun. Ia banyak produsen gunakan sebagai bahan dasar kulit karena sifatnya yang sangat tahan lama.

Kulit kaktus dapat menahan air, gesekan, dan juga robekan. Ia memaksimalkan sifat alaminya untuk ketahanan produk, namun tetap dapat terurai secara hayati dan tidak beracun.

Tidak hanya kekuatan dan ketahanannya sebagai produk, kulit kaktus dapat memberikan kesan mewah dan cantik layaknya kulit tradisional pada umumnya. Tidak heran kalau kaktus banyak produsen gunakan sebagai tekstil, terutama dalam industri fesyen.

Salah satu produk dari kulit kaktus. Foto: Inhabitat

Produk Kulit Kaktus Desserto

Sebagai salah satu produsen kulit kaktus dunia, Desserto memiliki visi untuk meringankan masalah lingkungan sekaligus menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan. Perusahaan yang berbasis di Meksiko ini menggunakan kaktus nopal sebagai ciri khas produk mereka. Uniknya, kaktus nopal hampir tidak membutuhkan air pada proses pertumbuhannya dan tidak menggunakan pestisida.

Untuk menggunakan kaktus sebagai bahan dasar kulit, Desserto tidak mencabut kaktus melainkan hanya memotong daun kaktus dewasa. Dengan begitu, tanaman dapat terus tumbuh tanpa harus menanam kembali, dan menjadi sumber daya terbarukan.

Setelah memakan waktu dua tahun penelitian dan percobaan, Desserto resmi memperlihatkan produk mereka di pameran kulit Lineapelle di Milan, Italia pada 2019 lalu. Atas inovasinya, mereka banyak mendapatkan respon positif dari berbagai pakar industri. Fleksibilitas bahan, tekstur, dan warna yang lembut menjadikan kulit kaktus alternatif yang sangat baik untuk kulit tradisional berkualitas.

Saat ini, Desserto sudah bekerja sama dengan beberapa merek ternama salah satunya Fossil, terkait penyediaan bahan dasar kulit dari kaktus untuk berbagai macam produk fesyen.

Penulis: Zahra Shafira

Editor : Ari Rikin

Sumber:

Inhabitat

Top