Andini Effendi: Polusi Udara Jakarta Bahayanya Setara Covid-19

Reading time: 2 menit
Andini Efendi
Foto : instagram @andinieffendi

Jakarta (Greeners) – Andini Effendi, seorang model dan presenter Indonesia menunjukkan perhatiannya terhadap kondisi lingkungan ibukota Jakarta, ia menyoroti bahwa polusi udara tengah menjadi salah satu masalah utama di Jakarta.

Ia mengatakan bahwa masih banyak masyarakat yang kurang menyadari besarnya bahaya polusi yang bisa membuat harapan hidup menjadi berkurang bahkan membunuh manusia secara perlahan.

“Gak usah jauh-jauh deh. Kalau lihat di jendela sekarang aja langit biru udah gak ada lagi kan? Bahkan aku bisa ngeliat matahari karena mataharinya udah ketutup polusi kalau di Jakarta. Hebatnya Jakarta ya gitu, matahari aja bisa dia silaukan dengan polusi,” kata Andini dalam Conservation Talks – YKAN Bersuara #Untuk​Indonesia Lestari, Kamis (22/04/2021).

Kebiasaan baru memakai masker selama pandemi covid-19 merupakan salah satu hal baik. Namun, menurut Andini, masker seharusnya tidak hanya digunakan saat pandemi terjadi.

“Kita kan takut banget sama covid, tapi kita tidak merasa kalau sebenarnya ada hal lain yang sudah membunuh kita secara perlahan,” ujarnya.

Polusi udara menjadi hal yang sangat mengganggu. Jika dilihat, bukan hanya masalah seberapa banyak kendaraan yang melintas di jalan raya, namun juga bahan bakar yang digunakan. Misalnya, bahan bakar premium dan pertalite yang hasil proses pembakarannya dinilai tidak ramah lingkungan.

Andini Effendi: Masih Banyak Warga Yang Bakar Sampah

Masalah lainnya adalah pembakaran sampah secara sembarangan. Menurutnya, masyarakat banyak yang belum mengerti cara memilah sampah serta fungsi-fungsinya. Lalu, berujung dengan menimbunnya lalu membakarnya.

“Oh enggak kok, cuma sekali kali aja ngebakarnya, tapi 6,7 juta warga lainnya juga mengatakan hal yang sama. Jadi kebayang kan gimana rasanya,” tuturnya.

Penyebab polusi yang terakhir menurut Andini Effendy adalah keberadaan bengkel aki ilegal. Penting untuk mengganti aki kendaraan pada bengkel resmi. Membawa kendaraan ke bengkel yang tidak resmi bisa membuat masalah baru terjadi, yaitu peleburan aki ilegal yang menyebabkan banyak zat bahaya keluar.

“Membayangkan zat-zat dari aki yang keluar di udara ditambah dengan masalah polusi dari kendaraan dan pembakaran sampah seperti masalah yang tidak kunjung selesai. Jadi, seperti “lingkaran setan” terkait polusi udara ini. Makin parah dan orang makin tidak menyadari,” ujar wanita berusia 38 tahun itu.

Secara pribadi, dirinya merasakan efek negatif dari polusi tersebut ketika berolahraga di pagi hari. Polusi udara yang dihasilkan sepanjang malam akan naik di pagi hari dan bisa dihirup ketika manusia memulai aktivitasnya.

Gaya Hidup dan Lingkungan yang Saling Terkait

Gaya hidup dan lingkungan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Hal-hal kecil seperti sampah, makanan yang dikonsumsi, sampah makanan, mematikan lampu, dan mencabut pengisi daya adalah kebiasaan sehari-hari yang menurut Andini sangat berpengaruh bagi lingkungan.

Selain itu, Andini menuturkan bahwa segala sesuatu yang dikeluarkan langsung dari kantongnya sendiri pasti memiliki harga dan dampak untuk lingkungan.

“Tapi kemudian jadi berpikir “apakah aku memerlukannya?” Sepertinya aku punya yang lain. Ditambah juga tekstil atau fashion industry merupakan penyebab polusi kedua terbesar setelah oil dan gas. Kamu gak bisa mendaur ulang, kamu bisa menggunakannya kembali, tapi aku sepertinya bisa menguranginya. Pemikiran-pemikiran itu yang harusnya kita renungi sebagai konsumen,” tutup wanita yang bernama lengkap Andini Weningtyas Effendi.

Penulis: Dewi Purningsih

 

Top