Mikroplastik Kini Telah Mencemari Darah Manusia

Reading time: 2 menit
Stop penggunaan plastik sekali pakai untuk menghindari mikroplastik masuk ke dalam tubuh. Foto: The Guardian

Para peneliti dari Vrije Universiteit Amsterdam telah menemukan mikroplastik dalam darah manusia untuk pertama kalinya. Penemuan ini diterbitkan dalam jurnal Environment International dan semakin menguatkan bukti bahwa plastik mikro, selain berbahaya bagi lingkungan, juga dapat mengancam kondisi kesehatan. Sebelumnya, partikel mikroskopis ini juga pernah ditemukan dalam kotoran manusia, bayi, bahkan pada janin yang belum lahir.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti menguji sampel darah yang mereka peroleh dari 22 sukarelawan. Seluruh sukarelawan merupakan orang dewasa dengan kondisi kesehatan yang prima. Setelah melakukan pengujian, peneliti mendapati bahwa sampel darah dari 80 % sukarelawan telah tercemar mikroplastik. Polietilena tereftalat, polistirena dan polietilena merupakan jenis plastik yang paling banyak peneliti temukan di dalam darah.

“Ditemukannya mikroplastik dalam darah merupakan hal yang sangat mengkhawatirkan. Darah dapat mengangkut partikel-partikel plastik dan menyebarkannya ke seluruh tubuh,” ujar Profesor Dick Vethaak, ahli ekotoksikologi di Vrije Universiteit Amsterdam, dalam The Guardian.

Para peneliti sendiri masih belum mengetahui secara pasti dampak kesehatan apa yang dapat terjadi akibat adanya mikroplastik dalam aliran darah. Namun mereka mengingatkan bahwa plastik mikro berpotensi untuk tertumpuk dalam organ tertentu dan menyebabkan permasalahan kesehatan serius. Selain itu, keberadaan plastik mikro dalam darah juga dikhawatirkan dapat membatasi kemampuannya untuk mengangkut oksigen.

Mikroplastik Masuk Melalui Konsumsi dan Inhalasi

Para peneliti menjelaskan bahwa mikroplastik dapat mencemari tubuh manusia dengan berbagai cara. Umumnya, plastik mikro masuk ke tubuh kita melalui proses konsumsi dan inhalasi. Penggunaan barang-barang sekali pakai seperti sedotan plastik, kantong kresek dan wadah styrofoam dapat meningkatkan risiko kita untuk terpapar plastik mikro. Selain itu, plastik mikro juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui penggunaan sabun, pasta gigi dan produk perawatan tubuh lainnya.

Menghindari paparan mikroplastik dalam kehidupan sehari-hari memang cukup sulit, mengingat benda mikroskopis tersebut terdapat pada hampir setiap benda. Meski demikian, hal tersebut tidaklah mustahil untuk kita lakukan. Agar tubuh terhindar dari paparan plastik mikro, upayakan untuk tidak menggunakan plastik sekali pakai dan tidak menggunakan produk dengan microbeads. Selain itu, hindari penggunaan alat makan sekali pakai dan gunakan filter penangkap serat saat mencuci pakaian.

Penulis: Anggi R. Firdhani

Sumber:

The Guardian

Phys

Euronews

Top