Siap Hadapi Bencana dengan Tas Siaga Bencana

Reading time: 4 menit
tas siaga bencana
Ilustrasi. Foto: wikimedia commons

Indonesia terletak di antara tiga lempeng tektonik, yakni lempeng Eurasia, lempeng Pasifik dan lempeng Hindia-Australia. Kondisi ini menyebabkan Indonesia rentan terhadap gempa bumi, tsunami, letusan gunungapi dan bencana geologi lainnya.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho pernah meminta agar penanggulangan bencana menjadi prioritas di daerah yang rawan bencana. “Penanggulangan bencana atau mitigasi itu investasi dalam pembangunan,” kata Sutopo seperti pernah diberitakan Greeners (2/10/2018).

Bencana sering terjadi tanpa peringatan, oleh karena itu diperlukan pengetahuan dan kesiapsiagaan untuk menghadapinya, salah satunya adalah dengan menyiapkan tas siaga bencana. Dihubungi langsung oleh Greeners, Sutopo menjelaskan bahwa tas siaga bencana berisi benda-benda penting sebagai survival kit atau perlengkapan bertahan hidup. “Saat ada bencana tas itu langsung dibawa dan bisa untuk keadaan darurat,” kata Sutopo.

Belajar dari Jepang, Sutopo menerangkan bahwa di Jepang sebagian besar masyarakat menyiapkan tas seperti ini. “Tas itu ditaruh di dekat pintu. Saat lari keluar langsung bawa tas. Di Jepang saat terjadi bencana, masyarakat dapat mencukupi kebutuhan dirinya sendiri hingga tiga hari setelah bencana. Bantuan datang setelah tiga hari kejadian,” ujarnya.

Berdasarkan buku saku siaga BNPB, berikut ini daftar perlengkapan penting yang perlu disiapkan yang sudah dirangkum oleh Greeners:

tas siaga bencana

Ilustrasi. Foto: pxhere.com

1. Air minum dan makanan untuk 3 – 10 hari

Perbekalan makanan dan minuman harus ada dalam tas siaga bencana, antara lain air minum kemasan dan makanan siap saji ataupun makanan instan. Perbekalan ini dipersiapkan untuk menghindari terjadinya dehidrasi dan kelaparan jika bantuan logistik belum datang ke lokasi bencana.

(Selanjutnya…)

Top