Sobat Greeners, bulan Ramadan adalah momen penuh makna bagi umat Muslim untuk fokus beribadah dan memperbaiki diri. Namun, Ramadan juga bisa menjadi kesempatan untuk melakukan hal-hal baik yang tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi lingkungan sekitar. Salah satunya adalah dengan mengimplementasikan protokol guna ulang untuk mengurangi sampah.
Di bulan Ramadan, jumlah sampah sering kali meningkat, dengan komposisi terbesar berasal dari sampah makanan. Terlebih lagi, kegiatan berburu takjil untuk berbuka puasa seringkali membuat kita mengonsumsi makanan dalam jumlah lebih banyak dari kebutuhan. Tanpa disadari, banyak takjil yang kita beli dikemas dengan plastik sekali pakai, yang jelas berkontribusi pada penumpukan sampah plastik.
Sementara itu, Islam mengajarkan kita untuk tidak berlebihan dalam segala hal, termasuk dalam hal makanan. Maka, sudah saatnya kita lebih sadar akan apa yang kita konsumsi dan mulai melakukan praktik pengurangan sampah, salah satunya dengan solusi guna ulang.
Dengan demikian, Dietplastik Indonesia baru-baru ini menyusun “Protokol Guna Ulang untuk Mewujudkan Ramadan Ramah Lingkungan”. Tujuan dari protokol ini yaitu untuk mendorong umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa Ramadan untuk dapat mencegah timbulan sampah. Praktik ini juga begitu penting untuk mengurangi penggunaan barang-barang sekali pakai.
Yuk, simak empat protokol guna ulang yang bisa kamu terapkan selama bulan Ramadan!
1. Protokol Guna Ulang untuk Sahur dan Berbuka Puasa di Rumah
- Buat daftar (bahan) makanan dan minuman yang akan kamu beli agar tidak berlebihan dan dapat kamu habiskan
- Pilih (bahan) makanan dan minuman yang tidak dikemas dalam kemasan sekali pakai
- Bawa wadah atau kemasan guna ulang sendiri jika akan membeli makanan dan minuman siap saji, untuk menghindari kemasan sekali pakai
- Simpan dengan baik (bahan) makanan dan minuman yang tersisa supaya bisa kamu gunakan atau konsumsi kembali
- Mengajak orang-orang sekitar untuk menerapkan hal serupa (poin 1, 2, 3, 4) sehingga dapat menjalankan ibadah puasa dengan tidak menghasilkan sampah sisa makanan atau kemasan sekali pakai
2. Protokol untuk Masjid (Penyedia Makanan dan Minuman untuk Buka Puasa)
- Tidak menyajikan makanan dan minuman dengan kemasan gelas plastik sekali pakai (bisa menggunakan besek atau wadah guna ulang lainnya)
- Menyediakan air mineral dalam bentuk dispenser atau galon guna ulang
- Menyediakan wadah guna ulang atau alat makan guna ulang yang dapat dipinjam atau dikembalikan oleh jamaah masjid
- Mengimbau jamaah masjid untuk membawa wadah guna ulang
- Menyediakan tempat penyimpanan atau drop point wadah kotor
- Menyediakan tempat pencucian sementara atau bilas untuk membilas wadah guna ulang yang sudah jamaah gunakan agar dapat digunakan kembali selama berada di area masjid
- Menyediakan tempat sampah terpilah
- Meminta imam untuk berbicara mengenai masalah lingkungan dan mencontohkan penggunaan solusi guna ulang dalam materi khotbah
3. Protokol Guna Ulang untuk Donatur (Donatur Makanan dan Minuman untuk Buka Puasa)
- Meminta izin terlebih dahulu kepada pengurus masjid untuk menghindari kelebihan donatur di hari yang sama
- Menginformasikan kepada pengurus masjid mengenai jenis makanan dan minuman yang akan didonasikan, untuk menghindari jenis makanan dan minuman yang sama
- Bertanya mengenai kapasitas atau jumlah orang yang biasa berbuka di masjid kepada pengurus masjid untuk menghindari makanan dan minuman berlebih
- Tidak menyajikan makanan dan minuman dengan kemasan plastik sekali pakai (bisa menggunakan besek atau wadah guna ulang)
- Dapat memberikan sajian berbuka puasa dalam bentuk prasmanan di masjid
- Dapat memberikan sajian berbuka puasa dalam bentuk kemasan atau wadah guna ulang dengan berkoordinasi bersama pihak masjid
4. Protokol untuk Jamaah
- Tidak membawa plastik sekali pakai ke area masjid
- Membawa wadah guna ulang sendiri, misalnya tumbler untuk mengisi ulang air minum
- Menggunakan wadah guna ulang yang pengurus masjid sediakan selama berbuka di area masjid
- Jika sudah selesai makan dan minum, simpan wadah guna ulang di tempat penyimpanan atau drop point wadah kotor
- Jangan membawa wadah guna ulang yang tersedia keluar dari area masjid
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia