Jakarta (Greeners) – Penyelenggara MotoGP Mandalika 2024 menerapkan protokol guna ulang di VIP Lounge pada 28-29 September untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai. Inisiatif ini dapat menjadi contoh bagi acara besar lainnya untuk membantu mengurangi beban sampah yang masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
Penerapan protokol guna ulang ini sekaligus mendukung program Journey To Green Tourism Mandalika yang menekankan pentingnya kepedulian terhadap lingkungan. Dietplastik Indonesia berperan sebagai pelaku utama dalam implementasi ini dengan menggandeng penyedia jasa guna ulang, BALIKIN. Sebanyak hampir 1.000 pengunjung telah menggunakan gelas guna ulang.
Pada implementasi tersebut, mereka juga mensosialisasikan protokol guna ulang kepada pengunjung. Langkah ini menjadi bagian penting agar para pengunjung dapat memahami dan mengikuti aturan demi kenyamanan selama acara.
BACA JUGA: Praktik Guna Ulang Solusi Kurangi Sampah Plastik dan Krisis Iklim
Manager Komunikasi Dietplastik Indonesia, Adithiyasanti Sofia, menegaskan bahwa pengunjung di area VIP Lounge tidak boleh membawa produk plastik sekali pakai. Mereka juga memastikan penyediaan makanan dan minuman tanpa kemasan plastik sekali pakai. Langkah ini mendukung komitmen untuk mengurangi sampah plastik di MotoGP Mandalika 2024.
Adithiya mengakui adanya tantangan dalam menerapkan protokol guna ulang ini. Salah satunya adalah fasilitas pencucian alat makan dan minum di area sirkuit yang terbatas oleh ketersediaan air.
“Hal ini memerlukan perencanaan khusus dalam proses mencuci dan mengeringkan alat makan,” kata Adithiya kepada Greeners melalui keterangan tertulisnya pada Senin (30/9).
Kerja Sama Membuka Peluang Guna Ulang
Sementara itu, Dietplastik merasa bangga atas kesempatan yang diberikan oleh Injourney Tourism Development Corporation (ITDC). Kerja sama ini membuka peluang untuk menerapkan protokol penggunaan ulang di ajang kejuaraan motor dunia.
“Meskipun ini adalah pelaksanaan pertama dan masih ada banyak ruang untuk perbaikan, ITDC telah memberikan kesempatan untuk menerapkan protokol guna ulang serta penerapan pengelolaan sampah yang lebih baik secara keseluruhan,” kata Adithiya.
BACA JUGA: Tekan Laju Sampah 2024, Perkuat Komitmen Guna Ulang
Adithiya berharap acara berskala internasional di Indonesia dapat menginisiasi pengurangan sampah plastik sekali pakai melalui penerapan protokol guna ulang di semua area. Hal ini akan membantu penyelenggara dalam meringankan beban pengelolaan sampah selama dan setelah acara berlangsung.
Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak, termasuk pemerintah daerah, sponsor, dan masyarakat lokal untuk mensukseskan pengurangan sampah selama acara. Dengan kolaborasi yang baik, inisiatif ini dapat berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
Tanam 10.000 Pohon
Sebagai langkah tambahan dalam upaya pelestarian lingkungan, ITDC juga meluncurkan program penanaman 10.000 pohon. Para peserta menanam berbagai jenis pohon yang terdiri dari berbagai spesies, seperti waru, trembesi, sawo kecik, ancak, karet merah, dan mahoni.
Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono, menyatakan bahwa aksi penanaman pohon ini menunjukkan komitmen InJourney untuk mewujudkan Mandalika sebagai destinasi pariwisata yang berkelanjutan. Hal ini juga sejalan dengan nilai-nilai green and sustainable tourism.
“Harapannya, penanaman ini mampu meningkatkan kualitas udara, mengurangi emisi karbon, dan memulihkan ekosistem alami di kawasan tersebut,” kata Maya.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia