Dietplastik Indonesia Terapkan Protokol Guna Ulang di IKLIM Fest

Reading time: 3 menit
Protokol guna ulang (reuse protocol). Foto: Dietplastik Indonesia
Protokol guna ulang (reuse protocol). Foto: Dietplastik Indonesia

Jakarta (Greeners) – Dietplastik Indonesia perdana meluncurkan protokol guna ulang (reuse protocol) pada sebuah festival musik di Bali, IKLIM Fest. Dalam agenda tersebut, komunitas tersebut tengah menjalankan #RevolusiReuse sebagai solusi dari polusi plastik, yang saat ini berfokus pada acara publik dan melibatkan jasa makanan minuman.

Latar belakang protokol guna ulang tersebut adalah perumusan solusi bersama atas polusi plastik yang mereka bicarakan secara global dalam perjanjian internasional polusi plastik (global plastic treaty). Dalam diskusi perumusan perjanjian ini, salah satu solusi yang mereka ajukan adalah solusi guna ulang.

Pengunjung Tak Boleh Bawa Plastik Sekali Pakai

Penerapan protokol guna ulang harus pengunjung dan pengisi acara patuhi. Petugas pun akan memeriksa barang bawaan pengunjung. Sebab, pengunjung tidak boleh membawa plastik sekali pakai ke dalam area. Jika ada pengunjung yang membawa plastik sekali pakai, akan panitia amankan untuk diambil kembali saat pengunjung akan pulang.

Protokol itu juga berlaku untuk musisi dan kru yang akan mengisi panggung acara, serta tenant makanan dan minuman (F&B). Tercatat sebanyak 11 tenant F&B yang menggunakan wadah guna ulang untuk menyajikan pesanan makanan dan minuman kepada para pengunjung.

BACA JUGA: Isi dan Guna Ulang Solusi Tepat Kurangi Plastik

“Festival ini (IKLIM Fest) merupakan festival pertama yang menerapkan protokol guna ulang. Sebagai ketentuan, penggunaan wadah guna ulang untuk keperluan setiap musisi dan pengunjung yang hadir selama berada di area acara. Langkah ini ditujukan agar lebih dari 1.000 orang yang terlibat di dalamnya dapat menikmati festival musik dan tidak menghasilkan sampah plastik sekali pakai,” ujar Direktur Eksekutif Dietplastik Indonesia, Tiza Mafira dalam keterangan rilisnya.

Tiza menambahkan, sampah plastik erat kaitannya dengan isu perubahan iklim. Bahkan, tidak hanya saat sudah menjadi sampah, plastik pun sudah menyumbangkan emisi sejak dari proses ekstraksi.

Protokol guna ulang (reuse protocol). Foto: Dietplastik Indonesia

Protokol guna ulang (reuse protocol). Foto: Dietplastik Indonesia

Libatkan Tiga Reuse Operator

Penerapan protokol guna ulang pada festival IKLIM Fest ini juga tidak terlepas dari keterlibatan tiga reuse operator. Allas, Balikin yang berbasis di Jakarta, serta Taksu yang berbasis di Bali terlibat di dalamnya.

Para reuse operator pun mengawasi dan memastikan kebersihan wadah guna ulang dalam penyajian menu makanan dan minuman. Mereka juga mengumpulkan wadah guna ulang, membersihkannya sesuai prosedur, lalu pihak tenant F&B akan menggunakannya kembali.

Pengunjung juga boleh membawa wadah makanan milik pribadi. Sehingga, lebih memudahkan mereka menyantap makanan dan minuman sambil menikmati performance dari para musisi di IKLIM Fest.

BACA JUGA: 76 Persen Sampah Plastik Fleksibel Bocor ke Lingkungan

Penyuluh Lingkungan Hidup Ahli Muda Direktorat Penanganan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Agus Supriyanto pun mengapresiasi inisiatif ini.

“Selamat kepada Dietplastik Indonesia yang sukses menyelenggarakan festival dengan protokol guna ulang pertama di Indonesia. Ini semua membuka mata kita bahwa sistem guna ulang ini sangat mungkin terimplementasi dalam kegiatan apa pun, termasuk di festival musik,” ujar Agus.

Protokol guna ulang (reuse protocol). Foto: Dietplastik Indonesia

Protokol guna ulang (reuse protocol). Foto: Dietplastik Indonesia

Cegah Sampah Lebih dari 1.200 Porsi

Dengan penerapan perdana protokol guna ulang ini, komunitas ini dapat mencegah sampah lebih dari 1.200 porsi menu. Hal itu dapat mencegah potensi sampah wadah makanan (piring, gelas, dan mangkok) sekali pakai. Terutama, alat makan (sendok, garpu, dan sedotan) sekali pakai.

Komunitas itu juga menggandeng Rumah Kompos Padangtegal untuk mengolah sampah organik dari para tenant F&B. Lewat IKLIM Fest, komunitas tersebut membuktikan bahwa pencegahan sampah melalui protokol guna ulang berhasil dilakukan. Hal itu tidak lepas dari upaya edukasi yang terintegrasi bersama para pihak yang terlibat.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top