Produksi beton merupakan penghasil karbon dioksida terbesar ketiga setelah transportasi dan energi. Beton juga menjadi unsur kedua yang banyak digunakan setelah air. Sekelompok peneliti dari Institute of Industrial Science yang merupakan bagian dari The University of Tokyo ingin menggunakan beton daur ulang sebagai agregat. Tujuannya untuk mendorong promosi ekonomi sirkular secara konkret sambil menemukan alternatif untuk semen.
Setelah melakukan banyak percobaan, para peneliti menemukan bahwa penambahan limbah kayu seperti serbuk gergaji dapat berfungsi dengan baik. Bahkan dapat diproduksi dengan kekuatan unggul untuk beton konvensional. Kayu mendapat kekuatan dari polimer organik yang disebut lignin. Zat tersebut dapat mengisi celah di beton dan bertindak sebagai lem dengan sedikit tambahan air, panas, dan pengepresan.
Baca juga: Peralatan Makan Berbahan Tepung yang Dapat Dimakan
Melansir intelligentliving.co, Penulis senior Yuya Sakai mengatakan bahwa temuan ini dapat mempromosikan gerakan menuju industri konstruksi yang lebih hijau. Selain lebih ekonomis karena tidak hanya mengurangi limbah beton, inovasi ini juga membantu mengatasi krisis iklim.
Sementara itu sekelompok ilmuwan di Swinburne University mengembangkan pengganti semen. Mereka ingin mengurangi jejak lingkungan industri dengan membuat bahan bangunan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Seorang penulis, Behzad Nematollahi mengatakan produksi beton alternatif membutuhkan energi sekitar 36 persen lebih sedikit. Sedangkan pancaran karbon dioksida yang dihasilkan juga 76 persen lebih sedikit dibanding dengan beton dari semen.
Baca juga: Blok Mainan dari Jaring Plastik Bekas
Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa beton ini dapat ditekuk 400 kali lipat daripada beton normal dan memiliki kekuatan yang sama. Sebenarnya, pembuatan beton dengan produk limbah industri bukanlah hal baru. Beberapa tahun lalu, para ilmuwan di Kaunas University of Technology (KTU) di Lithuania mengembangkan metode pembuatan beton tanpa semen, tetapi tidak dapat ditekuk.
Beton buatan Swinburne University merupaka beton yang unik karena dalam pembuatannya menambahkan serat-serat polimer. Ketika bahan retak, beton tidak akan hancur dan akan tetap utuh. Beton ini sangat ideal untuk lingkungan yang berada di zona rentan terhadap cuaca buruk seperti gempa bumi dan angin topan.
Penulis: Mega Anisa