Blok Mainan dari Jaring Plastik Bekas

Reading time: 2 menit
Blok Mainan dari Jaring Plastik Bekas
Balok mainan dari daur ulang jaring plastik bekas. Foto: bureo.co

Berton-ton sampah plastik berakhir di lautan setiap tahun. Berbagai botol plastik, tas, dan jaring plastik melayang menembus arus. Saat ini lautan menjadi tempat sampah alami. Tidak hanya menyumbat saluran air dan arus, mamalia laut serta ikan juga terancam menelan plastik atau terkurung di dalamnya.

Berbagai cara telah dilakukan oleh berbagai kalangan untuk meminimalisir masuknya sampah dari darat ke laut. Mulai dari daur ulang, membersihkan pesisir pantai, saluran irigasi, bahkan dengan teknologi The Ocean Clean Up. Setidaknya 10 persen sampah di lautan dunia berasal dari jaring ikan bekas yang dihasilkan dari kapal  penangkap ikan komersial atau dibuang oleh manusia.

Paul Eveloff dan Robert Grebler bersama Pokonobe Associates, pembuat game Jenga di tahun 2015, menemukan bahwa jaring ikan plastik komersial menyediakan bahan yang ideal untuk membuat balok stackable ringan.

Baca juga: Pemurni Air Portabel Bertenaga Surya

Pada saat itu, keduanya menggandeng perusahaan Bureo dan International Ocean Film Festival untuk mempromosikan permainan. Hal tersebut dilakukan sebagai pengenalan dan upaya pembersihan lautan melalui medium mainan yang disebut Jenga Ocean.

Seluruh produk Jenga menggunakan 100 persen bahan daur ulang dan dapat dimanfaatkan kembali. Dengan bahan campuran 25 meter persegi jaring, balok Jenga memanfaatkan jaring ikan plastik bekas.

Desain produk menampilkan hewan laut yang hingga saat ini masuk ke dalam kategori terancam punah sehingga para pemain Jenga® Ocean didorong untuk menyelamatkan biota laut melalui permainan.

Jenga Ocean

Brick Jenga Ocean. Foto: bureo.co

Selain mengeluarkan produk edisi khusus, produsen juga belajar mengenai dampak kerusakan dari jaring ikan yang dibuang dan menyumbang 10 persen dari polusi plastik di laut. Para pemain akan mendapatkan pemahaman tentang bagaimana jaring yang dibuang merusak hewan laut dan belajar tentang apa yang dapat mereka lakukan untuk membantu.

Desain tersebut sepenuhnya digambar tangan oleh seniman Jenga Ocean, Lake Buckley, yang juga seorang peselancar, perancang, dan penjelajah. Menurut CEO Bureo, perusahaannya tidak hanya menyenangkan pemain karena mendapatkan pemahaman bahwa jaring yang dibuang merusak hewan laut. Ia berharap dengan mendaur ulang jaring ikan menjadi mainan, hal itu bisa mendidik konsumen tentang pentingnya menghentikan polusi laut.

Dalam menciptakan produk yang berkualitas tinggi, Jenga Ocean & Bureo membangun hubungan bersama dengan sepuluh komunitas nelayan di Chili untuk mendapatkan dan memastikan bahan daur ulang mentah yang  berkualitas.

Baca juga: Metode Pertanian Tanpa Lahan dan Tanah

Hingga saat ini pengumpulan bahan untuk membuat produk daur ulang masih dilakukan di sana dan direncanakan diperluas hingga ke wilayah Argentina dan Peru. Selanjutnya, perusahaan akan mulai bekerja di Uruguay.

Upaya Bureo untuk membangun sebuah perusahaan yang berkontribusi terhadap lingkungan membuat perusahaan daur ulang ini menjadi inspirasi untuk sebuah film bernama Net Positiva yang beum lama diputar di The International Ocean Film Festival.

Penulis: Ridho Pambudi

Top