Cina Membangun Jalur Sepeda Terpanjang di Dunia

Reading time: 2 menit
Cina Membangun Jalur Sepeda Terpanjang di Dunia
Jalur Sepeda Khusus dan Terpanjang di Xiamen China. Foto : www.greeners.co/Shutterstock

Cina menjadi sepuluh negara dengan populasi terbesar di dunia saat ini, menurut internetworldstats. Akses transportasi beberapa wilayah di Cina masih sangat bergantung dengan kendaraan bermotor seperti mobil. Untuk bisa bepergian dari suatu tempat ke tempat lain menjadi sangat sulit, dan terkadang dapat membahayakan pengendara lain. Belum lagi dengan permasalahan polusi udara yang ada di negeri “Tirai Bambu” ini.

Dikutip pada laman worldpopulationreview, pada tahun 2018, Komisi Eropa dan Badan Kajian Lingkungan Hidup Belanda merilis basis data EDGAR, yang melacak emisi fosil CO2 yang dihasilkan suatu negara. Data yang dikeluarkan pun menyebutkan emisi tertinggi berasal dari Cina.

Walaupun demikian, telah muncul skema untuk mengurangi kemacetan jalan, juga mengatasi krisis polusi udara di Cina. Tepatnya di kota Xiamen, Cina. Di Xiamen, Anda dapat bersepeda 5 meter diatas kota untuk menghindari kemacetan. Jalan layang khusus sepeda ini dibuat sejauh 7,6 kilometer. Jalur ini menjadi jalur pengendara sepeda terpanjang di dunia, seperti dilansir weforum.org.

Adanya jalur ini membuat perjalanan lebih cepat dibandingkan mengemudikan mobil. Selain itu, upaya tersebut pun sebagai cara untuk menumbuhkan kembali kecintaan penduduk Cina yang dulu gemar bersepeda, bahkan negara inipun sempat dijuluki sebagai Kingdom of Bicycles atau “Kerajaan Sepeda”.

Cina Membangun Jalur Sepeda Terpanjang di Dunia di kota Xiamen

Cina Membangun Jalur Sepeda Terpanjang di Dunia di kota Xiamen. Foto : www.weforum.org

Terobosan inovasi ini dirancang dan dibuat oleh arsitektur Denmark yaitu Dissing+Weitling. Jalur sepeda Xiamen merupakan projek terbaru Dissing+Weitling yang selesai dalam waktu enam bulan. Sebelumnya, arsitektur asal Denmark ini telah menyelesaikan “The Bicycle Snake”, yaitu jalur sepeda di Copenhagen pada tahun 2014. Jalur sepeda ini menghubungkan area pelabuhan Copenhagen ke kota sejauh 230 meter. Jalur ini dibuat untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara.

Copenhagen sendiri telah mengukuhkan statusnya sebagai kota ramah sepeda. Jalur-jalur sepeda yang akan dibangun di kota ini dapat mengurangi pengeluaran publik sebesar 40.3 juta Euro pertahun, dan meningkatkan kesehatan, seperti yang dilansir weforum.org.

Lebih lanjut, jalur sepeda udara Xiamen ini berada di bawah jalur jalan transportasi bus. Jalur ini menghubungkan perumahan utama dan sektor bisnis perkotaan. Jalur inipun menghubungkan 11 stasiun bus dan dua stasiun kereta bawah tanah. Selain itu, terdapat ruang untuk memarkir sepeda, dan juga terdapat penyewaan sepeda bagi yang tidak membawa sepeda atau tidak memiliki sepeda. Dengan lebar jalan 4,8 meter, maka jalur sepeda ini dapat menampung kapasitas 2000 sepeda per jam pada saat jam sibuk.

Melihat langkah Cina ini, tentunya Cina telah melakukan investasi besar dalam membangun transportasi hijau. Sebagai tambahan, Cina telah memiliki sekitar total 421.000 atau 99% total bus listrik di dunia. Apakah kita siap untuk menyusul kesuksesan Cina dan Denmark sebagai negara ramah sepeda? Semoga saja!

Penulis: Sarah R. Megumi

Top