Mengangkut Sampah dengan Mudah

Reading time: 2 menit
Angkuts
Foto: web.angkuts.id

Mendengar kata sampahΒ mungkin pikiran akan tertuju pada barang yang sudah tidak berguna, tidak berharga, atau tidak layak. Namun, tidak dengan Hafiz Waliyuddin dan Sabda Tegar Aditya,Β pendiri aplikasi Angkuts. Mereka membuat sebuah aplikasi penyedia jasa pengangkut sampah berbasis daring agar setiap orang melihat limbah sebagai barang berharga.

β€œKita tentunya mau masyarakat untuk tertarik memilah sampah mereka sendiri. Kita mau masyarakat melihat sampah itu punya komuniti atau punya nilai. Sampah tidak lagi masuk ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir), tapiΒ langsung dikelola untuk didaur ulang,” ujar Hafiz kepada Greeners.

Dirilis pada 2 Mei 2016, Angkuts telah diresmikan oleh Wali Kota Pontianak Sutarmidji yang saat ini menjadi Gubernur Kalimantan Barat. Memasuki tahun ketiga, mereka sedang mempersiapkan ekspansi ke Kota Singkawang. Versi kedua aplikasi AngkutsΒ juga direncanakan akan terbit di akhir tahunΒ ini.

Selama ini, masyarakat tidak memilah sampah, akibatnya sampah menumpuk, tercampur, dan menjadi tidak bernilai. Sementara sampah yang dibuang langsung menumpuk di TPA.

Angkuts berusaha menjawab solusi dari permasalahan tersebut. Mereka berkolaborasi dengan Tempat Pengelolaan Sampah Reuse Reduce RecycleΒ (TPS 3R)Β milik Pemerintah Kota Pontianak dan komunitas pengolah kompos. KemitraanΒ ini dimulai padaΒ awal 2019 dan AngkutsΒ telah bekerja sama dengan 13 Bank Sampah maupun TPS 3R.

Angkuts

Mitra angkuts dan kendaraan roda tiga yang digunakan untuk mengambil sampah. Foto: Angkuts

Tidak langsung dibuang ke TPA, Angkuts juga berkolaborasi dengan pengusaha dan pengolahΒ kompos. Limbah organikΒ yang didapatΒ langsung didistribusikan ke pengolah untuk dibuat menjadi produk kompos.

Sampah yang diambil berasal dari tiga sumber, yakni rumah, kantor, dan restoran. Setelah diangkut secara rutin,Β sampah dipilah, dan disediakan fasilitas pemilahan. Sampah yang telah dipilah diberikan secara gratisΒ ke pengolah sampah seperti rumah kompos. Hal ini tentuΒ dapat mengurangi sampah yang masuk ke TPS.

Aplikasi ini juga menyediakan portal penjualan barang dan materi hasil dari pengolahan sampah. Mereka juga menyediakan fitur permainanΒ sehingga pengguna bisa mendapatkan penghargaanΒ dari Angkuts.

Dengan menggunakan kendaraan roda tiga,Β mitra angkuts dapat mengambil sampah-sampah yang berada di perumahan atauΒ perkantoran. Jika mitra tidak memiliki kendaraanΒ tersebut, Angkuts akanΒ mencarikan penyewaan kendaraan.

Selain itu Angkuts juga memiliki komunitas bernama Angkuts Junior. Isinya mahasiswa-mahasiswa yang fokus pada kegiatan sosial.Β β€œMereka fokus untuk edukasi, sosialisasi, kegiatan peduli lingkungan,” kataΒ Hafiz.

Dalam lima tahun ke depan,Β Angkuts memiliki visi untuk menjadikan masyarakat tertarikΒ memilah sampah mereka sendiri. Saat ini sudah lebih dari 1.800 pengangkutan selama sebulan. Lebih dari 20 pelanggan di sektor bisnis juga telah berlangganan setiap bulannya.Β Saat ini, Angkuts sudah mendistribusikanΒ satu ton sampah atauΒ setara dengan 0,25 persen sampah yang dihasilkan kota Pontianak per harinya.

Penulis: Mega Anisa

Top