Plus Ultra Luncurkan Sikat Gigi dari Bambu Ramah Lingkungan

Reading time: 3 menit
sikat gigi bambu
Foto: Plus Ultra via liveplusultra.com

Sama halnya dengan sedotan plastik, limbah dari sikat gigi nyatanya merupakan ancaman serius bagi lingkungan kita. Sekitar 4,2 miliar sikat gigi plastik dibeli setiap tahun, banyak di antaranya akan dibuang setelah digunakan. Peduli akan kondisi ini, sebuah perusahaan rintisan (start-up) asal Amerika, Plus Ultra terinspirasi untuk membuat sikat gigi bebas plastik yang terbuat dari bambu dan tentu saja ramah lingkungan.

Dilansir dari CNN, Plus Ultra didirikan oleh Christina Ramirez pada tahun 2012. Melalui Plus Ultra Ramirez ingin mewujudkan misinya untuk mengganti sikat gigi plastik yang digunakan sehari-hari dengan bambu.

“Sama seperti sedotan plastik, kita menggunakan sikat gigi beberapa kali sehari. Sama seperti sedotan pula, mereka (sikat gigi) berakhir di tempat pembuangan sampah dan lautan dan kita tidak memikirkan dampaknya yang berbahaya,” kata Ramirez kepada CNN.

Ramirez memulai proyek Plus Ultra ketika dia bekerja sebagai kasir di Whole Foods di Venice Beach, California. Namun, konsep pembuatan sikat gigi bambu sebenarnya sudah ada ketika dia kuliah di jurusan Studi Global di University of California, Santa Barbara. Pada tahun 2006 dia diberi tugas untuk membuat konsep perusahaan yang akan mengatasi masalah global. Ramirez mendapat ide untuk perusahaan sikat gigi yang “memiliki filantropi dalam DNA-nya,” katanya.

Melalui pengalamannya bekerja di industri retail membuat Ramirez mengenal produk budaya hidup sehat. Disana dia juga belajar tentang dampak lingkungan hingga menemukan makanan dan suplemen sehat, Ramirez mengatakan dia diperkenalkan ke dunia yang sama sekali baru.

sikat gigi bambu

Foto kiri: Christina Ramirez, pendiri dan CEO Ultra Plus. Foto kanan: sikat gigi bambu Ultra Plus. Foto: Plus Ultra via liveplusultra.com

Dalam mencari sumber bahan bakunya, Ramirez menggunakan bambu dari Cina dan tetap mengedepankan standar tinggi, sama halnya dengan produk sikat gigi konvensional. Plus Ultra menggunakan bahan bambu mentah, tidak seperti bambu olahan, untuk dijadikan pegangannya.

Ketika produknya pertama kali diluncurkan, Ramirez berpendapat bahwa Plus Ultra merupakan sikat gigi berbahan bambu pertama yang dijual di pasar AS dan dia juga memastikan bahwa produknya sesuai dengan pedoman produk sikat gigi di negaranya.

Dalam proses pembuatannya, Ramirez berfokus pada upaya untuk menciptakan produk pilihan yang paling ramah lingkungan dan dapat terdegradasi secara alami (biodegradasi). Bambu yang dijadikan bahan sikat gigi ini dikeringkan secara alami, dibilas dengan larutan hidrogen peroksida yang telah memenuhi persyaratan food grade, lalu disegel dengan pelapis lilin yang aman untuk mencegah kelembaban dan kemudian dikemas dalam kotak yang menggunakan bahan daur ulang dan alami.

sikat gigi bambu

Foto: Plus Ultra via liveplusultra.com

Plus Ultra dijual dengan paket bio-PET (polyethylene therepthalate) yang terdiri dari bahan campuran 30% tebu non-GMO dan 70% PET. Kemasan terbarunya terbuat dari 100% kertas cardstock bersertifikasi FSC yang dikemas dalam kotak origami untuk menghindari panas atau perekat beracun yang digunakan dalam kemasan dan menghilangkan limbah.

Meskipun produknya sendiri tidak sepenuhnya dapat terbiodegradasi, bulu sikat gigi Plus Ultra ini terbuat dari bahan nilon yang dapat dipisahkan dari pegangan bambu, yang memungkinkan sebagian besar produk tersebut dapat terurai secara hayati.

“Kami akan terus menjadi inovator produk-produk bijaksana yang baik untuk Anda dan baik untuk planet ini,” ujar Ramirez. “Dalam lima tahun, saya ingin Plus Ultra menjadi lebih besar dengan koleksi lengkap produk ramah lingkungan yang memberi konsumen alternatif produk plastik yang terjangkau,” tambahnya.

Saat ini, sikat gigi bambu Plus Ultra sudah tersedia di lebih dari 20 negara bagian dan lebih dari 300 lokasi toko ritel. Anda juga dapat membelinya secara daring di Whole Foods dan Amazon. Paket sikat gigi Plus Ultra yang berisi empat bungkus untuk persediaan setahun dijual seharga $ 24. Selain itu, perusahaan juga menyumbangkan sikat giginya ke tempat penampungan tuna wisma, sekolah dan organisasi seperti UNICEF.

Penulis: DS/G43

Top