ECO-FLO Alat Test Covid-19 Biodegradable Pertama di Dunia

Reading time: 2 menit
Alat tes Covid-19 ini ramah lingkungan. Perangkat bekas pakainya bisa hancur 4-6 minggu. Foto: Dezeen

Seperti yang Sobat Greeners ketahui, selama pandemi Covid-19 berlangsung sampah medis banyak terbuang ke lingkungan. Melansir dari Yanko Design, menurut penelitian pada November tahun lalu sebanyak 26.000 ton sampah plastik medis mencemari lautan dunia. Bentuknya mulai dari masker bekas, sarung tangan bekas, hingga alat tes Covid-19.

Untuk mendeteksi virus Covid-19, beberapa negara melakukan tes swab jutaan kali setiap harinya. Seperti Amerika Serikat, pada maret 2022 melakukan sekitar 835,9 juta pengujian. Hal ini menggambarkan banyaknya skala plastik yang akan TPA terima setelah pengujian yang marak tersebut.

Berangkat dari hal tersebut, sebuah konsultan desain yang berbasis di London, Morrama berinisiasi menciptakan perangkat pengujian Covid-19 yang dapat terurai secara hayati pertama di dunia. Inisiasi tersebut mereka sebut dengan ECO-FLO.

“Di Morrama, kami terinspirasi untuk membuat alat uji yang tidak berkontribusi pada jumlah plastik yang berakhir di tempat pembuangan sampah. Sehingga lahirlah ECO-FLO,” kata Pendiri dan Direktur Kreatif Morrama, Jo Barnard.

ECO-FLO merupakan tes non-invasif untuk Covid-19 yang bertujuan untuk mempermudah proses pengujian dengan menghilangkan test pada nasofaring. Melainkan menggunakan sampel air liur sebagai gantinya. Alat ini menggabungkan perkembangan baru dalam pengujian air liur, memungkinkan saliva dikumpulkan dan digunakan dalam pengujian tanpa memerlukan larutan buffer.

Alat tes Covid-19 ini menggunakan teknologi baru dan memastikan penggunanya cepat mengetahui hasilnya. Foto: Dezeen

Tidak Hanya Ramah Lingkungan, ECO-FLO Manfaatkan Teknologi Baru

ECO-FLO terbagi menjadi empat bagian (test kit, test strip, bantalan penyerap dan sachet). Kit ini sendiri terbuat dari bubur kertas daur ulang, sedangkan sachet di dalamnya menggunakan film Nature Flex yang bersifat biodegradable atau dapat terurai dengan alami dalam waktu relatif cepat sehingga tidak mencemari lingkungan. Setelah penggunaan, Morrama menyebut ECO-FLO dapat rusak dan hancur secara hayati dalam kurun waktu 4 hingga 6 minggu.

Selain itu, untuk mengurangi sampah Morrama juga tidak mencetak selebaran panduan penggunaan alat tes. Pengguna bisa melihat langkah-langkah panduan dengan mengakses kode QR yang sudah Morrama sediakan pada bagian ECO-FLO.

Selain ramah lingkungan, Morrama memanfaatkan teknologi baru yang umumnya terkenal sebagai Parallel Amplified Saliva rapid Point-of-care Test (PASPORT). Teknologi tersebut memungkinkan pengguna untuk membaca hasil tes dengan lebih mudah. ECO-FLO menggunakan konsep “kotak centang” untuk menunjukkan hasil dari penggunaan alat tes.

Associate Director Morama, Andy Trewin berharap, pengembangan ECO-FLO dapat mengimbangi perkembangan Covid-19 di dunia. Seperti kebutuhan pengujian massal di rumah maupun rumah sakit.

“ECO-FLO dapat menawarkan opsi yang lebih sederhana, lebih mudah kita akses dan lebih berkelanjutan. Untuk membantu menjaga orang tetap aman melalui pengujian massal instan, yang kita rancang dengan mempertimbangkan manusia dan planet ini,” papar Trewin.

Penulis: Zahra Shafira

Sumber:

Yanko Design

Website Resmi Morrama

Top