Prilla Tania: Memancing Kesadaran Pangan Lewat Seni

Reading time: 5 menit

greeners-interview-prilla-tania-03

Berawal dari Phiruku.

Prilla memulai karirnya sebagai perupa profesional sejak menggelar pameran tunggal sekitar sepuluh tahun lalu, tepatnya pada Desember 2003. Pameran tunggal bertajuk Phiruku digelar di Auditorium CCF Bandung menampilkan sebuah karya yang menggabungkan antara patung instalasi bermaterial kertas, unsur pencahayaan dan video. Pameran tersebut bermain di isu perempuan sebagai korban komodifikasi melalui desain sepatu berhak tinggi. Phiruku sendiri adalah panggilan akrab Prilla dalam keluarganya.

Material yang digunakan Prilla sederhana seperti kain, kertas dan kapur tulis tapi menghasilkan karya yang tampil secara instalatif dengan merespon interior auditorium yang biasanya berfungsi sebagai ruang pertunjukan. Materi kertas dia gunakan karena mudah didapat dan kertas mengkondisikannya untuk dapat bekerja sendiri dan tidak membutuhkan studio khusus.

Phiruku dan E memiliki kesamaan pada eksplorasi material kertas dengan taraf yang komprehensif untuk mewujudkan sebuah gagasan serta mempertimbangkan aspek spasial ruang pamer secara penuh. Pameran E dipersiapkan dalam waktu sekitar tiga bulan, namun riset yang dilakukan Prilla setidaknya hampir selama lima tahun.

Karya Kegelisahan.

Pameran E merupakan buah kesimpulannya dari kegelisahaan terhadap masalah pangan. Karyanya yang berjudul Daur Energi dalam Pameran E merupakan sebuah mural yang dikerjakan dengan teknik kolase terbuat dari karton kemasan makanan.
Karton dipotong membentuk beragam objek, lansekap dan situasi seperti truk, menara listrik sutet, kapal pengangkut, pabrik, perkebunan kelapa sawit dan gandum, bendungan, etalase supermarket hingga ruang keluarga.

Alur karyanya diperkuat dengan video yang terpasang disamping mural yang terangkai menjadi sebuah cerita yang memperlihatkan bagaimana perkembangan proses produksi konsumsi menciptakan daur energi yang bercabang-cabang dan kompleks. Pada karya berjudul Voluntarily Dictated masih dengan menggunakan teknis yang sama yaitu mural dan kolase namun berbeda dengan Daur Energi. Voluntarily Dictated memperlihatkan potongan karton kemasan yang menampilkan keunggulan gizi makanan, terutama makanan dan minuman olahan seperti sereal dan susu bubuk.

Melalui karyanya ini, Prilla ingin menunjukkan dan menampilkan ironi bahwa dibalik nilai-nilai gizi yang ditonjolkan pada akhirnya jenis-jenis makanan ini tidak secara signifikan memberi manfaat bagi konsumennya karena tidak terhindarkan memakai bahan pengawet. Ironi juga ketika produk-produk tersebut menggunakan kertas dan plastik yang sulit diurai oleh alam.
Pada karya berjudul Larung, mengkondisikan pengunjung untuk masuk ke kedalaman laut. Karya ini menampilkan apa saja yang mungkin berada di laut mulai dari ikan, hingga sampah. Menurut pemahaman Prilla, ujung daur energi adalah sampah-sampah yang dibuang ke laut secara langsung maupun melalui sungai.

greeners-interview-prilla-tania-04Judul Larung merupakan sebuah ironi bagaimana dulu manusia khususnya di Indonesia melakukan tradisi larung yakni menghanyutkan hasil panen ke laut sebagai wujud rasa syukur karena pangan yang melimpah. Namun ironinya ketika saat ini manusia melakukan praktik melarung dengan sengaja menghanyutkan berbagai jenis sampah. Karya lainnya berjudul O yang merupakan perlambang proses daur ulang energi yang berkelanjutan secara sempurna.

Dengan teknik stop motion sederhana dari potongan kertas, O menampilkan kisah bagaimana proses daur energi yang melibatkan manusia dan pohon mangga. Video ini menampilkan seorang anak yang mengencingi sebuah biji mangga yang kemudian tumbuh menjadi pohon yang akhirnya berbuah. Buah mangga kemudian dipetik seorang remaja. Setelah tumbuh banyak mangga-mangga itu dipanen oleh orang dewasa. Setelah beberapa lama lewatlah seorang tua yang berjalan di depan pohon hingga ke sebuah tanah kosong dan berhenti di atas seonggok biji buah. Orang tua itu akhirnya lemas, meninggal dan terkubur di bawah biji itu. Karya ini menampilkan bagaimana kehidupan merupakan sebuah daur energi yang berkelanjutan dimana manusia menjadi salah satu bagian di dalamnya. (G23)

Top