Ini Manfaat Kacang-kacangan yang Baik bagi Tubuh dan Lingkungan!

Reading time: 2 menit
Ada banyak manfaat kacang-kacangan bagi tubuh. Foto: FAO
Ada banyak manfaat kacang-kacangan bagi tubuh. Foto: FAO

Selain daging dan susu, kacang-kacangan kini semakin jadi pilihan populer sebagai sumber protein yang lebih terjangkau. Manfaat kacang-kacangan tidak hanya mudah didapat, tapi juga bisa menjadi solusi ampuh untuk masalah ketahanan pangan dan gizi. Terutama di Indonesia yang masih menghadapi isu stunting dan obesitas.

Menurut Direktur Divisi Produksi dan Perlindungan Tanaman Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), Yurdi Yasmi, meskipun bentuknya kecil, kacang-kacangan punya kandungan gizi yang luar biasa. Mereka penuh dengan serat larut air, vitamin, dan mineral, tapi rendah lemak.

Kacang-kacangan cocok buat kamu yang ingin menurunkan kolesterol dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Selain itu, kacang-kacangan juga dapat membantu mencegah risiko penyakit serius, seperti diabetes dan penyakit jantung.

BACA JUGA: FAO Dorong Petani dan Nelayan Jadi Agen Pengelolaan Air

“Kacang-kacangan diharapkan dapat menjadi lebih populer dalam pertanian dan untuk dikonsumsi maupun dalam pola makan, karena harganya yang terjangkau serta manfaatnya bagi kesehatan, dan lingkungan,” ujar Yurdi.

Menurut FAO, konsumsi kacang-kacangan global akan meningkat dari 7 kilogram per tahun pada 2022 menjadi 8,6 kilogram per tahun pada 2032. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kacang-kacangan terbesar di Asia.

Indonesai menyumbang hampir 8,5% dari total produksi kacang-kacangan global pada 2018-2019. Jadi, ayo Sobat Greeners kita mulai coba dan masukkan kacang-kacangan dalam pola makan sehat kamu!

Bagian Konsumsi Masyarakat

Nah, tentu kamu tahu bahwa kacang-kacangan sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari konsumsi masyarakat Indonesia. Mulai dari tempe, tahu, hingga berbagai kudapan lokal, kacang-kacangan selalu hadir dalam menu sehari-hari. Bahkan, kacang-kacangan menjadi salah satu komponen Skor Pola Pangan Harapan (PPH) untuk mengukur kualitas pangan dan indikator kecukupan gizi.

Menurut Bappenas, Indonesia memiliki lebih dari 12.000 jenis kacang-kacangan, meski hanya sebagian kecil yang dikonsumsi secara luas. Kekayaan ragam pangan ini tentunya merupakan potensi besar yang perlu terus digali dan dimanfaatkan.

Beberapa contoh kacang-kacangan lokal yang bergizi tinggi, antara lain Kacang Tolo (Vigna unguiculata) yang sering ada dalam hidangan seperti krecek atau urap. Kemudian, Lamtoro (Leucaena leucocephala) dan Kacang Komak atau Kacang Koro (Lablab purpureus). Keduanya bisa jadi kudapan atau kita olah menjadi berbagai menu masakan nusantara. Bahkan, ada berbagai inovasi untuk memproduksi tempe dan tahu dari kacang-kacangan lokal sebagai alternatif kedelai.

BACA JUGA: Masyarakat Perlu Manfaatkan Pangan Lokal, Jangan Hanya Andalkan Beras

β€œRagam kacang-kacangan Indonesia yang kaya ini mungkin sering kali terlupakan di wilayah perkotaan. Namun, di pedesaaan, mereka adalah sumber protein dan sumber pendapatan sehari-hari bagi banyak petani keluarga,” kata Kepala Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste, Rajendra Aryal.

Ia juga menekankan peran penting petani keluarga dalam melesetarikan keanekaragaman hayati untuk pangan dan pertanian. Oleh karena itu, upaya mendukung pertanian keluarga untuk berkembang selalu menjadi semangat dari program kemitraan antara FAO dan Kementerian Pertanian.

Kunci Sistem Pertanian

Selain itu, kacang-kacangan juga merupakan kunci bagi sistem pertanian yang lebih tangguh. Selain mendukung kesuburan tanah melalui fiksasi nitrogen dengan rotasi tanaman, kacang-kacangan juga dapat membantu pemulihan degradasi lahan.

Tanaman tersebut dapat membantu mengatasi perubahan iklim. Sebab, ia dapat beradaptasi terhadap kondisi cuaca yang ekstrem, serta dapat tumbuh meski dalam kondisi tanah kurang unsur hara dan minim input, seperti pupuk, energi dan peralatan khusus.

Manfaat kacang-kacangan juga termasuk meningkatkan penyerapan karbon dalam tanah serta membantu memutus siklus hama dan serangga secara alami. Sebagai tanaman penutup tanah atau sebagai bagian dalam sistem tumpang sari, kacang-kacangan dapat mengurangi erosi tanah sekaligus meningkatkan produktivitas lahan secara keseluruhan.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top