Jakarta (Greeners) – Badan Karantina Indonesia (Barantin) bekerja sama dengan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) menyelesaikan proyek Program Kerja Sama Teknis (Technical Cooperation Programme/TCP) untuk memperkuat sistem biosekuriti nasional. Hal ini merupakan langkah penting dalam upaya pencegahan penyakit dan pengendalian wabah.
Sebagai negara kepulauan dengan keanekaragaman hayati yang sangat kaya, Indonesia berperan penting dalam perdagangan global. Namun, hal ini juga membuat Indonesia menghadapi tantangan besar dalam melindungi sektor pertanian dan peternakan dari ancaman penyakit hewan lintas batas.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Barantin menginisiasi proyek dua tahun dengan dukungan teknis dari FAO. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan sistem biosekuriti Indonesia.
Langkah-langkah yang mereka ambil fokus pada pengurangan risiko penyakit melalui pencegahan, deteksi, dan pengendalian yang lebih baik. Selain itu, proyek ini juga bertujuan untuk menanggulangi hama dan penyakit hewan guna melindungi sektor pertanian dan peternakan nasional.
BACA JUGA: FAO Dorong Petani dan Nelayan Jadi Agen Pengelolaan Air
Dalam acara peluncuran proyek ini, Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M. Panggabean, menekankan pentingnya penguatan langkah-langkah biosekuriti untuk menghadapi ancaman yang timbul dari hama dan penyakit.
Ia menyampaikan bahwa ancaman ini dapat cepat menyebar melalui pergerakan manusia, perdagangan, dan faktor lingkungan. Hal ini berisiko besar bagi kesehatan masyarakat dan ekonomi Indonesia.
“Seluruh masyarakat, pemerintah, dan industri harus mendukung inisiatif biosekuriti nasional. Dengan memperkuat langkah-langkah biosekuriti, Indonesia dapat menjaga sektor pertanian kita dan melindungi sumber daya alam serta mata pencaharian,” ujar Sahat dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/2).
Selain itu, ia juga menekankan bahwa penyelesaian proyek ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperkuat biosekuriti. Tujuannya untuk menciptakan masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan.
Capaian Penting
Sementara itu, menurut perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor-Leste, Rajendra Aryal, penyelesaian proyek ini merupakan capaian penting dalam upaya Indonesia memperkuat kerangka biosekuriti.
βMelalui upaya kolektif, kita dapat membangun sistem biosekuriti yang tangguh dan berkelanjutan yang melindungi pertanian dan peternakan Indonesia untuk generasi mendatang. FAO bangga mendukung Indonesia dalam perjalanan ini. Kami akan terus memberikan bantuan dan keahlian kami untuk memastikan dampak yang berkelanjutan,β kata Rajendra.
Dukungan TCP dalam ‘Proyek Peningkatan Biosekuriti’ terfokus pada penguatan langkah-langkah dekontaminasi. Selanjutnya terkait sistem ketertelusuran dan diagnostik laboratorium untuk meningkatkan pencegahan, deteksi, dan pengelolaan penyakit.
BACA JUGA: Dampak Perubahan Iklim, Petani dan Nelayan Juga Perlu Asuransi
Di samping itu, kesenjangan biosekuriti yang teridentifikasi telah mendorong peningkatan proses karantina, pemantauan penyakit, serta sistem ketertelusuran untuk mengurangi risiko wabah.
Selain itu, pedoman dekontaminasi baru telah ditetapkan untuk meningkatkan keselamatan pergerakan hewan, bersama dengan peta jalan untuk ketertelusuran pakan ternak guna memastikan kualitas dan keamanan di seluruh Indonesia.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia